"Kamu kenapa?"
Melihat kepala Christal dipenuhi perban serta penampilan kacau gadis itu, membuat raut wajah Faren nampak khawatir. Christal tak menjawab pertanyaan Faren, ia malah memberikan tatapan tajamnya ke arah Karen yang pura-pura sibuk bermain hp. Faren mengikuti arah pandang gadis itu.
Namun, ia juga tak berbuat apa-apa..
Memangnya apa yang bisa diharapkan Christal pada laki-laki yang ia panggil kakak itu?
Membantunya?
Christal menghela nafas panjang. Ia menaiki tangga dengan langkah gontai. Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur. Entah kenapa tiba-tiba ia merasa lelah dengan semua ini.
***
Malam hari, Christal duduk di dekat jendela. Saat pingsan tadi, ia merasakan arwahnya kembali terpental dari tubuh gadis ini. Ia memang berhasil masuk bahkan tanpa berkonsentrasi. Itu terjadi begitu saja.
Hanya saja ada hal yang berbeda.
Jemari gadis itu bergerak saat ia masih melayang di udara.
Sepertinya Christal yang asli akan segera mengambil alih tubuhnya lagi. Tinggal menunggu waktu saja.
Dan hal itu malah membuat arwah itu khawatir.
Entah karena apa..
***
"Makasih kak"
Christal berucap tanpa melihat ke arah Faren. Laki-laki itu segera turun dari mobilnya dan berlari kecil menghampiri Christal.
"Kamu gak apa-apa?"
Basi... Pikirnya
"Hm.."
Christal mengangguk pelan dan perlahan melepaskan genggaman tangan kakaknya dan berjalan menjauh, menuju pintu gerbang.
Christal jadi mengerti mengapa gadis ini tak bisa menerima perasaan Faren. Bukan karena status, lebih dari itu, Faren bukan tipe laki-laki yang berani, jika itu menyangkut keluarganya.
Sekalipun ia tahu jika keluarganya salah, ia tetap tak akan membela Christal.
Ia sangat yakin akan hal itu.
Seorang laki-laki terlihat menyenderkan tubuhnya di tembok dekat pagar sekolah. Wajahnya menunduk dengan kaki seolah-olah menendang sesuatu. Christal berlari kecil mendekatinya. Ia lalu mendekatkan wajahnya secara tiba-tiba yang membuat laki-laki itu terlonjak kaget.
"Masih sakit?" Sean mengisyaratkannya dengan memegang kepalanya sendiri.
Christal menggeleng. "Kan aku udah bilang kemarin"
Sedetik kemudian Christal tersenyum menggoda. "Ah... Kamu khawatir ya sama aku?" Ia menaik-turunkan kedua alisnya.
Sean tak menjawab dan langsung berjalan menjauhi gadis itu. Tentu saja gadis itu langsung berteriak memanggilnya.
***
Saat itu jam istirahat, Karen berjalan di lorong kelas tanpa tujuan. Tangannya masih sedikit bergetar karena kejadian yang baru saja ia alami. Ia mengusap wajahnya gusar. Ia tak sadar bahwa sebuah pot mendadak jatuh dari lantai atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sa Vie [Completed]
FantasíaBagaimana jadinya jika arwah gadis yang tidak jelas asal usulnya tiba-tiba masuk ke dalam tubuh Christal Aurora-gadis SMA yang koma hampir 1 tahun lamanya? Selain ia harus menjalani hidup Christal yang ternyata penuh lika-liku, ia juga harus mencari...