Jaehyun bilang, dia sudah sampai di parkiran apartemen. Aku juga sudah turun sebenarnya daritadi. Tapi mampir dulu ke toko kue. Ga enak kan, kalau mau hadir ga bawa apa-apa?
Jaehyun dan akupun sudah bertemu. Aku juga sudah naik ke mobilnya.
Aku yang baru duduk langsung memasang muka masam. Mengingat bahwa aku dipaksa untuk menurutinya.
"Kamu manyun mulu.. ,rin?" Tanya Jaehyun. Dan, menggunakan nama belakangku?
"Ya emang kenapa?" Aku jawab dengan nada ketus.
"Kamu lagi badmood?" Tanyanya lagi.
"Iya kali." Kataku
"Abis kamu, sih. Aku gasuka ngerepotin orang lain. Makannya pas kamu maunya jemput, aku agak kesel. Aku udah terlalu sering diantar-jemput sama kamu, jae." Kataku panjang menjelaskan. Sudah bawaan kalau aku ga suka mediamkan seseorang lama-lama.
"Ahh begitu. Maaf.. tapi kamu mengerti maksudku. Aku yang mengundang, harusnya aku juga yang tanggung jawab." Katanya.
"Maaf.." kataku lemah. Aku mulai menunduk.
"Gapapa ih.. lagian anggap aja aku ojek kamu. Yang siap antar-jemput kamu." Katanya berusaha menenangkanku.
Aku mengangkat kepalaku. Tertawa kecil.
"Jangan ojek lah.. yang lain masa gak ada?" Tanyaku. Yaiya.. mana ada ojek yang setampan Jaehyun bukan?
"Yaudah. Mmmm.. apa ya? Pacar?" Kata Jaehyun sambil tertawa sedikit.
Aku membulatkan mataku. Sedikit tak percaya atas apa yang aku dengar.
Ah, mungkin Jaehyun hanya menggodaku. -Chaerin
Tak lama, kamipun sampai.
~~~~~
Rumah ini tampak sepi. Walau memang biasanya terlihat sepi. Tapi suasananya tampak seperti.. hening.
"Jae. Yang lain ga ada?" Tanyaku berusaha mencari jawaban.
"Oh? Engga.. mereka lagi beli makanan katanya." Jawab Jaehyun.
Aku hanya ber-oh-ria. Sudah ditemukan jawabannya.
Beberapa lampu memang dimatikan sepertinya. Tapii.. apa itu? Ada cahaya disana?
Cahaya itu lambat laun menghilang. Mau tak mau, aku dan Jaehyun mendatangi arah cahaya tersebut. Dengan kue yang masih kujinjing.
.
.
~HAPPY BIRTHDAY, JUNG JAEHYUN...
HAPPY BIRTHDAY, JUNG JAEHYUN...
HAPPY BIRTHDAY, HAPPY BIRTHDAY..
HAPPY BIRTHDAY, JUNG JAEHYUN...~"Selamat ulang tahun, Jaehyun-ah!!!" Kata mereka berseru.
Setelah itu, dentuman confetti menggelegar. Aku dan Jaehyun terkena kertas-kertas confetti tersebut.
Jaehyun menghampiri mereka. Yang berada tak jauh dari kami.
Aku masih berdiam disini. Berpikir.
-Jaehyun hari ini ulang tahun?
-kenapa ia tak bilang?
-haduh keterlaluan sekali aku..
Batinku berkata demikian.Saat aku masih sibuk dengan pikiranku, ada sebuah tangan yang melingkari pinggangku.
"Aku lupa kalau ada wanita spesial bagiku hari ini. Ayo kesana, rin-ah!" Ajaknya. Jung Jaehyun. Kau membuatku berdegup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Workman Lovestory
Fanfiction[COMPLETED] Mungkin Jaehyun harus berterima kasih pada keponakannya yang mempertemukan ia dengan wanita itu. . . . . . . Typo masih banyak berkeliaran. Maaf, karena masih perlu banyak belajar. Projek iseng mumpung ada imajinasi. Ga cuman cerita bia...