"Click!"
Flashlight menyala dari balik ponsel Daniel.
Ia tak bisa menahan tawa lagi, sehingga suara kikikkan mulai terdengar mengganggu indra pendengaran Fella, gadis itu mulai mengerjap.
Cepat-cepat Daniel menarik ponsel di genggaman masuk ke dalam saku hoodie yang ia gunakan.
Gadis itu mengerang, meregangkan otot.
Daniel kembali bertingkah seolah tak terjadi apa-apa.
Mata Fella mulai terbuka, kemudian "Argh!!"
"Apa? Apa?!" Daniel mendadak panik saat Fella yang tiba-tiba menjerit "A-Apa yang kau lakukan?!"
Daniel memutar mata, memilih menoyor dahi gadis itu daripada menjawab pertanyaan konyol dan keluar dari mobil meninggalkannya bersama kebingungan disana.
"H-Hei tunggu aku!" Fella segera turun menyusul pria jangkung yang akan memasuki lift.
"Kau mening--HOAMM--galkanku." Lirih Fella menutup mulut, kemudian berpindah nengusap mata yang masih sulit terbuka.
Daniel hanya melirik tersenyum gemas.
"Sungguh Dan, baru beberapa detik aku memejamkan mata dan kau sudah menggangguku."
"Ting!"
Lift terbuka menampakkan lorong panjang juga banyak pintu di kedua sisi.
Daniel membuka pintu kamarnya dan tersentak saat Fella mendahului masuk "Fella, i-ini--"
Sayangnya, Fella sudah berbaring indah di atas ranjang Daniel.
Percuma membangunkan, gadis itu sulit bangun meski kebakaran sedang menimpa hotel ini sekalipun.
Sebelum masuk, di ambang pintu ia menguatkan diri memejamkan mata berdoa agar tak ada setan yang merasuki malam ini.
Jangan sampai Fella keluar kamar dalam keadaan perut buncit.
Akan sangat menyusahkan.
Terpaksa, malam ini Daniel akan tertidur nyenyak dengan kedua lutut yang bertekuk dan bantal beralaskan lengan sofa yang lebih tinggi dari bantal biasa.
***
UNTUK kesekian Fella mengerjap.
Memicing ketika siluet pagi terbias dari tirai sisi kanan.
Menguap panjang kemudian melihat sekeliling, masih tak sadar banyak kejanggalan di dalam kamar.
Gadis itu hanya menggosok mata turun dari ranjang dengan langkah gontai berniat mencuci wajah.
Menyibak air ke wajah, Fella berfikir untuk membersihkan tubuh juga.
Dirasa matahari semakin terik tanda hari menjelang siang.
Tanpa pikir panjang, segera ia melepas pakaian dan menutup tirai bath up.
***
"DANNY, aku tak melihat barang berserakan atau pakaian kalian yang tertinggal." Cercah Zach lagi-lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Seavey!
FanfictionAku ingat jelas, saat Grischa menyuruhku untuk mendengarkan lagu mereka, untuk pertama kali, aku mengangguk menikmati, membuka Google mengetik kata "Why Don't We", dan sebuah kalimat tertulis jika mereka sedang mencari seorang asisstant. Aku fikir a...