-Tiga-

1.3K 119 2
                                    

Arwah yang berada dalam tubuh Christal tidak bisa memikirkan hal lain lagi. Sekarang, ia malah merasa tubuhnya sedikit gemetar dan berkeringat dingin. Ia merasakan hal aneh yang bergejolak di dalam dirinya. Suster yang melihat ekspresi wajah Christal langsung bergegas menghampirinya.

"Kamu sakit? Bagian mana? Apa saya panggilkan dokter saja?" Ucapnya panik. Ia membantu Christal untuk duduk di ranjang dengan posisi yang nyaman

Christal menggeleng pelan. Ia berusaha bicara sekuat tenaga. "Sus.."

"Iya.." Jawab suster itu mencoba mendekat telinganya.

"Aku laper..."

"HAH??" Suster itu bicara dengan nada keras dan reflek menutup mulut dengan satu tangannya. Ia mencoba tertawa meskipun terdengar nada kesal di dalamnya. Sedangkan Christal melemparkan senyum tiga jari ke arah suster itu.

Christal makan dengan lahapnya, walaupun di hadapannya hanya tersaji bubur hambar dengan beberapa suir ayam serta potongan buah apel segar. Ia meneguk air putih dan tersenyum penuh arti ke arah suster.

Suster yang mendapat senyuman itu pun menoleh ke arah rekannya. Rekannya hanya menggedikan bahu.

"Hm.. Kenapa ya?" Tanyanya.

"Saya boleh tambah sus?" Ia masih tersenyum lebar.

Dua suster itu mau tak mau memberikan gadis itu makanan lagi

***

"Dok, bagaimana kalau kami rawat Christal di rumah saja?" Ucap wanita itu pada dokter yang kembali memeriksa gadis itu.

Oh jadi namanya Christal.. Bathin gadis itu.

"Tapi anak ini baru saja pulih. Tubuhnya masih lemah" Ucap Dokter keberatan.

"Kami yang akan merawatnya dok. Bukankah lebih baik kalau dia di rumah, suasana rumah akan lebih membantunya cepat sembuh kan?" Ia menyenggol lengan laki-laki di sampingnya-meminta persetujuan.

"Ah iya dok. Kami pasti akan menjaganya dengan baik" Ucapnya ragu-ragu.

Meskipun dengan berat hati, akhirnya dokter itu memperbolehkan Christal untuk pulang esok hari. Namun, gadis itu tetap harus rutin kontrol ke Rumah Sakit untuk memastikan perkembangan kesehatannya. Dua orang itu mengangguk mantap.

Christal memandang dua orang itu dengan tatapan tak suka. Ia melipat kedua tangannya dan meniup poninya ke atas.

"Christal, besok kamu udah bisa pulang ke rumah" Ucap wanita itu dengan nada ceria yang dibuat-buat.

"Kalian siapa?" Balasnya ketus.

Wanita dan laki-laki itu memaksakan senyum. Tapi Christal yakin di dalam hati, mereka pasti kesal setengah mati.

"Aku tante Dessy dan ini suami tante, namanya Om Andre" Wanita itupun melanjutkan.

"Tante ini adik dari Almarhum Papa kamu"

Almarhum?

Christal mengernyitkan dahi. Jadi gadis ini sudah tidak memiliki ayah lagi. Untuk menjawab rasa penasarannya yang lain, ia pun mencoba bertanya.

"Kalau Mama?"

Wanita itu mendekat dan berbicara dengan nada pelan. "Kamu benar-benar nggak ingat apapun ya?" Seulas senyum licik terukir di bibirnya.

"Mamamu sudah lama meninggal. Hm.. lebih tepatnya ia meninggal setelah melahirkan kamu"

Ucapan Dessy membuat Christal terdiam.
Gadis ini ternyata yatim piatu dan tinggal bersama dua mahkluk ini.

Ia berpikir, kejadian apa saja yang sudah dialami gadis malang ini...




Yuhuu😆
#udahgituajaa

Sa Vie [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang