Pagi ini Alika berangkat sekolah bersama Malik, dengan motor Chio yang ada di belakang mereka.
Sebelum berangkat Malik dan Chio sudah menunggu di depan pagar rumah Alika. Mereka berangkat bersamaan, dan saling mendahului.
Sesampainya di sekolah, karna kaki Alika masih sakit. Malik dan Chio menggotong Alika sebelah-sebalah.
Malik berada di sebelah Kanan, dan Chio berada di sebelah Kiri. Dengan tangan Alika yang melilit di leher mereka berdua.
Mereka bertiga berjalan bersamaan, Alika berada di tengah-tengah pria yang ia sayangi, ia sangat senang sampai-sampai ia bergelendot di leher Malik dan Chio.
"Eh sialan, berat banget" keluh Chio.
"Eh gendut jangan gelendotan, udah kek onyet aja lo" ledek Malik.
"Gue gak gendut ya, inget itu" Alika mencubit leher keduanya.
"Maling mana ada yang mau ngaku" ujar Malik.
"Maling ngaku, penjara penuh" lanjut Chio.
"Kalian!!!" Alika menginjak kaki keduanya lalu pergi dengan sendiri.
"Awww" keluh kedunya.
"Alika kaki lo" ujar Malik sambil mengejar.
Tiba-tiba Malik mengendong Alika, "Malik turunin" ujar Alika.
"Jangan berisik"
"Hahaha" Chio tertawa dari belakang.
Sepanjang koridor anak-anak memperhatikan mereka bertiga.
Udah balikan kah?
Asik udah kembali.
Come back.
My idola lope lope.
Alika cantik banget.
Chio imut banget kalau ketawa.
"HOLLA" kejut Greya dan Kirana.
Kini mereka berada di kelas, "Lo sama Malik and Chio?" Tanya Kirana.
"Berdamai" jawab Alika tersenyum.
"Asik makan-makan" seru Greya.
"Mbahmu makan-makan, beli dewek. Haha" Alika tertawa, entah apa yang mengelitiki dirinya.
"But i happy, karna akhir-akhir ini lo kebanyakan sedih dan nangis" ujar Kirana memeluk Alika.
"Aaa leri" Greya ikutan memeluk Alika.
Woi please lah ya, gak usah pelukan di depan umum.
Yee sirik aja lo.
Ya kan gue jadi mau ikutan.
Eh bukan muhrim.
Alika sini pelukan ama gue aja biar anget.
Kalian teletabis.
Terhuraaaaa.
"Kalian tuh, kerjaannya sirik aja gak bisa liat orang bergerak sedikit aja" ujar Greya menatap teman sekelasnya.
"Udah-udah jadi rame kan" ujar Alika.
**
Hari ini berjalan seperti biasa, hubungan sudah kembali membaik, dan sekarang Alika dan teman-temannya akan bermain dan menghabiskan waktunya bersama-sama.
"Kita mau kemana nih?" Tanya Kirana.
"Ke rumah Malik aja" ujar Haiden.
"Ah bosen" jawab Chio.
"Awas lo ya main ke rumah gue lagi" sahut Malik.
"Sialan lo baperan" Chio memukul kepala Malik.
"Anjir"
"Udah, mending kita ke rumah nenek gue aja" usul Alika.
"Serius?" Tanya Malik.
"Iya"
"Ya udah lest goooooo" teriak Greya.
Kini Malik mengonceng kekasihnya Alika, Chio dengan Kirana dan Haiden dengan Greya.
Sepanjang jalan mereka saling balap-membalap, Alika memeluk erat tubuh Malik.
"Lik, udah dong jangan ngebut lagi, gue takut" teriak Alika.
"Apa?" Tanya Malik.
"Pelan-pelan jalannya" jawab Alika.
"Lagi seru cinta" ujar Malik.
"Woi mau mati lo!" Teriak Haiden.
"MALIKK!!!!!!!!!"
Motor Malik akhirnya menambrak tong sampah dan
"MALIK IHHHH!!!" Di kepala Alika terdapat bekas kulit pisang.
"Maaf-maaf tadi gak liat ada tong sampah, hihi"Malik menunjukkan deretan giginya lalu mengambil kulit pisang itu dari kepala Alika.
"Kotor semua kan" Alika mengerucutkan bibirnya.
"Ga sengaja sayangku" Malik mencubit kedua pipi Alika.
"Mal, lo gila ya aseli" ujar Greya.
"Tau lo Mal, gue pikir lo mau mati" ujar Haiden.
"Eh sialan lo, kalo ngomong sembarangan" Malik melempar kulit pisang ke Haiden.
"Eh anj"
"Hahahahah"
Mereka tertawa bersama di tempat itu, Alika dan Malik saling pandang dan berpelukan....
.
.
.
.Akhirnya selesai juga nih cerita, gatau endingnya gimana. Intinya biar cepet selesai aja gitu haha😂
Jangan lupa saran buat cerita selanjutnya yang baru ya😉Makasih buat yang udah baca dan vote cerita ini😊
Wassalamualaikum.
Wulandari❤
7:57 pm
KAMU SEDANG MEMBACA
MALIKA
Teen FictionMalik Zattana - Alika Zarraniya. Memang nama mereka hampir sama, tapi cerita kehidupan mereka sangatlah berbeda. Namun keduanya sama-sama populer disekolah, tapi selama 3 tahun sekolah keduanya tidak pernah saling mengenal. Apa yang membuat mereka b...