.21.

459 30 1
                                    

Sekarang malam terakhir kami disini. Yaa.. ga kerasa kalau kita liburan cuma 3 hari 2 malam.

"Kak Jae, itu dicoba saosnya." Ini kata Mingyu.

Yup. Kami lagi barbeque party gitu gaes. Mana di gelar/?nya di pantai. Kan semilir anginnya nikmat.

Sambil makan nikmatin hasil bakar-bakaran kita, ngobrol dah tuh.

"Kak Jae, tau ga, kalo karin tuh, sukaaa banget makan? Udah kayak monster dia kalo makan." Ini kata Mingyu. Eh/? Serasa kesebut?

"Apaan lo? Seenaknya aja. Lu juga kayak gitu kan ming?" Kataku ga terima. Enak aja si kiming.

"Tuh, kan ka. Jaim di depan kak Jae aja." Balas Mingyu lagi.

"Udah udah.. yang pasti di sini semua suka makan." Ini kata mommy. Menengahkan pertengkaran kecil ini.

Jaehyun sih, mesem-mesem sendiri aja. Mana manis banget ngalahin gula.

Gak lama, obrolan kami berhenti. Karena, waktu makan kita juga sudah selesai.

"Nah Jaehyun, kamu gamau keliling? Biar Chaerin yang temenin." Kata daddy mempersilahkan Jaehyun untuk berkeliling.

"Kiming ikut, ya. Ribet sama Karin mah." Ini lagi Mingyu nimpalin.

"Gak. Kamu bantu mommy aja gih, sana." Kata daddy. Ha. Emang enak lo ming.

Mingyu cuma senyum-senyum kecut aja. Kayak keteknya, asem.

"Ya udah. Yuk, jae." Ini kataku. Aku mengajak Jaehyun untuk memulai berkeliling.

~~~~~

Sudah sekitar 5 menit kami berjalan dari rumah. Dan sudah sejauh itu pula kami hanya saling diam. Aku sih karena berkutat dengan pikiranku sendiri.

"Ay.." panggilnya. Aku otomatis melihat ke arahnya.

"Makasih udah ajak aku ikut." Katanya lagi.

"Apasih? Chessy banget.." kataku dengan tertawa kecil.

Jaehyun juga ikut tertawa.

"Tapi kamu gapapa kan, aku ajak?" Tanyaku lagi. Takut-takut kalau ternyata ia tak menikmati masa liburannya.

"Ay, kan kamu tau sendiri aku excited pake banget." Katanya sambil mengunci pandanganku.

"Kamu nanya lagi, aku cium ya?" Tanyanya. Eh, sebentar. Lah, kok?

"Apasih main cium cium aja." Kataku sambil menepis tangannya yang berusaha menggodaku.

"Abis kamu imut banget, ih." Katanya lagi. Sambil menyubit gemas pipiku. Setelahnya, ia merangkul bahuku dan tetap melanjutkan jalannya.

"Ay. Kita kan udah saling memperkenalkan diri ke orang tua masing-masing nih, ya.. mau ngelangkah ke jenjang yang serius ga?" Tanyanya. Eitss.. apa maksudnya ini.

"A..apa..apasihh.." kataku tergagap. Bingung apa yang harus aku lakukan.

Jaehyun tertawa.

"Ay. Kamu kedinginan ga?" Tanyanya setelah berhenti tertawa.

"Hah? Ya gaklah. Aku kan, kecil di sini. Jadi udah biasa." Jawabku.

"Eh, apa kamu yang kedinginan sebenarnya?" Tanyaku balik padanya. Mungkin saja kan?

"Iya nih. Aku kedinginan." Katanya. Aku terkejut bukan main. Kenapa ia tak bilang daritadi?

"Peluk aku ay, biar angetan dikit." Katanya sambil merentangkan tangannya.

Oh becanda lagi.

Ciee yang jarang diseriusin -author rese.3

Aku segera menghambur ke pelukannya. Sebenarnya, hatiku berdegup. Tapi apa daya, aku takut ia hanya sekedar main-main denganku. Dalam pelukannya, aku juga merasakan sakit.

Workman LovestoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang