CHAPTER 16

1.1K 126 5
                                    

Malam pergantian tahun akan selalu tampak meriah dan menyenangkan. Bahkan meski dirayakan di tengah musim dingim, warga jepang seolah tak ingin kehilangan kesempatan untuk sekedar menghabiskan waktu bersama teman,kekasih, dan keluarga di malam tahun baru.

Namun, sepertinya tak ada hal menyenangkan apapun bagi Sakura karna tak akan ada hal spesial untuknya..

Suara petasan dan kilau cahaya kembang api dilangit terpantul di emerald indahnya yang menatap datar kembang api dilangit dari balkon kamar nya. Padahal tengah malam masih sekitar 3 jam lagi namun euphoria tahun baru sudah begitu terasa.

Sakura mengarahkan tangannya memeluk dirinya sendiri saat angin musim dingin berhembus seakan menusuk kulit. Tubuh gadis itu hanya dibalut dengan sweater tebal berwarna hijau muda dan celana panjang berwarna putih. Meski suhu udara cukup dingin Sakura masih belum berniat untuk beranjak dari balkon.

"Hei!"

Sakura berbalik begitu sebuah suara mengejutkannya.

"Kau?!" Sakura menatap tak percaya orang yang berdiri tak jauh dari nya.

"Apa yang kau lakukan disini?! Dikamarku?!" Sakura menunjuk wajah orang dihadapannya dengan kesal. Wajah nya sudah memerah entah karna hawa dingin atau malu.

"Hahaha kenapa menatapku begitu? Wah wah memang apa yang ada di pikiran mu, Sakura" Sasuke tertawa geli.

Sakura menatap Sasuke kesal. Ia memalingkan wajah nya dengan bibir mengerucut lucu.

Sasuke menggeleng geli. Tangannya terangkat dan mengacak gemas surai merah muda Sakura.

Sakura mendelik kesal dan menepis tangan Sasuke.

"Sudah jangan marah gitu, ayo turun!" ucap Sasuke sambil menarik tangan Sakura. Sakura tersentak saat tubuhnya tertarik kedepan. Ia menahan langkahnya dan menarik tangan nya hingga tubuh Sasuke yang menarik nya limbung ke belakang.

"Aishh kau hampir membuatku jatuh." ucap Sasuke kesal.

Sakura mendengus dan menatap Sasuke kesal, "kau apa-apaan main menarik tangan ku saja!"

Sasuke memutar matanya,

"Sudah ikut saja."  ucap nya dan kembali menarik tangan Sakura tanpa memberi kesempatan Sakura untuk melepaskannya.

Mereka berjalan memutar menuju taman belakang rumah Tsunade. Sakura terkejut saat disana ia mendapati nenek, kakek, dan kakak nya Sasori yang sedang memegang kembang api besar ditangannya.

"Oh cucu ku sayang~" seorang pria tua berambut putih memeluk Sakura lalu mencium kedua pipi Sakura.

"Kakek?"

Pria itu tersenyum dan mencubit kedua pipi cucu kesayangan nya. Sakura mengaduh saat pipi terasa sakit.

"Kakekk sakit.." rengek Sakura membuat pria yang dipanggil kakek itu tertawa keras.

"Sudahlah Jiji-kun jangan ganggu cucu cantikku!" ucap Tsunade garang.

Sasuke dan Sasori yang mendengar panggilan Tsunade tertawa terbahak.

"Hahaha nenek hentikan panggilan aneh itu. " Sasori tertawa kencang sambil memegang perutnya.

"Hahaha aku kasian dengan mu, kakek Jiraiya.." ucap Sasuke sambil berusaha menahan tawa nya.

Pria yang dipanggil Jiraiya itu memberungut kesal dan menatap melas ke istrinya. "Tsuna~ kan sudah kubilang jangan memanggil ku seperti itu kalau ada orang."

Tsunade mengangkat bahu nya acuh sambil meletakkan sepiring penuh daging mentah yang sudah dilumuri bumbu bakar.

Sakura menutup mulutnya berusaha menahan tawa. Ia menggelengkan kepala nya geli saat melihat sang kakek yang merajuk pada nenek nya.

SISTER'S✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang