chapter 13

232 41 2
                                    

Irene sedang sibuk melayani beberapa pelanggan yang datang ke Dal.komm Cafe. Ia akan memastikan memberikan daftar menu dan mengantarkan pesanan ke meja yang tepat. Kini ia membawa nampan berisi kopi, jus dan juga beberapa jenis pastry dengan pandangan sesekali menatap seseorang di sudut kanan kafe, dekat dengan pintu masuk. Seseorang yang sedang menunggunya terlalu cepat dari waktu yang mereka sepakati, Baekhyun.

Ia ditemani oleh laptop, buku, dan secangkir cappuccino yang sudah tandas setengahnya. Ia terlihat sangat sibuk dengan tugasnya, memeriksa paper mahasiswa, tetapi ia masih sempat membuntuti pergerakan Irene. Baekhyun menikmati pemandangan di hadapannya, Irene melayani pelanggan dengan senyumnya yang cantik.

"Mianhaeyo, aku membuatmu menunggu lama, Oppa," Irene datang sekitar jam 10 malam sembari berlari setelah membersihkan semua meja dengan pelayan yang lain. Ia sudah mengganti seragam kerjanya dengan sweater coklat muda dan mantel marun. Tas jinjing terkait di bahu kanannya.

"Gwaenchana," Baekhyun tersenyum, "Aku sengaja datang lebih cepat untuk memeriksa tugas mahasiswa di sini, mencari atmosfer yang berbeda, hehe. Aah, bukunya ada di mobil, ayo," Ia berjalan santai sambil membawa barang-barangnya ke mobil dan Irene mengikutinya dari belakang tanpa suara.

Baekhyun memasuki mobilnya dan menaruh barang-barangnya di kursi belakang dan baru menyadari bahwa Irene masih ada di luar, "Hey, ayo masuk dulu," Ia berkata setelah menurunkan kaca jendela mobilnya.

Irene menggigit bibir bawahnya ragu, "N-ne," Ia masuk dan menduduki kursi penumpang di samping Baekhyun sambil memperhatikan Baekhyun yang sibuk mengambil sebuah paper bag dan mencari buku yang akan dipinjam Irene.

"Ini bukunya, aah aku juga membawa buku lain yang berhubungan dengan jurusanmu. Mungkin kau akan membutuhkannya suatu hari," Baekhyun memberikan paper bag tersebut pada Irene yang terlihat canggung menerimanya.

Irene melihat buku-buku di dalamnya, "Ini terlalu—banyak. Aku sudah merepotkanmu, Oppa. Maaf," Ia menunduk menatap buku-buku itu, merasa sedikit keberatan menerima kepedulian dari orang lain.

Baekhyun tersenyum sembari cekikikan, "Anni, aku senang bisa membantumu. Jadi, terimalah jika tidak kau malah membuatku sedih."

"Kamsahamnida," Irene mengangkat pandangannya pada Baekhyun dengan tersenyum dan ia terkejut ketika Baekhyun menyalakan mesin mobilnya, "Aah? Kemana—"

Baekhyun tersenyum tanpa memedulikan reaksi Irene, ia fokus pada jalan, "Aku akan mengantarkanmu pulang, tidak apa-apa kan?" Ia bisa merasakan melalui sudut matanya bahwa Irene terkejut sembari mengedipkan-kedipkan matanya, "Aku hanya mengantarmu pulang, tidak yang lain. Jadi jangan khawatir, oke?" Ia mencoba menahan tawanya karena sikap wanita polos di sampingnya, tidak seperti wanita lain yang ia kenal.

"K-kamsahamnida, Oppa."

Atmosfer di dalam mobil terasa begitu canggung, membuat Baekhyun mencoba mencairkan suasana dengan menyalakan musik dari playernya. Dan Irene mencoba bersikap santai dengan mengambil buku dan membukanya.

"Aku sudah membaca cerita pendek yang kau masukkan untuk registrasi calon anggota klub sebelumnya," Baekhyun melihat ke arah Irene sesaat ketika mereka berada dalam kemacetan dan membuat Irene melihat ke arahnya, "Dan aku rasa kau cukup berbakat. Kenapa kau tidak masuk ke jurusan Sastra dan Seni dan malah lebih memilih Bisnis?"

Irene tidak segera menjawab, melihat bukunya lagi kemudian menghela nafas, "Hanya pilihan acak untuk mengalihkan passionku."

"Pilihan acak? Passionmu?" Baekhyun menjalankan mobilnya lagi dengan tetap fokus mendengarkan Irene.

Irene mengangguk, "Dibanding jurusan seni dan sastra, aku ingin memilih jurusan musik. Sayangnya, aku tidak bisa."

Layaknya sebuah truk besar sedang menghantam kepalanya, Baekhyun merasa pusing. Ia menelan ludah sembari tangannya mencengkram kemudi hingga jarinya memutih, "W-wae?"

Irene tersenyum, jarinya yang lentik menyentuh lembut lembaran buku yang terbuka di pangkuannya, "Terkadang, kita tidak bisa memiliki apa yang kita mau karena itu jalan terbaik untuk hidup kita, jalan terbaik untuk tidak menyakiti diri sendiri, dan jalan terbaik untuk melupakan mimpi buruk yang nyata. Walaupun sebenarnya, membiarkan mimpi indah kita terkubur di depan mata tidaklah mudah. Tidak akan pernah mudah."

Tbc.

Irene masih kaku aja sama Baekhyun.

해라 & 애리

HEAL | baekrene - hunrene'storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang