9.

4.7K 292 0
                                    

Kelas Malik kini sedang berolahraga, Malik, Haiden, dan Chio sedang bermain basket bersama.

Mereka bertiga menggulung celana dan baju olahraga mereka, dengan otomatis otot yang ada di lengan mereka terlihat dengan jelas, dan dibiarkan orang-orang melihat itu dengan gratis, apalagi kaum hawa yang kini semuanya menatap mereka bertiga tanpa berkedip.

"Tukang pamer" Alika berdiri di pinggir balkon kelas.

Kelasnya kini sedang ada ujian harian dan Alika sudah selesai dengan tugasnya, disusul oleh Kirana.

"Tapi lo suka kan?" Goda Kirana yang baru saja keluar kelas.

"Ng- gak kok" gagu Alika.

"Jujur aja kali Ka, gue tau perasaan lo sekarang" ujar Kirana.

"Apaan si lo, gue gak suka sama dia"

GEDEBUG.

Alika terjatuh pingsan karna bola basket yang menyasar ke lantai dua tempat ia berdiri, dan sialnya bola itu mengenai kepala Alika.

"Alika bangun" Kirana menepuk-nepuk pipi Alika.

Semua anak kelas keluar saat melihat Alika terjatuh ke lantai.

"Ketua kelas cepat bawa dia ke UKS" ujar guru mapel.

Dengan sigap ketua kelas 'Sigit' membawa Alika ke uks dengan mengendongnya.

Malik dkk baru saja sampai di lantai dua, Sigit berjalan melalui mereka membawa Alika yang pingsan karna bola lemparan tadi.

Malik kesal, beraninya dia mengendong gadisnya.
"Sial!" Umpat Malik.

"Ayo kita ikutin" ajak Chio.

Mereka bertiga berjalan mengikuti Sigit yang membawa Alika ke uks.

Sigit menuggu Alika yang sedang ditangani oleh petugas Uks, "ngapain lo disini?" Tanya Malik.

Sigit menoleh, "bukannya gue yang harus nanya kayak gitu?"

"Lo udah berani megang cewek gue, nyolotin pula"

"Lo udah lempar bola ke dia!" Tegas Sigit.

"Berani banget lo" Malik menarik kerah baju Sigit dan meninju rahang sebelah kanan.

Sigit mengelap darah yang keluar di sudut bibirnya, "shh" desis Sigit.

Dengan tiba-tiba Malik mendapat tinjuan balik dari Sigit, dan mereka berdua adu tojos sampai keluar dari uks.

Alika sadar dari pingsannya dan mendengar ada yang ribut di luar uks, "ada apa sih?" Alika melangkahkan kakinya keluar.

Ia melihat Malik dan ketua kelas dikelasnya 'Sigit' sedang beradu tojos, dengan wajah mereka yang sudah saling babakbelur.

"Kalian, berhenti!" Teriak Alika.

Malik menoleh ke arah Alika dan langsung merapihkan bajunya, begitu juga Sigit.

"Git, lo gak apa?" Tanya Alika.

"Its oke" jawab Sigit.

"Lo tunggu sini!" Pinta Alika kepada Malik.

Alika menghantarkan Sigit ke Uks, lalu keluar membawa kotak P3K cadangan, Alika menarik lengan Malik ke taman belakang sekolah.

Alika meminta Malik diam dan duduk di bangku taman sekolah, ia membuka kotak P3K dan mengambil pembersih luka.

Dengan pelan Alika membersihkan luka di sudut bibir Malik, dan beberapa memar yang ada di rahangnya.

Malik terus memandangi Alika yang sedang mengobati lukanya, Alika fokus ke pekerjaannya ia tak menatap mata Malik sama sekali.

"Dah selesai" baru Alika menatap mata Malik.

"Kenapa lo berantem sama dia?" Tanya Alika sambil membereskan kotak P3K-nya.

"Karna lo" jawab Malik masih memandangi Alika.

"Berhenti natap gue kayak gitu! Mau gue colok mata lo pake pinset hah!" Ancam Alika.

Malik mengedipkan matanya beberapa kali, ia terhanyut dalam kecantikan Alika.

"Kalo bukan disekolah udah gue cium lo" gumam Malik.

"Lo bilang apa barusan?" Tanya Alika.

"Ah ya, soal tadi gue minta maaf ya, gue bener-bener gak sengaja dan gak tau kalau tadi ada lo situ" ujar Malik.

"Udah gue maafin" jawab Alika.

"Sakit banget ya?" Tanya Malik.

"Lebih sakit lagi luka memar lo itu" Alika menempelkan jari telunjuknya tepat di memar Malik.

"Aww,

"Lagian ngapain sih berantem gak jelas kayak tadi" sebal Alika.

"Gue gak suka dia ngegendong lo kayak tadi" ujar Malik.

"Kalau bukan dia siapa lagi yang mau nyelamatin gue?" Tanya Alika.

"Nunggu gue dateng lah" jawab Malik tak mau kalah.

"Egois" singkat Alika.

"Gimana kalau gue di tabrak lari trus harus nungguin lo dulu buat nyelamatin gue, sedangkan lo aja gatau dimana. Ah mati duluan kali itu mah" lanjut Alika.

"Gue gak mau lo di sentuh laki-laki lain, selain gue" jawab Malik.

"Lo bukan siapa-siapa gue" Alika pergi dari hadapan Malik.

"Tapi lo akan jadi milik gue" teriak Malik.

Alika hanya melirik lalu malanjutkan perjalanannya. Menurut Malik tingkah Alika barusan sangat mengemaskan yang membuatnya tak bisa berhenti tersenyum.












**

Please vote-nya jangan lupa😶 Jangan jadi ghost reading, membuat hati seseorang hanya karna vote itu amal loh😊

Thanks for reading..

Wulandari🌚
22:20 pm

MALIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang