Highest rank: #4 in baekrene
"Dunia begitu kejam, rasanya sesak. Entah sampai kapan aku bisa bertahan - Irene"
***
"Cerita ini belum selesai, itulah mengapa aku memberi tanda koma di sana. Entah nanti titiknya berakhir bahagia atau sebaliknya, aku t...
"Jika suatu hari ada pencuri yang bisa masuk ke rumahku, aku pasti akan mencurigaimu, Yeol, haha—" Pintu berhasil dibuka setelah Chanyeol memasukkan kode kunci rumah Jongin. Sehun melangkah masuk dengan merangkul pinggang Jongin dan melingkarkan tangan Jongin di sekitar bahunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sehun dan Jongin berbaring di sofa depan televisi dan menutup matanya ketika Chanyeol menyimpan tas di lantai dan pergi ke dapur, mengambil air minum.
"Apa kau tidak memiliki makanan ringan?" Chanyeol berteriak sambil membuka pintu kulkas.
"Ada di sisi kanan, baris kedua dari atas," Jongin baru saja kembali setelah dua hari menginap di rumah Chanyeol. Seharusnya ia menginap tiga hari sampai perban di pergelangan kakinya dibuka, tapi ia sudah sangat merindukan nunanya, jadi ia kembali ke rumah lebih cepat dengan kedua temannya.
Chanyeol duduk di lantai dekat dengan meja kecil sambil mengunyah keripik ubi yang tadi ia temukan, "Sudah lama sekali kita tidak menginap di sini, ya? Bagaimana jika kita menghabiskan akhir pekan di sini? Aku sangat merindukan masakan Irene Nuna," Chanyeol tersenyum menampilkan deretan gigi rapinya ketika Jongin dengan terang-terangan memelototinya.
"Lakukan apa yang kau mau, Yeol," Jongin berdiri perlahan dan mencoba melangkahkan kakinya. Chanyeol berniat membantunya namun ia tolak, "Aku harus mencoba berjalan sendiri sebelum Irene Nuna pulang."
Sehun membuka matanya dan memperhatikan Jongin yang berjalan perlahan menuju kamarnya yang terletak di lantai dua, "Aku harap cederanya segera pulih, aku tidak ingin Irene Nuna khawatir," Sehun melepaskan mantelnya dan mengambil beberapa keripik dari Chanyeol.
Sehun dan Chanyeol sedang bermain playstation ketika Jongin kembali dengan kaos hitam dan boxer bergambar bayi beruangnya. Ia mengambil segelas air di dapur dan bergabung dengan kedua temannya di sofa ketika keduanya fokus bermain sambil duduk di lantai.
Jongin melepaskan perban di pergelangan kaki dan melihat dengan jelas bahwa keadaan kakinya sudah lebih baik sekarang, "Aku rasa aku harus sering berlatih berjalan sebelum Nuna pulang dan aku akan bisa berjalan kembali seperti biasa. Hei kalian berdua, lihat!" Jongin menendang bahu kedua temannya dengan kaki kirinya.
"Yak! Jangan ganggu, aku hampir saja menang dari Sehun!"
"Bermimpilah, Yeol," Sehun menyeringai dan melakukan pukulan memutar, sukses membuat Chanyeol kalah telak.
Chanyeol melirik ke arah Jongin, "Ini semua salahmu—bayi beruang," ujar Chanyeol kesal tapi terkekeh geli ketika melihat boxer yang Jongin kenakan.
"Mwo? Ini rumahku, jadi aku bebas mengenakan apapun yang aku mau," Jongin mengambil ponselnya dan menggerakkan ibu jarinya cepat, menelepon seseorang, " Yeoboseyo!" Suaranya terdengar riang.
"Ne, Jongin-ah."
"Nuna, aku sudah di rumah. Pulanglah lebih cepat, ya? Aku sangat merindukanmu," Chanyeol berpura-pura muntah ketika Jongin menampilkan aegyo pada nunanya, sangat berbanding terbalik dengan tampilannya yang maskulin.
"Aah, kau sudah di rumah? Aku harap aku bisa pulang lebih cepat, sayangnya— Irene, apa yang ingin kau makan?"
Jongin menautkan alisnya ketika ia mendengar suara pria di ujung sambungan. Sesaat kemudian, suaranya terdengar mengecil namun ia masih bisa mendengar dengan jelas nunanya menjawab pertanyaan itu, "Aah anni, Oppa. Aku sudah makan sebelumnya."
"Siapa itu, Nuna?" Jongin mengubah intonasi suaranya menjadi lebih serius.
"Aah? Hanya seorang teman. Ng, Jongin, aku akan menghubungimu lagi nanti, ne? Bye," Dan ia menutup panggilannya.
"Nuna memiliki kekasih," Jongin menjawabnya dingin.
Sehun tersedak dan menyemburkan air yang baru diminumnya dari gelas Chanyeol, "Mworago?!" Ia mengusap mulutnya dan menatap Jongin dengan mata yang membulat.
"Irene Nuna memiliki kekasih? Aish, itu normal. Terlebih lagi ia cantik, anggun, dan terlihat—ouch!" Ucapan Chanyeol terhenti oleh bantal yang dilempar Jongin ke arahnya.
"Dasar mesum!" Sehun memukul kepala Chanyeol dan melihat ke arah Jongin lagi, "Apa itu—benar?"
Jongin terdiam. Ia menggigit bibir bawahnya tanpa menjawab pertanyaan Sehun.
***
Suka sama persahabatan SKY, persahabatan bagai kepompong merubah ulat menjadi kupu-kupu (hayooo siapa yang bacanya sambil nyanyi, wkwk)
Why Sehun sampe keselek gitu pas denger Irene punya patjar? Why Jongin segitu seriusnya pas mikir Irene punya patjar? Para laki-laki ini kenapa, sih?