"Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan jika tanpamu, Yeol," Jongin berucap sambil mengatur kabel yang terkoneksi dengan pengeras suara berukuran sedang, "Kau meminjamkan semua yang aku butuhkan untuk pertunjukkan, hampir setiap hari. Dan kau juga membuat beberapa goods untuk penonton ketika aku tampil. Gomawo."
Chanyeol menyeringai, menampilkan deretan giginya yang rapi sambil melingkarkan tangannya di bahu Jongin, "Mengapa kau begitu kaku? Kita sudah mengenal satu sama lain sejak kita kecil, jadi aku tidak perlu berpikir panjang untuk membantumu. Kau sudah seperti saudaraku, saudara sungguhan, saudara kandung, atau apalah itu."
"Aah, arra. Dan aku hanya menjadi pajangan di sini," Sehun merasa terganggu. Ia menepuk sweater hitam setelah mengganti seragam sekolahnya dan ia berlutut untuk mengikat tali sneakers yang dikenakannya.
"Kau juga," Jongin mengusak rambut fluffy Sehun, "Kau sudah menari bersamaku selama 3 tahun ini dan bersedia tidak dibayar sepeser pun, haha— Gomapta, Baby Chick."
"Yak!" Sehun segera berdiri dan menajamkan pandangannya, "Tidak ada satu orangpun yang boleh memanggilku Baby Chick, kecuali—"
"Irene Nuna?" Chanyeol tertawa geli, "Menyerahlah atau kau akan melajang seumur hidupmu." Kai tertawa geli sedang Sehun semakin mengerucutkan bibirnya.
Jongin, Chanyeol, dan Sehun telah mempersiapkan pertunjukkannya. Jongin dan Sehun sudah mengganti seragam dengan sweater hitam dan celana hitam. Chanyeol juga sudah siap dengan beberapa banner dan lighstick kecil yang ia desain untuk penonton dan ia akan memimpin penonton tersebut untuk meneriakkan nama Jongin dan Sehun sepanjang lagu. Mereka mengadakan pertunjukkan di jalanan utama Hongdae yang selalu sibuk karena dekat dengan street market dan dipenuhi oleh mahasiswa muda dari Universitas Hongik hingga turis asing.
Sesungguhnya pertunjukkan itu diadakan bukan untuk tujuan mendapatkan uang, tetapi koneksi dengan banyak orang sangat berarti untuk mereka. Mereka bermimpi untuk membentuk sebuah grup yang akan eksis di seluruh dunia. Dan ini adalah titik awal untuk memperkenalkan diri pada khalayak. Tapi ya, terkadang tidak sedikit orang yang memberikan mereka uang setelah tampil. Uang yang mereka dapatkan akan mereka kumpulkan untuk makan malam dan untuk Jongin. Chanyeol dan Sehun adalah teman terbaik untuk Jongin. Tanpa Jongin katakan pun keduanya sudah mengetahuinya.
Chanyeol memulai pertunjukkan dengan menekan tombol play. Irama musik mengisi malam yang semakin ramai, Jongin dan Sehun mulai dengan gerakan yang lembut. Beberapa orang mulai berkumpul mengitari mereka, Chanyeol mengambil kesempatan untuk membagikan goods dan memimpin fanchant. Suasana semakin memanas hingga Jongin membuat gerakan memutar dan ia tergelincir.
"Jongin!" Chanyeol mendekat ke arah Jongin. Ia dapat melihat jelas bahwa Jongin menahan rasa sakit di pergelangan kaki kanannya.
Dengan respon yang cepat, Sehun membuat tanda silang di atas kepalanya, membuat akhir dari pertunjukkan dan meminta penonton untuk meninggalkan pertunjukkan. Beberapa orang terlihat khawatir dan berbicara di belakang mereka.
Chanyeol segera menghubungi supirnya untuk datang ketika Sehun mencoba membuka perlahan sepatu yang dikenakan Jongin. Pergelangan kaki Jongin terlihat membengkak dan membiru, Sehun tahu betul itu merupakan salah satu efek trauma, jadi Jongin akan dengan mudah terluka bahkan hanya karena terjatuh atau kram.
"Aish, jinjja, kenapa harus sekarang," Jongin meremas bahu Sehun untuk menahan rasa sakit yang tidak terkontrol.
"Aku sudah menghubungi supirku, kita akan pergi ke rumah sakit, tahan sakitnya sebentar lagi," Chanyeol mencoba untuk tenang tapi ia tidak bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAL | baekrene - hunrene'story
FanfictionHighest rank: #4 in baekrene "Dunia begitu kejam, rasanya sesak. Entah sampai kapan aku bisa bertahan - Irene" *** "Cerita ini belum selesai, itulah mengapa aku memberi tanda koma di sana. Entah nanti titiknya berakhir bahagia atau sebaliknya, aku t...