BAB 19

653 108 20
                                    

FELLA menyesap jus yang dibawa Steven tadi, memperhatikan pria di depan sibuk mengeluarkan kalimat bijak yang baru kali ini ia dengarkan.

"Kau memang menyukainya."

Fella menelan ludah kesal "Ingin ku siram dengan ini?!" Mengangkat jus di tangan.

"Hei! Aku mengatakan hal sesungguhnya, kau memang menyukai pria itu."

Fella memicing "Kau mengatakan ini bukan karena kau menyukaiku?"

Steven tersedak "Aku memilih mencium rambutmu sebelum mandi tadi dari pada menyukaimu."

"Hei! Kau fikir rambutku tak harum?!" Fella melempar bantal.

Steven menangkap bantal dan bergedik tak perduli "Sangat lengket, berapa tahun kau tak mencuci rambut?"

Fella mengangkat tangan hendak memukul pria ini.

Steven menyelesaikan makan di mulut, kemudian berkata "Ku harap kau lebih jujur pada perasaanmu, dan jadikan itu sebagai prinsip."

"Aku tak menyukainya, tak akan! Itu prinsipku."

"Apa kabar dengan hatimu?" Menunjuk dada Fella dengan dagu, masih sibuk menikmati kentang goreng di meja.

Cepat-cepat tangan Fella menyilang di depan dada "Kau mesum!"

Steven bangkit, menoyor jidat Fella dari atas "Turuti kata hatimu, sebelum menyesal, sama seperti hutang, akan sangat tersiksa dan membebankan jika membayar di akhir." Lalu keluar dari kamar.

"Bilang saja kau ingin hutangmu kembali!" Fella berteriak kesal hendak melempar bantal sebelum pintu tertutup.

***

"

APA yang kau lakukan?" Tanya Daniel terkejut mendapati Steven keluar dari kamar Fella yang berada di depan kamar pria ini.

Steven mengedikkan bahu dengan kedua tangan di dalam saku "Tak ada pertanyaan lain selain itu setiap kau bertemu denganku?"

Daniel mendesah mengubah pertanyaan "Bisakah kau berhenti dari pekerjaan ini?"

"Tidak." Ucap Steven lalu meninggalkan Daniel bersama kolaborasi ekspersi wajah kesal dan bingung.

Daniel beralih menatap pintu di depan, menarik napas berat.

Menatap dengan pandangan kosong sambil berfikir keras apa yang akan ia katakan pada gadis pemilik kamar ini.

Meminta maaf? Gadis itu telah menolaknya kemarin.

Mengatakan sejujurnya? Tentu saja Fella tetap tak terima dengan perlakuan pria itu.

Sungguh, sikapnya kemarin diluar kendali. Itu spontan tanpa memikirkan hal apa yang akan terjadi.

Jika dia benar menyukainya, seharusnya tanpa ragu pria itu menarik tubuh Fella dan menciumnya, memamerkan dan mengkonfirmasi pada orang sialan yang memotretnya di area parkir tadi.

Bukan seperti ini.

Ini Benar-benar di luar perkiraan.

Ketika Rose memerintah Daniel dan Bella untuk segera memperlihatkan keahlian akting mereka nanti di bandara.

Ya, gadis yang menyingkirkan sehelai daun dan seseorang berhasil memotret membuat berita palsu mereka adalah Bella.

Rose berkata jika anggap gadis yang bersamanya di area parkir adalah Bella, padahal itu Fella!

Daniel sudah membantah dan menyarankan supaya fotonya bersama Bella lah yang dianggap Fella,

Hi Seavey!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang