Seorang pria dengan kacamata yang bertengger di hidung baru saja keluar dari gerbang kayu setinggi dada untuk mencapai mobil perak kepunyaannya yang terparkir di luar gerbang. Belum juga langkahnya mencapai mobil, matanya menangkap seorang gadis mengenakan helm kuning, mantel-sweater, rok, dan celana training tengah keluar dari gerbang rumah di seberangnya. Ia mendekati si gadis sambil memainkan kunci mobilnya.
"Wendy?"
Wendy mendongakkan kepalanya, "Aah, Jin Oppa! Annyeonghaseyo," Ia membuka helmnya dan membungkuk dalam, "Bagaimana kabarmu, Oppa?"
Jin tersenyum, "Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu? Kau terlihat bahagia."
"Kita harus bahagia jika kita ingin baik-baik saja, kan? Haha— Aku baik, Oppa," Wendy tersenyum pada Jin yang sedang menyisir rambutnya lembut dengan kelima jari.
Jin melihat jam di pergelangan tangannya, "Kau masih mengantar makanan? Ini sudah hampir jam 9 malam."
Wendy terkekeh, "Ini tempat terakhir, Oppa. Omong-omong, sudah lama sejak pemesanan terakhirmu di restoran kami. Wae? Apa kau sudah memiliki seorang istri yang memasakkan makanan untukmu? Haha—"
"Haha, anniya. Aku hanya terlalu sibuk untuk berada di rumah dan aku sering bertemu dengan kolegaku jadi aku makan siang atau makan malam dengan mereka. Mianhae, Wendy-ya. Tapi aku berjanji aku akan memesan jika aku ada waktu."
Wendy tertawa, "Aish, gwaenchana, Oppa. Jangan diambil serius, haha— Aah, apa kau akan pergi ke suatu tempat?" Ia melihat penampilan rapi Jin di balik mantelnya.
"Eoh. Aku masih cukup muda untuk berkumpul dengan teman-teman, hehe."
Wendy terkekeh sambil menganggukkan kepala, "Geurae, aku rasa aku harus segera pergi. Aku tunggu orderanmu selanjutnya, Oppa," Ia mengedipkan sebelah matanya jahil dan membungkuk.
Tiba-tiba Wendy merasa sebuah tangan hangat mengusak rambutnya, "Jaga dirimu dan banyak makan makanan enak. tetap buat dirimu hangat dan jaga kesehatan, arrachi?" Jin tersenyum ketika Wendy mengangkat wajahnya.
"Haha, kau seperti kakak laki-laki untukku, Oppa. Ne, ne, arraseoyo. Baiklah, aku pergi, annyeonghaseyo," Wendy mengenakan helm kuning dan duduk di motornya, melambaikan tangan pada Jin sebentar lalu meninggalkannya dengan beberapa bunga di hati.
Tbc.
Ini bukan Jin yang tak kasat mata itu ya ☠️ jangan sampe HEAL jadi berubah genre horor 😂
Oh ya, buat yang masih setia baca cerita lanjutan HEAL ini, tenkyu - 너무 고마워용~
다음에 또 봐요~xoxo,
해라 & 애리
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAL | baekrene - hunrene'story
FanfictionHighest rank: #4 in baekrene "Dunia begitu kejam, rasanya sesak. Entah sampai kapan aku bisa bertahan - Irene" *** "Cerita ini belum selesai, itulah mengapa aku memberi tanda koma di sana. Entah nanti titiknya berakhir bahagia atau sebaliknya, aku t...