*Malik in mulmed.
Happy reading😊
🐾 🐾 🐾
"Mal, gue denger-denger lo jadian sama Alika? Beneran gak sih?" Tanya Haiden.
Yap, Malik memiliki dua sahabat kecil bernama Haiden dan Chio mereka bersahabat sejak duduk di bangku dasar.
Sifat mereka bertiga tentunya berbeda, tapi Malik dan Haiden itu hampir 11/12 nakalnya. Chio lebih termasuk orang yang pendiam.
"Lo seriusan pacaran sama Alika?" Kini Chio bertanya.
Raut wajah Chio seperti tidak suka dengan kabar itu, entah apa yang Chio pikirkan.
"Biar gue selamat dari abe-abean ityu" jawab Malik.
"Ih kok gue jijik ya" sahut Haiden.
"Gue lebih jijik liat lo, haha" canda Malik.
"Sialan lo" Haiden mengetok kepala Malik.
"Cho, tumben lo gak bersemangat gitu" tanya Malik.
"Hah? Biasa aja gue" Chio membenarkan rambutnya.
Huahhh, Chio manis banget.
Teriak para kaum hawa yang memperhatikan Chio sedari tadi.
"Jangan-jangan lo cemburu ya?" Tebak Haiden.
"Haha, ngaco lo. Ngapain juga gue cemburu" Chio tertawa garing.
Saat Chio lagi tertawa, Alika lewat bersama kedua temannya yaitu Greya dan Kirana.
Alika cuek dan terus berjalan tanpa menoleh ke arah Malik dkk.
"ALIKA" panggil Chio.
Malik dan Haiden saling menatap bingung.
Alika hanya menoleh ke arah sumber suara,
"Sini gabung" lanjut Chio."Cho, lo beneran sehat kan?" Kini Haiden memegang kening Chio.
"Lo pikir"
Alika menoleh kepada kedua temannya, ia memberi isyarat gabung atau tidak?
Greya dan Kirana hanya mengangkat bahunya, yang artinya 'terserah'.
Alika dkk akhirnya menghampiri meja yang di tempati Malik dkk.
"Lo mau makan apa, Ka?" Tanya Kirana.
"Gue roti aja deh" jawab Alika.
"Gue juga" samber Malik.
"Beli sendiri lah" jawab Greya.
"Yaelah sekalian"
"Ya udah, bentar"
Kirana pergi membeli pesanan teman-temannya. Tak ada pembicaraan, hening untuk beberapa menit sampai akhirnya gerakan Greya membuat mereka kaget.
Greya menundukan kepalanya dan berbisik,
"Kalian beneran pacaran?"Tiba-tiba Greya mengeprak meja lalu berdiri,
"Ngapain sih ngelakuin hal konyol gitu" ujarnya.Semua pasang mata kini mengarah ke Greya, suaranya tadi cukup membuat telinga sakit.
"Belum juga di jawab" gumam Haiden.
"Kalian tuh ya, ada-ada aja sih" Greya kini duduk kembali.
"Biarin aja sih" santai Malik.
"Gila lo ya, lo pikir hubungan se bercanda itu. Hah!"
Greya itu orangnya cepet emosian, dan gak sabaran. Walaupun begitu dia orang care dan khawatiran sama temennya.
"Shutt, gue sama Malik udah bikin kesepakatan kok. Cuma buat beberapa hari" jawab Alika pelan.
"What, beberapa hari? Aihs kalian tuh kenapa sih, bingung gue" Greya mengelus-elus keningnya.
"Marah-marah mulu, darah tinggi lo naik tuh" ledek Haiden.
"Sembarangan lo ngomong, mau mati hah" Greya mengepal tangannya di depan wajah Haiden.
"Eh iya ampun" Haiden menutup wajahnya.
Mereka istirahat bersama di meja kantin, sampai akhirnya bel masuk membubarkan mereka.
Mereka berjalan bersama ke arah kelas, sampai di ujung koridor mereka berbisah Alika yang tadinya sebelah kiri Malik ingin berjalan ke arah kanan dan sebaliknya.
Namun mereka malah bertabrakan,
"Nanti pulang bareng gue!" Ujar Malik lalu pergi."Gak jelas" gumam Alika lalu melanjutkan jalannya.
**
Vote and comment nya ya😉
Senin, 25 Juni 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALIKA
Teen FictionMalik Zattana - Alika Zarraniya. Memang nama mereka hampir sama, tapi cerita kehidupan mereka sangatlah berbeda. Namun keduanya sama-sama populer disekolah, tapi selama 3 tahun sekolah keduanya tidak pernah saling mengenal. Apa yang membuat mereka b...