Ayo Vote Sebelum dan Comment Sesudah Membaca~
*****
Brandon menaikkan sebelah alisnya melihat kedua insan yang duduk di hadapannya saat ini. Brandon menarik napas panjang dan menghembuskannya. Pemandangan di hadapannya cukup mengagetkannya.
"Cary.. kau.." Brandon menunjuk Carissa dan mengalihkannya ke sosok di sampingnya juga dengan tatapan bingung.
"Ya. Aku datang dengan Nick." Sahut Carissa mengerti maksud keterkejutan Brandon.
"Any problem?" Tambah Nick dengan pandangan menusuk. Gaya angkuh Nick yang bersender di punggung kursi dan melipat kedua tangan di depan dada jelas menunjukkan ketidaknyamanannya disini. Alis menukik, bibir menipis dan aura yang dingin mengisyaratkan permusuhan.
Brandon terkekeh sejenak dan membalas tatapan Carissa dengan penuh kekecewaan. Ia merelakan pekerjaannya di New York demi menyusul Carissa ke California. Ia mengenalkan Carissa kepada Kenneth demi melepaskan Carissa dari genggaman Nick. Lalu apa yang ia dapat setelah penantian sekian tahun lamanya?
Pemandangan Carissa yang kembali muncul di hadapannya dengan Nick di sampingnya? Lelucon apa ini. Lalu semua pengorbanan dan usahanya kini sia-sia?
Suara kekehan ringan Brandon dengan sudut bibir yang tertarik tipis menyadarkan Carissa akan arti tawa itu. Di satu sisi, Carissa juga mengerti kekecewaan Brandon padanya. Seolah-olah seluruh usahanya selama lima tahun ini terbuang percuma.
"Brandon-"
"Cary." Potong Brandon dengan nada suara dalamnya. Brandon selalu tersenyum lembut, namun kali ini senyum itu lenyap dan hanya tersisa smirk ringan di wajahnya. "Ketika kau menghubungiku lagi setelah lima tahun, aku bahagia. Aku pikir kau sudah menemukan bahagiamu, masa depanmu dan mulai berani menghadapi dunia. But i didn't expecting this situation."
Brandon jelas kecewa. Carissa bahkan bisa melihat getaran di rahang Brandon yang menahan emosinya.
"Aku-"
"Turunkan nada bicaramu di hadapan kekasihku." Ucap Nick menghentikan kalimat Carissa. Emosi Nick ikut terpancing melihat lelaki di hadapannya yang berani menatap kekasihnya tanpa sopan santun dan nada yang mengancam.
Brandon mengalihkan tatapannya pada Nick. Manik coklat Nick beradu dengan manik biru Brandon saling mengintimidasi satu sama lain.
Carissa menarik lengan Nick dan meremasnya ringan, mencoba mengisyaratkan agar Nick cukup diam saja. Dan manik biru Brandon melihat genggaman tersebut dengan sinis.
Brandon mendengkus dan berhasil menarik perhatian Carissa kembali padanya. "Aku pikir kau ingin bertemu denganku untuk berbincang ringan seperti teman, Cary. Ck! Ternyata kau sengaja datang bersama Mr.Nickhelson Whitleigh untuk menunjukkan status sosialmu sekarang?"
Carissa total diliputi rasa bersalah. "Bukan seperti itu."
"Atau aku tidak boleh memanggilmu Cary lagi? Should i call you, Mrs. Carissa Whitleigh?" Tambah Brandon dan detik berikutnya sebuah kepalan tangan mendarat di pipinya hingga tubuh Brandon terjatuh dari kursinya.
Nick beranjak dari kursinya mengabaikan pekikan kaget dari pengunjung cafe yang menyaksikan keributan di meja Carissa. Nick mencengkram kerah kemeja putih Brandon dan menariknya berdiri. "Sudah aku katakan jaga nada bicaramu di hadapan kekasihku!" Desis Nick di depan wajah Brandon dan kembali melepaskan tinjuannya sebelum Brandon sempat mengelak.
"Nick!" Seru Carissa panik. Namun panggilan Carissa dihiraukan oleh Nick yang sudah semangat melayangkan beberapa pukulan di wajah dan perut Brandon.
![](https://img.wattpad.com/cover/147616992-288-k679425.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Partner || The Truffatore #2
RomanceHR #6 Roman 21++,, Manusia di bawah umur tolong minggir :) ☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆ Carissa hanya ingin memenuhi keinginan kakak kembarnya yang telah tiada. Ia berani berbuat nekat demi kakak kembarnya. Pertemuannya dengan seorang lelaki yang menu...