Sejak hari itu. Jaehyun tampak sekali kalau ia bucin/? denganku. Seperti misalnya pagi ini.
Jae💕
Selamat pagi pacarr💖😋Pagi jugaaa❤
Jae💕
😍😍😍😚Bucin kan? Huhuu
.
Aku sedang keluar sebentar. Kebutuhan wanitaku amat mendesak sekarang. Ditambah nyeri pada perutku.
Setibanya aku di apartemen, tiba-tiba Jaehyun melakukan panggilan video denganku.
Pagi ayangggg
Ngg pagi jugaa
Ih lesu sih mukanya?
Kamu mau apa? Hum?Engga jae,,
Gapapa kok..Tuhkan..
Aku kesana ya. Gapake penolakanJae..
Ih jaeeeTutt.. tutt.. tutt
Tanda panggilan diputus. Secepat itu Jaehyun dalam bertindak. Kemarin saat kami bertengkar, aku merasa ia yang paling tidak pekaan.
.
.
Benar. Tak lama setelahnya, Jaehyun sudah masuk begitu saja ke dalam apartemenku.
"Ay kamu sakit? Kenapa? Mau ke dokter? Ini aku bawa obat." Katanya menyerbuku sesaat setelah ia sampai.
"Engga jaee.. aku sehat ihh.." kataku langsung memeluknya.
Jaehyun tak sadar apa kalau aku sedang bulanan?
"Iya sayang. Aku tau.. itu dimakan dulu coklatnya. Gada obat kok." Katanya lagi sambil mengelus suraiku.
Hmm? Romantis?
"Disini aja ya.." kataku lagi.
Jaehyun mengangguk.
Ya, kami disini. Di depan televisi yang sedang menayangkan film. Aku meringkuk dalam selimut sedang tanganku menggenggam erat tangannya.
Terlalu bucin sih. Apalagi ketika perutku mulai kembali sakit, aku menekan kuat tanganku pada tangannya. Seakan menyalurkan rasa sakitku.
.
Aku melenguh.
Eh? Jaehyun masih disini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Workman Lovestory
Fanfiction[COMPLETED] Mungkin Jaehyun harus berterima kasih pada keponakannya yang mempertemukan ia dengan wanita itu. . . . . . . Typo masih banyak berkeliaran. Maaf, karena masih perlu banyak belajar. Projek iseng mumpung ada imajinasi. Ga cuman cerita bia...