Setelah menghantar Alika pulang, Malik langsung pulang dan kini ia sedang mengumpul bersama keluarganya di ruang keluarga.
"Gimana sekolah kamu?" Tanya Gandi ayah Malik.
"Baik Yah"
"Kabar pacar kamu gimana?" Tanya Ratna.
"Dia baik, tadi aku abis ketemu bundanya" cerita Malik.
"Oh ya? Gimana bundanya?" Tanya Ratna penasaran.
"Baik banget dan ramah" puji Malik.
"Bunda gak sabar mau ketemu bunda sama ayahnya Alika" ujar Ratna.
"Ayahnya udah gak ada" ceplos Malik.
"Hah?" Kejut Mikail.
"Innalilahi" sahut Gandi dan Ratna.
"Sejak kapan?" Tanya Ratna.
"Dari dia kelas 3 SMP"
"Bun, aku gak sanggup liat dia terus-terusan sedih. Rasanya tersiksa ngeliat dia nangis saat ia cerita tentang masalalunya" Malik mencurahkan isi hatinya.
"Seharusnya lo gak minta dia cerita" ujar Mikail.
"Gue gak minta dia cerita, lo mah gak ngebantu bang. Sono ah" Malik mendorong abangnya dengan kakinya.
"Songong lu de" Mikail memukul kaki Malik.
"Dia selalu cerita sendiri tanpa gue linta bang, dan gue udah minta dia berhenti tapi tetep dilanjutin sama dia" Malik bercerita dengan Mikail.
"Dia anak yang baik, bunda percaya sama kamu"
"Dia bilang aku mirip sama ayahnya"ujar Malik.
"Mungkin lo reingkarnasi ayahnya" jawab Mikail.
"Jangan ngaco bang,
"Hei bisa jadi, kamu di takdirkan untuk jadi penganti ayahnya dan akan jadi pasangan dia nanti" Gandi menepuk pundak anaknya itu.
"Bunda Alika siapa namanya?" Tanya Ratna.
"Diana, bun" jawab Malik.
"Diana? Kayak gak asing lagi" ujar Ratna.
"Bunda kenal?" Tanya Malik.
"Siapa bun?" Tanya Gandi.
"Sebentar" Ratna mencoba mengingat.
"Kecelakaan tiga tahun yang lalu, bareng pas Mikail kecelakaan balapan motor"
"Yah bahas masalalu gue" Mikail menepuk keningnya.
Ratna mengingatnya "Alika, anak yang bunda donorin darah"
"Serius bun?"
Flasback on.
"Hallo, apa benar ini keluarga Mikail Abimayu?" Seseorang menelpon dari ponsel Mikail.
"Iya benar saya bundanya"
"Anak ibu mengalami kecelakaan saat balapan motor, segera datang ke RSUD anak ibu sudah kami bawa kesana"
Bunda langsung pergi ke RSUD dan ketemu Mikail yang sedang di tangani oleh dokter.
Saat bunda lagi nunggu, korban kecelakaan lalu lintas lewat di depan bunda. Dua orang dewasa dan satu anak-anak.
Anak itu yang teryata Alika kekurangan darah dan butuh pendonor, bunda kesian melihat keadaannya. Tubuh yang terbaring lemas dengan baju kotor berlumuran darah.
Dengan tulus bunda mau nolongin dia, dan kebetulan darah bunda cocok sama darah dia. Dokter bilang kalau saja tidak ada pendonor dan saat itu stok darah rumah sakit habis anak itu gak akan tertolong.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALIKA
Teen FictionMalik Zattana - Alika Zarraniya. Memang nama mereka hampir sama, tapi cerita kehidupan mereka sangatlah berbeda. Namun keduanya sama-sama populer disekolah, tapi selama 3 tahun sekolah keduanya tidak pernah saling mengenal. Apa yang membuat mereka b...