~Ayo Vote Sebelum dan Comment Sesusah Membaca~
*****
Carissa membuka pintu apartmentnya dan mendesah lega ketika akhirnya ia bisa menginjakkan kaki di daerah amannya. Semalam ia benar-benar gila dengan tidak mengenali atasannya sendiri karena alkohol sialan itu. Tetapi sekarang semuanya sudah berakhir. Ia berhasil keluar dari penthouse mewah Nick dan ia juga telah membuang kartu akses lift itu di tempat sampah di lobby hotel. Tinggal nomor telepon saja, tetapi mudah, ia akan memblock nomor itu nanti sehingga Nick tidak akan bisa mengganggunya lagi.
Carissa hendak membuka pintu kamarnya ketika suara Mary yang baru pulang entah dari mana menghentikan langkahnya di ambang pintu. Mary yang baru memasuki apartment dan melihat Carissa disana pun memekik kaget. "Astaga Cary! Kau kemana saja semalaman? Apa kau tau kalau aku mengkhawatirkanmu? Kau sedang bersama siapa sebenarnya?" Pekik Mary sambil memeluk Carissa dan memutar tubuh wanita itu untuk melihat kondisinya.
Carissa menggigit bibir bawahnya dan tersenyum miris membalasnya. "Eumm.. aku baik-baik saja Mary. Dan aku sendirian."
"Apa kau berbohong padaku? Jam empat pagi kau belum juga pulang dan aku mulai khawatir. Aku menelponmu dan ada seorang lelaki yang menjawabnya. Katakan yang sebenarnya, apa kau bermalam dengan Brandon?" Serbu Mary sambil memicingkan matanya.
Carissa membulatkan matanya terkejut dengan penuturan Mary. "Tidak! Apa maksudmu dengan aku bermalam dengan Brandon! Dia kekasih kakakku, Mary. Aku tidak mungkin merebut kekasih kakakku sendiri!"
"Tetapi lelaki yang mengangkat teleponku mengatakan seperti ini, 'Clarie sedang tidur. Simpan ponselmu dan jangan mengganggu kami atau aku akan memotong tanganmu nanti'. Lelaki itu jelas-jelas menyebutkan nama Clarisa, kakakmu."
"Eumm.. itu.. aku.. " Carissa mencoba memikirkan apapun alasan yang masuk akal. Namun tatapan menuntut yang dilemparkan Mary membuat Carissa mendesah menyerah. Baiklah, ia memang sedang membutuhkan teman untuk bercerita.
"Aku melakukan ONS semalam dengan menggunakan nama kakakku. Dan ya, aku bersama lelaki itu sampai siang ini."
*****
"Kau gila! Kau tidur dengan atasanmu sendiri?!" Seru Mary dengan nada tidak percaya.
"Tidak! Aku tidak bermaksud seperti itu! Aku begitu mabuk semalam dan apa yang ada di otakku hanya lelaki bermata dan berambut coklat. Aku baru menyadari siapa yang berada di sampingku setelah aku terbangun tadi."
"Tetap saja! Sengaja atau tidak, faktanya kau tidur dengan atasanmu sendiri."
Carissa mengacak rambutnya dengan kesal. Apa yang dikatakan Mary memang benar. Semuanya begitu kacau. Ia tidak mungkin berhenti dari pekerjaannya hanya untuk menjauh dari Nick bukan? Masih ada satu nomor terakhir dari list impian kakaknya dan itu tidak mudah untuk di wujudkan.
Pergi ke Paris. Carissa akan membutuhkan tabungan yang banyak. Itu artinya ia harus tetap bekerja dan menghemat pengeluarannya. Ia tidak mungkin berhenti. Tidaklah mudab mendapatkan pekerjaan di New York dengan lulusan SMA sepertinya. Mendapatkan jabatan office girl di perusahaan penerbangan terbesar, Whitleigh Airlines saja sudah sangat ia syukuri.
Trrt~ trrt~ trrt~ Ponsel yang bergetar di atas ranjang membuat perhatian Carissa dan Mary berpusat dimana sebuah nomor asing tertera disana.
Tanpa curiga sedikitpun, Carissa mengangkat panggilan itu. "Hello?"
"Datanglah ke penthouse-ku malam ini, baby." Suara berat disana membuat Carissa membungkam bibirnya yang hampor terpekik terkejut.
Mary bertanya tanpa suara tentang siapa yang menelponnya dan Carissa menjawab pertanyaan Mary juga tanpa suara. 'Him'
![](https://img.wattpad.com/cover/147616992-288-k679425.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Partner || The Truffatore #2
RomansaHR #6 Roman 21++,, Manusia di bawah umur tolong minggir :) ☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆ Carissa hanya ingin memenuhi keinginan kakak kembarnya yang telah tiada. Ia berani berbuat nekat demi kakak kembarnya. Pertemuannya dengan seorang lelaki yang menu...