15.

4.1K 256 0
                                    

Pagi ini Malik tidak menjemput Alika, karna permintaan Alika sendiri dan akhirnya Alika terlambat masuk.

Kini Alika sedang berlari di lapangan untuk 20 putaran, cuaca pagi ingin sudah cukup panas dan membuat air keringan mengalir di pelipis Alika.

Malik yang mendengar kabar bahwa Alika sedang di hukum khawatir, ia berlari ke arah lapangan dan berhenti di pinggir lapangan, karna ada guru piket disana.

"Jangan" tahan Chio.

"Lo tau kan guru yang satu itu kalau ngehukum sadis-sadis" lanjut Haiden.

"Bener, gue takutnya Alika malah di tambah hukamannya" ujar Chio.

Malik memperhatikan Alika dari kejauhan, sesekali Alika menyeka air keringatnya. Wajahnya semakin pucat, hibirnya juga pucat, tubuhnya goyah dan akhrinya Brukk.

"Alikaaa" teriak Malik terkejut saat Alika terjatuh di atas lapangan.

Guru piket pun kaget melihat Alika yang terjatuh pingsan, tanpa suruhan Malik langsung mengangakt tubuh Alika dah membawanya ke Uks.

"Eh, mana Alika?" Tanya Greya saat sampai di Uks.

"Dia pingsan, gue rasa dia belum sarapan" ujar Chio.

"Tuh kan, dia kesiangan jadinya belum sarapan, ngeyel banget tadi udah gue suruh bilang ke guru piket tapi gak mau" jelas Greya.

Malik pergi.

"Eh Mal, mau kemana?" Teriak Haiden.

Alika sudah sadar, wajahnya masih pucat. Kirana memberikan air putih kepadanya.

Malik kembali dengan bubur ditangannya.
"Sini gue aja yang nyuapin dia" ujar Greya.

"Sono lo pada, biar gue yang urus" ujar Malik mengusir teman-temannya.

"Sialan kita di usir" Greya mengerucutkan bibirnya.

Mereka pergi meninggalkan Alika dan Malik berduaan.

"Apa alesan lo buat gue gak ngejemput lo?" Tanya Malik.

"Gue gak mau lo terlambat" ujar Alika.

"Dan bodohnya gue ngikutin perintah lo itu" Malik memukul kepalanya sendiri.

"Lo gak salah, jangan ngelukain diri lo sendiri" ujar Alika.

"Ya udah sekarang lo makan ya" Malik membuka bubur yang ia beli.

"Bubur mang Jon, kok lo bisa beli sepagi ini?" Tanya Alika.

"Sini gue ceritain"

Flashback on.

Gue lari dari ruang UKS sampai kantin, dan ternyata disana sudah juga ramai sama guru-guru yang laper.

Gue tau lo suka bubur mang Jon dan kebetulan guru-guru berkerumun disana. Jadi gue nyari akal buat gampang dan dapet pertama.

Trus gue nyalain aja bunyi sirine dan berteriak
"Minggir-minggir, ini gawat darurat"

Otomatis guru-guru memberikan jalan,
"Bapak-ibu guru maafkan saya, tapi ini darurat. Mang bubur satu jangan pake sambel, buruan ya mang, darurat banget nih"

"Apaan si kamu Malik, ngantri dong"

"Ya Allah bu, ibu gak denger ini darurat ya? Ibu mau satu nyawa tak berdosa meninggal karna ibu gak mau ngasih bubur duluan ke dia?"

"Siapa si? Kenapa?"

Mang jon memberikan satu bungkus bubur ayamnya, Malik baru mematikan bunyi sirine itu.

"Pacar saya bu, dia kelaperan dan saya harus bawa bubur ini sesegera mungkin, permisi ibu-ibu bapak-bapak guru terimakasih telah mengerti" Malik langsung kabur.

Dasar Malik!!!!

Ih dalang pelo dasar!!!

Cuma pacar yatuhan.

Sialan di kerjain bocah.

Malik sableng dasar!!!

Flashback off.

"Haha parah sih" Alika tertawa.

Malik ikut tersenyum melihat Alika tertawa, terlalu berat untuk Alika menghadapi semuanya sendirian. Senyuman selama ini yang Malik liat ternyata palsu, tapi hari ini ia melihat Alika tertawa dengan sungguh seperti tak ada lagi beban di dalam dirinya.

"Sekarang lo makan, jangan ketawa mulu" ujar Malik.

"Udah bel, lo ke kelas aja" suruh Alika.

"Gak, kali ini gue gak akan ninggalin lo" ujar Malik.

"Malik,

"Hah?"

"Gue gak mau lo ninggalin pelajaran lo karna gue, pelajaran lo lebih penting" jelas Alika.

"Tapi kan-

"Udah buruan sana, nanti lo dihukum dan gue gak mau itu terjadi" ujar Alika lagi.

"Gue sayang sama lo" Malik mencium tangan Alika.

Alika hanya bisa membulatkan matanya lalu tersenyum saat Malik keluar dari ruang Uks.

"Makasih" gumam Alika.
















##

TBC!!!!
Makasih yang udah baca😊
Jangan lupa vomentnya ya😉

MALIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang