Hah.. ini sudah setahun aku dan Jaehyun tidak saling menghubungi.
Jaehyun betah sekali ya. Padahal aku disini bertahan menahan rinduku.
Aku masih bertahan sebagai kekasih Jaehyun. Setiap ada orang yang bertanya mengenai keberadaan Jaehyun, aku selalu berkata, "dia sepertinya sedang sibuk." Kataku.
Bahkan ketika kami bertemu, kami masih berpura-pura baik-baik saja. Tapi dia, barang sekalipun menjelaskan hal apapun untuk membuatku yakin saja, tidak.
Apa aku yang berjuang sendirian ya? Lalu apa maksud ka Minhyuk mengenai pembelaan itu? Yang bilang ia ingin tetap bersamaku.
Aku hanya bisa menyesap coklat panasku. Suasana pagi ini memang cukup menyegarkan.
Lalu aku pun kembali ke dalam setelah menikmati pagi selama beberapa waktu di balkon apartemenku.
.
.
Ting! Tong!
Hm? Suara bel apartemenku. Siapa yang sepagi ini menghampiriku?
A..
"A.. ada apa Jaehyun?"
Ya. Jaehyun datang sepagi ini.
Wajah itu. Tubuh itu. Diri itu. Semua yang aku tunggu datang sepagi ini. Aku mimpi ya?
"H.. hhaaii." Sapa Jaehyun canggung."Aa.. aku. Kesini mau.. aa..ajak kamu.." Jaehyun malah jadi tergagap.
Jaehyun tampak menarik napas mempersiapkan kalimatnya.
"Hari ini, adik Minjung lahir." Katanya. Tepat menatap di mataku.
Aku terkejut bukan main. Ini berita bahagia bukan?
"Iya?? Ya ampunn Jaehyun-ah.. aku senanggg.." kataku yang secara refleks malah memeluk Jaehyun. Bahkan Jaehyun belum sempat ku persilakan untuk masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Workman Lovestory
Fanfiction[COMPLETED] Mungkin Jaehyun harus berterima kasih pada keponakannya yang mempertemukan ia dengan wanita itu. . . . . . . Typo masih banyak berkeliaran. Maaf, karena masih perlu banyak belajar. Projek iseng mumpung ada imajinasi. Ga cuman cerita bia...