Sakura berbalik berjalan menjauhi murid bernama matsuri itu tanpa mempedulikan tatapan sinis dan bisikan-bisikan dari murid lainnya. Ia tersenyum miring saat telinganya terus mendengar bisikan-bisikan tentang dirinya. Sekarang ia sadar. Bahwa orang-orang yang dulu mengagungkan namanya hanya melihat dirinya sebagai seorang haruno.
Sekarang lihatlah apa yang terjadi. Saat sakura tak lagi menjadi nona haruno mereka yang manis tak lagi ada yang mengangungkan namanya, tak ada lagi pujian-pujian dan tatapan penuh damba yang ia dapatkan. Pada dasarnya, sejak awal orang-orang itu hanya melihat nya sebagai nona haruno. Putri dari Haruno kizashi dan adik dari Haruno sasori. Tak pernah ada yang memandangnya sebagai sakura. Hanya sakura.
Sakura menghentikan langkahnya saat matanya menangkap Ino yang berdiri tak jauh dari dirinya dengan senyum manis yang terukir di wajah cantik gadis itu. Tanpa ia sadari senyum kecil ikut terukir di bibirnya. Bukan senyum miring ataupun senyum miris. Namun senyum tulus yang entah kapan terakhir kali ia menunjukan.
'mungkin hanya ino' batinnya saat melihat ino yang mendekati nya masih dengan senyum manis nya.
"Hai saku, mau kekantin bersama?" Tanya ino sambil tersenyum manis. Sakura hanya memandang ino dengan tatapan datarnya meski sedikit melembut.
"Aku ingin ke atap" jawabnya singkat. Ino yang mendapat penolakan tak langsung dari sakura cemberut sesaat sebelum kembali memasang senyumnya. "Akan kutemani." Tanpa menunggu persetujuan dari sakura ia segera menarik tangan sakura dan berjalan kearah atap sekolah.
Sakura hanya mengikuti ino tanpa berniat memberikan penolakan. Setidaknya ia tahu bahwa mungkin hanya ino yang memang tulus kepadanya. Mungkin..
🍀🍀🍀
Ino membuka pintu atap dengan pelan. ia terhenti sesaat sebelum kembali berjalan kali ini dengan langkah lebarnya. "SASUKEEE!!" Ino berteriak keras sambil menendang bokong seorang pemuda yang tertidur di bangku atap.
Sakura hanya menatap mereka dengan tatapan datarnya. Merasa deja vu dengan yang terjadi.
"Lagi-lagi kau membolos! Kau ingin aku benar-benar melaporkanmu ke paman fugaku ya!" Omel ino pada sasuke yang masih setengah sadar sambil berkacak pinggang.
Sasuke memicingkan matanya berusaha mengurangi rasa pusing karna lagi-lagi ia harus terjatuh dari bangku atap karna ino. "Urusai!" Balasnya kesal.
Tanpa mempedulikan ino yang semakin meledak-ledak sasuke bangkit dan matanya langsung bertemu dengan emerald bening yang menatap datar. "Hoi sasuke! Kau dengar tidak sih!!!" Matanya teralih ketika mendengar suara keras dari ino. Ia memutar matanya bosan dan memasukan kedua tangannya ke saku celananya.
"Iya iya, kau itu suka sekali sih ceramah" sasuke berjalan melewati ino dengan santai. Matanya lagi-lagi bertemu dengan mata emerald sakura saat ia berdiri di hadapan sakura. Ia tersenyum kecil sebelum kembali melangkah. Tangan kanannya mengacak rambut sakura sebelum melewati sakura membuat sakura tersentak kaget.
"Hoi sasukeee!!! Jangan kabur kau!!" Suara ino menyadarkan sakura. Ia berbalik melihat sasuke yang sudah menuruni tangga atap sambil tangan kanan nya yang terangkat.
tanpa sadar pipinya bersemu merah dan detak jantungnya yang berdetak lebih keras. Sakura mengangkat tangan kanan nya menyentuh dada kirinya kemudian menggeleng cepat.
"Ck, anak itu aku benar-benar tak habis pikir dengannya. Sebentar lagi kita ujian dan ia masih saja suka membolos." Geram ino sambil mengepalkan tangan kanannya kesal.
Sakura menoleh cepat kearah ino "S-sudahlah, ayo cepat duduk" ia berjalan cepat meninggalkan ino. Perilakunya itu tak luput dari pandangan ino. Ino tersenyum kecil melihat bagaimana perkembangan hubungan kedua tsundere ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER'S✔️
FanfictionPersahabatan itu, Dimulai dari saling memahami, Lalu masuk ketahap saling percaya. Dan terakhir, yaitu saling membutuhkan. Begitulah arti ikatan persahabatan di antara Haruno Sakura, Si anak orang kaya, dan Yamanaka ino, Si anak penjual bunga. Merek...