Seorang gadis dengan seragam SMA naik ke tangga dengan langkah terburu-buru. Wajahnya menegang hingga uratnya terlihat. Ia melangkahkan kakinya ke arah pintu usang di sudut ruangan.
Pintu pun dibuka dengan kasar.
Christal yang sedang duduk di meja belajarnya menoleh ke belakang karena mendengar suara pintu dibanting. Ia melihat seorang gadis seumurannya dengan rambut panjang bergelombang menampakan wajah kaget. Ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya saat melihat sosok Christal.
"Kamu siapa? Masuk ke kamar orang sembarangan" Ucap Christal. Ia memperhatikan penampilan gadis itu dari ujung kaki hingga rambut.
Modis banget.
Gadis itu menjawab dengan nada meremehkan "Kamu bener-bener hilang ingatan? Nggak masuk akal ya.. Lagian kenapa kamu harus bangun lagi sih? Tidur selamanya aja, biar nggak nyusahin orang lain"
Christal langsung berpikir jika gadis arogan ini pasti anak dari Dessy. Cara menatap dan cara bicaranya yang tak beretika sangat mirip.
"Kalau aku tidur selamanya, kamu mau ikut nemenin?" Ucapnya melemparkan senyum nakal.
Gadis itu kesal. Ia sama terkejutnya dengan Dessy, karena mendapat jawaban semacam itu. Hal yang tak mungkin dilakukan oleh Christal selama ini. Ia akhirnya pergi berlalu meninggalkan Christal tanpa mengatakan hal apapun.
Christal menengok keluar kamarnya. Ia melihat gadis itu masuk ke kamar dengan pintu cat putih yang ia kira tadi kamarnya-atau bisa jadi itu memang kamarnya..
***
Christal baru saja selesai mandi. Ia ingin mengeringkan rambutnya, namun tidak menemukan hairdryer di meja riasnya. Ia pun mengusap rambutnya dengan handuk dan berjalan keluar kamar.
Bersamaan dengan itu, seorang laki-laki dengan tubuh jangkung juga baru keluar dari kamar yang satunya. Ia terlihat rapi dengan kemeja serta celana jeans dan sepatu kets putih.
Mulutnya menganga lebar menatap penampilan laki-laki itu.
Sama seperti yang lain, laki-laki itu juga menampakan wajah terkejut saat melihat Christal keluar. Namun hanya berlangsung beberapa detik. Selanjutnya ia berjalan menuruni tangga, tanpa menghiraukan kehadiran gadis itu. Bertanya apa kabar pun tidak.
Christal hanya menggeleng melihat kelakuan aneh mahkluk-mahkluk yang hidup di rumah ini. Kecuali Bik Atun tentunya. Ia akhirnya menuju ruang tamu di lantai bawah karena ingin segera makan malam. Cacing-cacing di perutnya sudah tak bisa diajak berkompromi.
Di ruang makan sudah terlihat makanan empat sehat lima sempurna yang tersaji rapi. Dessy, Andre, serta gadis dan laki-laki muda itu terlihat tertawa di kursi masing-masing.
Saat melihat kehadiran Christal, tiba-tiba saja suasana tawa tadi menjadi senyap. Mereka semua menatapnya. Christal tak mempedulikan hal itu. Ia mencomot paha ayam goreng yang ada diatas meja. Ia juga duduk di salah satu kursi kosong dan langsung menyendokan nasi beserta lauk lainnya.
"Eh eh! Siapa yang suruh kamu ikut makan disini?" Ucap Dessy memukul keras tangan Christal yang hendak mengambil sop.
"Aku laper tante. Apa salahnya makan di rumah sendiri. Aku juga baru sembuh kan. Inget lho tante bilang apa sama dokter" Christal pun menirukan suara tantenya yang saat itu berjanji kepada dokter akan merawat Christal di rumah.
Mendengar hal itu, Karenina-anak kedua Dessy dan Andre ikut terpancing emosi melihat kelakuan Christal.
"Kamu jangan kurang ajar disini. Kamu bukan siapa-siapa!"Christal menatapnya sinis. "Beneran bukan siapa-siapa? Hm..." Ia mengusap-usap dagunya seolah ingin bicara serius.
Dessy geram sendiri melihat tingkahnya."Kalau aku bukan siapa-siapa, kalian nggak akan segitu khawatirnya ngeliat aku bisa bangun lagi. Atau jangan-jangan ada yang kalian tutup-tutupi ya?" Ucapnya. Seperti biasa, ia hanya ingin memancing respon keluarga ini.
Ting!
Sebuah garpu terjatuh ke lantai. Pandangan semua orang jadi beralih ke orang yang menjatuhkannya. Dia laki-laki yang tadi Christal lihat diatas.
"Aku pergi dulu. Ada urusan kampus" Laki-laki itu langsung mengambil tas ranselnya dan berjalan pergi tanpa menunggu balasan jawaban dari Dessy maupun Andre. Laki-laki itu adalah Faren, anak pertama mereka.
Christal hanya masa bodoh. Ia tetap makan tanpa peduli pandangan menusuk yang mereka bertiga tujukan padanya. Mereka bertiga juga terpaksa membiarkan gadis itu ikut makan di meja makan. Hal yang tak pernah terjadi sebelumnya.
"Kapan aku mulai bisa sekolah lagi?" Tanya Christal tiba-tiba.
"Uhuk!!" Karen sampai tersedak akibat pertanyaan Christal barusan.
"Jangan harap kamu bisa kembali ke sekolah!" Ucapnya penuh emosi.
"Aku nanya tante, bukan kamu" Christal mengabaikan Karen dan memandang Dessy-menanti jawaban tantenya itu.
Dessy menghela nafas panjang. Ia tak mungkin melarang gadis ini untuk ke sekolah. Apa kata gurunya nanti. Ia memijat keningnya yang berkerut. Lalu bangkit berdiri, padahal makanannya belum habis.
"Terserah!" Ucapnya singkat lalu meninggalkan meja makan.
Christal tersenyum puas.
Sepertinya hidup di tubuh gadis ini tidak buruk juga..Yang udah baca sampai part ini,
💕Terimakasih💕
Apalah daku tanpa kalian
KAMU SEDANG MEMBACA
Sa Vie [Completed]
FantasyBagaimana jadinya jika arwah gadis yang tidak jelas asal usulnya tiba-tiba masuk ke dalam tubuh Christal Aurora-gadis SMA yang koma hampir 1 tahun lamanya? Selain ia harus menjalani hidup Christal yang ternyata penuh lika-liku, ia juga harus mencari...