Alika sudah berdiri di luar pagar, menunggu kedatangan Malik.
"Selamat pagi tuan putri" sapa Malik yang baru datang.
Malik membawa helm lebih untuk di pakai oleh Alika, karna ia tak ingin terjadi apa-apa kepada kekasihnya itu.
"Lama" ujar Alika mengerucutkan bibirnya.
Malik turun dari motornya, dan memakaikan Alika helmnya, "jangan cemberut gitu dong, gue gemes liatnya"
"Ih dasar omes!" Alika memukul lengan Malik.
Alika naik ke atas motor Malik, mereka pergi ke sekolah bersama untuk ke dua kalinya. Kini status mereka berdua telah resmi, tak seperti kemarin hanya berpura-pura.
Sekitar 25menit mereka menempu perjalanan, Malik memasuki perkarangan sekolah anak-anak memperhatikan ia dan Alika.
Alika turun dari motornya, ia mencoba melepas helmnya, "Malik ini gimana bukanya, gue gak bisa"
Dag dig dug.
Jantung Alika berdetak sangat cepat ketika ia mendekatkan wajahnya ke Malik. Malik menatap wajah Alika, "Gak usah grogi gitu kali, helmnya udah gue buka"
Alika meraba kepalanya, "eh iya, gue gak sadar" ujarnya.
"Gue tau, gue juga denger detak jantung lo itu"
Alika membulatkan matanya, pipinya merona, ia pun lari dari hadapan Malik dengan tangan dipipinya.
"Sial, sial, sial" gumamnya saat berlari.
Sesampainya di kelas Kirana dan Greya sudah mengepung meja Alika, mereka duduk dengan wajah garang.
"Kalian kayak mau makan gue" ujar Alika saat ingin duduk di mejanya.
"Jadi?" Tanya Kirana tanpa basa-basi.
"Iya, gue sama dia jadian beneran" Alika mengakuinya sambil malu-malu.
"Akhirnyaaaaaa" sorak Greya sambil melempar guntingan kertas.
Alika bingung, potongan kertas berjatuhan saat Greya berdiri sambil loncat-loncat.
"Eh apa-apaan nih?" Tanya Alika.
"Akhirnya Ka, gue takut lo gak normal" ujar Kirana.
"Sialan lo berdua"
"GREYAAA!! GUE UDAH NYAPU NGAPAIN BALA LAGI!" teriak Caca petugas piket kelas hari ini.
"Eh, iya sorry gak sengaja" Greya duduk kembali.
"Bersihin lagi gak mau tau!" Kesalnya.
"Huft, iya deh"
"Hahaha, sukurin lo" Alika tertawa puas.
"Congrast ya Ka, pokoknya kalau ada apa-apa bilang sama kita" ujar Kirana.
"Siap bos" Alika menghormat ke arah Kirana.
**
Disisi lain,
"Kalian udah resmi?" Tanya Haiden.
"Hmmm"
"Lo serius kan?" Tanya Chio.
"Orang pertama yang gue tembak, kurang serius?" Tanya Malik kembali.
"Mantap lah bro,
"Longlast ya" Chio menepuk pundak Malik.
"Nanti malem kita rayain?" Tawar Malik.
"Udah lama gak nge-es teh kita" ujar Haiden.
"Wah iya nih"
KAMU SEDANG MEMBACA
MALIKA
Teen FictionMalik Zattana - Alika Zarraniya. Memang nama mereka hampir sama, tapi cerita kehidupan mereka sangatlah berbeda. Namun keduanya sama-sama populer disekolah, tapi selama 3 tahun sekolah keduanya tidak pernah saling mengenal. Apa yang membuat mereka b...