CHAPTER 8(REAL)

1.2K 151 0
                                    

   Zhhhrsshh....

Sakura menadahkan tangan nya di bawah keran lalu mengusapkan ke wajah nya beberapa kali, ia memandang datar pantulan diri nya di kaca yang ada di hadapan nya.

Satu kata untuk penampilan nya.

Kacau.

Kantung mata yang menghitam, bibir nya yang memucat, dan emerald nya yang seolah tak memancarkan semangat hidup.

Ia bahkan tidak tau sejak kapan ia jadi seperti ini. Hidup nya seolah seperti balon yang tertiup angin.

Tanpa arah dan lemah...

Bahkan bukan tidak mungkin jika ia akan hancur tanpa perlindungan.

Senyum sinis terukir di wajah pucat nya. Sakura menegakkan tubuh nya sambil terus memandang dingin ke arah bayangan nya di kaca.

"Jangan pernah jadi lemah di hadapan orang lain nak, jadilah kuat dan kendalikan. Jadilah tokoh utama nya."

Seketika kata kata yang pernah di ucapkan ibu nya terputar dalam ingatan nya. Benar, ia harus jadi kuat. Karna ia lah tokoh utamanya. Ia lah sang pengendali kehidupan nya.

Tidak ada yang berhak mengendalikan nya..

Tidak ada yang berhak menjadikan nya lemah...

Siapapun..

Dan..

Apapun...

Sakura mengangkat dagu nya dan memandang remeh pantulan diri nya. Senyum sinis itu semakin lebar terukir. Wajah manis nya seketika berubah menjadi bengis. Sama sekali bukan seperti Sakura.

Dan kini...

Sakura yang baru telah terlahir kembali..

Sakura yang akan menghancurkan orang-orang yang telah mempermainkan nya...

Dan kini...

Drama nya baru saja di mulai...

"Kau sudah hancurkan masa lalu ku, maka akan ku hancurkan kau di masa depan ku"

.
.
.
.
.
.
.

  Angin berhembus pelan melambaikan rambut pirang milik ino. Mata nya memandang kosong taman belakang sekolah tempat nya berada. Jam sudah menunjukkan waktu istirahat. Beberapa anak segera menuju kantin untuk mengisi perut mereka, dan ada juga yang memilih tetap dikelas memakan bekal mereka. Namun tidak dengan ino. Ia lebih memilih ke taman barat sekolah yang jarang didatangi para murid karna dekat dengan gudang sekolah yang kata nya horror. Para murid biasa nya lebih memilih ke taman utara.

Ino menghela napas pelan. Ia kembali mengingat masalah antara keluarga nya dan Sakura. Jujur, ia tidak bisa memilih akan membela siapa. Ia tahu apa yang dilakukan ibu nya memang salah tapi ia juga tak mungkin menghalangi kebahagiaan sang ibu.

"Ehem, kenapa seorang nona cantik duduk sendiri disini?," ino tersentak kaget saat sebuah suara terdengar dari belakang. Ia menghela napas lega saat ia melihat siapa yang memanggilnya.

"Sai,"

Sai tersenyum kecil, "Apa yang kau lakukan disini?" tanya nya sambil duduk di samping ino.

"Harus nya aku yang bertanya. Apa yang dilakukan seorang anak baru di taman barat yang sangat jarang di datangi murid?" tanya balik Ino sambil tersenyum kecil.

Sai tersenyum kikuk, ia mengusap belakang leher nya. Kebiasaan nya ketika gugup.

" Haha, aku tidak yakin. Tadi aku ingin ke kantin namun tak berani untuk bertanya jadi aku hanya berjalan dan aku malah sampai disini." cerita Sai.

SISTER'S✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang