11.

4.6K 268 4
                                    

Alika dkk berjalan pulang sehabis dari alfamidi terdekat untuk membeli bahan masakan untuk mereka makan nanti.

"Eh, gue denger-denger di deket sini ada anjing gila" ujar Kirana.

"Kok gue gak tau, Na" ujar Alika.

"Kemarin gue liat pas mau kerumah lo" ujar Kirana.

"Eh seriusan, nanti kita-

GUKK GUKK.

"Jangan lari" bisik Alika.

"Kita dikejar" Greya lari dengan sangat cepat.

Alika dan Kirana juga berlari, karna anjing itu mengejar mereka gara-gara Greya berlari terlebih dahulu.

Alika berada di paling belakang, Kirana dengan cepat mengejar Greya. Alika mempercepar larinya sehingga kakinya terasa ingin lepas.

"BUNDAAAA" teriak Alika sambil berlari.

Anjing itu terus mengejar mereka bertiga, Greya dan Kirana meninggalkan Alika di belakang.

"Huahhhh, BUNDAAA"

Seorang pria berdiri tidak jauh di depan, Alika berniat berlindung dan saat sudah dekat dengan pria itu Alika meloncat dan kini pria itu mengendong Alika ala bridal.

Alika melingkarkan tangan di lehernya dan mengumpat di dada bidangnya, beberapa menit kemudian Alika tidak mendengar apa-apa, tak ada gonggongan lagi dari anjing tadi.

Hmmm. Sampai suara itu menyadarkan Alika dan langsung turun dari pelukan pria itu.

Alika merapihkan bajunya dan saat ia melihat siapa pria itu, ternyata......

"Malik?" Kejut Alika.

Greya dan Kirana berdiri tak jauh dari mereka, Alika menoleh ke kiri ternyata ia sudah berada di depan rumah Chio.

"Lo gak apa?" Tanya Malik.

"Gu-gue gak sengaja, sorry" Alika pergi meninggalkan Malik, dan menarik Greya dan Kirana.

Wajah Alika kini sudah memerah seperti tomat, ia salah tingkah karna kejadian tadi.

Alika langsung masuk kedalam rumahnya,
"Lo gak apa, Ka? Muka lo merah banget" ujar Kirana.

"Gu-gue kok bisa sih?" Tanya Alika sambil menutup wajahnya.

"Dia salting Na, hihi" ledek Greya.

"Kenapa harus Malik?" Gumam Alika.

Malik dkk kini berada di depan rumah Alika,
"Kenapa gue?" Bingung Malik sambil memunculkan kepalanya di pintu.

"Eh?" Refleks Alika dkk menoleh ke arah pintu.

**

Alika membawakan nasi goreng buatannya ke meja makan, Malik dkk juga ikut makan bersama mereka.

"Adanya ini doang, belanjaan yang tadi di beli jatoh pas gue lari" ujar Alika.

"Gak apa, Ka. Tadi kita juga panik" ujar Kirana.

"Gue makan ya?" Izin Malik.

Alika hanya membalas anggukan dan duduk di samping Malik, ia menyendokan nasi gorengnya kedalam piringnya.

"Enak" ujar Malik.

Alika langsung menoleh, "gak usah berlebihan deh" jawab Alika.

"Bukannya bilang makasih" ujar Malik sambil menyuapkan nasinya ke mulutnya.

"Iya makasih"

"Lo bisa masak ternyata, Ka" ujar Chio.

"Kalo gue gak bisa masak, siapa yang nyiapin bunda gue makan?" Ujar Alika sambil melahap nasinya.

"Eh iya sorry" Chio tersenyum kikuk.

"Santai aja"

"Eh-eh, kalian lagi nginep juga ya?" Tanya Greya mengalihkan suasana.

"Iya dong" ujar Haiden.

"Pantesan tadi gue liat motor banyak di depan rumah lo, Ko" ujar Alika.

"Iya, katanya sih Malik mau pdktan sama lo Ka"ujar Chio.

UHUKKK, "Jangan di bocorin gitu dong" sahur Malik.

"Mau aja lo Ko nampung mereka berdua" ujar Alika.

"Haha tadinya sih gue ogah banget" canda Chio.

"Sialan lo! Gak ikhlas nampung kita" ujar Haiden mengetok kepala Chio.

"Anjir bercanda" Chio tertawa dan membuat matanya menyipit.

Sial Chio manis banget, Batin Alika.

"Kalau udah bayar ya, dua puluh ribu aja" ujar Alika.

Semuanya langsung meletakkan sendoknya dan berhenti makan, "haha bercanda" Alika tertawa geli.

Cantik, batin Chio.

"Cantik" ujar Malik.

Alika membulatkan matanya, "apaan si lo"

Setelah selesai makan, Alika membawa piring kotor ke wastafel dan langsung mencucinya sendiri, ia menyuruh Kirana dan Greya diam dan tak usah ikut membantunya.

Malik menghampiri Alika yang sedang serius mencuci,
"Bunda lo kemana?" Tanya Malik sambil memakan buah apel yang ada di atas meja makan.

Alika hanya melirik, "rumah nenek gue, kenapa?"

"Cuma nanya, gue khawatir aja sama dia" ujar Malik.

"Gak usah sok peduli" ujar Alika sambil merapihkan cucian piringnya.

"Gue serius" kini Malik berdiri di samping Alika.

"Hmmm" Alika hanya bergeming.

"Gue suka sama lo" ujar Malik yang membuat Alika mengentikan aktifitasnya.

"Gue gak mau kena tipuan lo lagi"

"Gue lagi serius" ujar Malik menarik tubuh Alika untuk menghadap ke arahnya.

"Lo mau kan jadi pacar gue?" Tanya Malik.

"Gak" Alika membuang mukanya.

"Tatap mata gue Ka"

Alika menatap mata Malik, warna biru itu mengingatkan ia kepada ayahnya, wajah Malik mirip dengan wajah ayahnya.

"Ayah" Alika langsung memeluk Malik.

Malik terkejut saat Alika memeluk dirinya, kali ini tanpa ia pinta.

"Ka, lo gak apa?" Tanya Malik.

"Gue jawab besok pulang sekolah, di cafe deket sekolah" ujar Alika langsung pergi.

Saat Alika meninggalkan Malik ternyata ada Chio yang tidak sengaja mendengar ujung pembicaraan mereka, Alika hanya tersenyum kikuk kepada Chio dan pergi.

Chio menghampiri Malik, "Ada apa?"

"Gue nembak dia" ujar Malik.

Deg.

"Lo tau gak tadi dia nyebut ayahnya trus meluk gue" cerita Malik.

"Hmmm, mungkin lo mirip sama ayahnya" ujar Chio.

"Lo tau ayahnya?" Tanya Malik lagi.

"Gak, pas gue pindah kesini dia cuma berdua sama bundanya" jawab Chio.

"Gue penasaran" ujar Malik lalu meninggalkan Chio.











**

TBC!!!!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA😉

MALIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang