BAB 29

542 79 6
                                    

"BAGAIMANA  bisa?"

"Aku tak tahu." Fella berpaling hendak mendahului.

Steven menahan "Aku serius!"

"Aku tak tahu, okay!" Bentak Fella "Kenapa? Tak terima aku sebagai atasanmu, huh?!"

Steven hanya mengangkat bahu, Fella semakin kesal dan ingin berlalu, namun pria ini malah bertanya seolah tak tahu "Kau marah padaku?"

"Menurutmu?"

"Baiklah, maafkan aku, aku hanya terkejut mungkin?"

Fella memutar mata "Minggir."

"Kau akan kemana?"

"Apa aku jauh datang kemari hanya untuk menonton kesibukan kalian?" Fella akhirnya berhasil pergi meninggalkan Steven di tengah stadium menuju ruang wardrobe.

Dari pantulan cermin, Gemma pemimpin staff stylist menyapanya "Hai, Fella!"

Fella membalas senyum "Ada yang perlu ku lakukan?"

Gemma tertawa "Disana, hari ini kostum bertema hitam, dan hari ini spesial menggunakan bawahan rok irlandia."

"Mereka akan tampak lucu."

Gemma mengangguk setuju "Aku tak tahu mana yang cocok untuk pinggang Daniel, bisa kau panggilkan dia untuk mencobanya?"

"Uh-um, sebenarnya dia tak ikut kemari bersamaku."

Fella bergerumul dalam hatinya, seperti sejak kapan ia dan Daniel datang ke stadium bersama bahkan selama tour ini di mulai?!

"Kenapa?"

"Kurasa dia terkena demam."

Gemma tampak berfikir "Ku fikir kau harus memulihkan Daniel sebelum konser di mulai atau Rose akan membunuhmu." Ia tertawa ragu.

Fella mengangguk "Ya, kau benar, kalau begitu aku akan kembali ke hotel, apa tak ada hal lain yang ingin kau sampaikan?"

"Tak ada, berhati-hatilah saat pulang nanti."

"Okay, bye, Gemma!"

Fella berjalan di lorong backstage yang panjang nan sibuk, banyak orang berlalu lalang membawa kertas jadwal konser hingga alat-alat berat seperti sound system dan lainnya.

"Fella!"

Gadis itu menoleh, seseorang menghampiri "Bisakah kau menolongku?"

Fella mengangkat alis "Tentu saja."

"Maukah kau berikan aku map berwarna kuning, biru, dan ungu di meja kantor Rose? Dia bilang kau mendapat tugas untuk menggantikannya."

"Kenapa tidak kau sendiri?"

Staff itu tertawa "Bagaimana jika barang di ruangannya hilang dan aku orang terakhir yang masuk?"

Fella mengernyit, sialan! "Uh, baiklah."

"Dan jangan lupa tanda tangani itu sebelum kau memberikannya padaku."

"Kenapa?"

"Aku harus mendapatkan persetujuan darimu yang menggantikan Rose." Gadis itu lagi-lagi tertawa "Tak perlu takut menandatangani, itu bukan sesuatu yang sangat penting."

Fella mengangguk permisi untuk pergi, ruangannya berada di sebelah ruang wardrobe.

"Fella!"

Lagi-lagi ia memutar kepala, melihat seorang staff berlari kecil mendekatinya "Mereka bilang kau--"

"--Ya, ada yang perlu ku bantu?" Potong Fella.

Hi Seavey!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang