CHAPTER 6

1.5K 158 15
                                    

  Sakura melipat tangannya di dada dan mengangkat dagu nya, memandang dengan tatapan dingin sang ayah yang duduk di hadapannya.

" Sudah lima belas menit! Jika dalam lima menit lagi kau tak memulai acara makan malam ini batalkan saja!" Sakura berucap dingin dan memandang tajam sang ayah.

"Sabarlah sebentar sakura" sasori berucap pelan berusaha menenangkan sang adik.

Sakura hanya berdecih ria dan lebih memilih untuk mengalihkan pandangannya ke jendela besar yang menampakkan pemandangan malam hari kota tokyo dengan kilau cahaya lampu dari bangunan-bangunan bertingkat.

Saat ini mereka sedang berada di salah satu restoran berbintang di kota tokyo. Berbagai makanan yang terlihat menggugah selera sudah tersaji di hadapan mereka namun, tak ada tanda-tanda kalau acara makan malam ini akan segera dimulai.

Sasori sebenarnya juga bingung kenapa mereka tak segera memulai acara makan malam ini. Ia sudah bertanya pada sang ayah namun hanya dijawab dengan 'tunggu sebentar'.

"Maaf kami terlambat," sebuah suara lembut mengalihkan perhatian ketiga orang tersebut.

Sasori dan Sakura terkejut begitu mendengar suara lembut yang cukup mereka kenal.

"Bibi kaeda?" Tanya mereka berbarengan.

Sakura mengernyitkan dahinya saat ia melihat ino yang berdiri tak jauh dari bibi kaeda dengan raut wajah terkejutnya.
'Ada yang aneh disini' batinnya saat ia melihat ino yang malah mengalihkan pandangannya saat sakura melihat kearahnya.

Kizashi mempersilahkan mereka duduk dan suasana terasa begitu tegang. Kaeda duduk tepat di samping kiri kizashi sedangkan ino di kanannya.

"Tunggu, ada apa ini? Kenapa bibi kaeda dan ino ada disini?" Suara sakura yang pertama kali memecahkan keheningan yang melanda di meja mereka.

"Sebaiknya kita makan malam terlebih dahulu, ayah akan jelaskan nanti." Sakura mengernyit tak suka saat mendengar ucapan kizashi.

"Kenapa tidak sekarang saja!? " sakura bertanya dengan nada sarkastik.

"Sakura! Diamlah dan makan!" Kizashi berucap tajam.

Sakura memandang ayahnya dengan tatapan menantang."Kalau aku tidak mau!?"

"Sakura!!" Suara kizashi naik satu oktaf membuat beberapa orang yang duduk tak jauh dari meja mereka melihat kearah mereka.

Pandangan sakura menajam dan wajahnya berubah datar." Sudah kuduga ada yang tak beres disini."

"Katakan apa yang mau kau katakan! Aku sudah cukup membuang waktu dengan datang kesini." Sakura berucap tajam membuat suasana di meja mereka semakin menegang.

Kizashi menarik napasnya dan menghembuskannya pelan berusaha menetralisir emosinya yang sempat naik.

"Jika itu maumu. " kizashi menegakkan tubuhnya dan matanya memandang kedua anaknya di hadapannya dengan pandangan yang tak dapat di artikan.

ino sudah menundukkan kepalanya sejak mereka duduk. Tangannya berkeringat dingin dan perasaannya tak enak.

"Kalian pasti sudah mengenal siapa kaeda-san jadi ayah tak akan membuang waktu lagi."

kizashi memandang kedua anaknya dengan tatapan yang tak dapat diartikan.

"Dia----------



















Akan jadi calon ibu tiri kalian,"

Hening melanda selama beberapa saat semakin menambah ketegangan yang ada. Tak ada yang membuka suaranya hingga---

SISTER'S✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang