"Kucing anda mengalami patah tulang. Untuk sementara ini dia harus istirahat, Pak."
Aku mengacak rambutku frustasi. Mollyku yang lemah dan malang patah tulang. Dan semua gara-gara si kriting di sampingku ini!
"Bapak bisa membawa kucingnya pulang, tapi jangan lupa check up terus ya setiap minggu."
"Makasih, Dok."
"Baik, Pak."
Setelah dokter itu pergi, aku pun langsung menatap si kriting yang tengah menunduk itu.
"Semua salah kamu, kriting!"
"T-Tapiㅡ"
"Sekarang gimana nasib Molly? Dia patah tulang! Bagaimana caramu tanggung jawab, ha?!"
"A-Aku bayar biayaㅡ"
"Aku nggak butuh uang!"
Si kriting itu mengangkat kepalanya lalu menatapku. Tingginya yang hanya sedadaku itu membuatnya mau nggak mau harus mendongak tinggi-tinggi.
"Sebenernya semua salah si Molly nggak sih? Masa kucing kepental aja langsung patah tulang? Kucing kan punya refleks bagus, yakaliㅡ"
"JADI KAMU MENYALAHKAN MOLLY?!"
"YA TERUS MASA AKU YANG SALAH?!!!"
"YA JELASLAH, SIAPA SURUH KAMU GIGIT-GIGIT? ORANG JELAS-JELAS AKU GENDONG MOLLㅡ"
"Aduh duh yorobun, jangan bertengkar disini ya!! Kasian kucingnya pada takut," ujar Sanggyun yang entah datang dari mana. Dia berdiri di antaraku dan kriting agar kami berhenti adu mulut.
"Pak bos, nih si Molly. Langsung pulang aja gimana? Biar Molly bisa istirahat," tawar Sanggyun. Aku menatap Molly yang terlihat lesu di gendongan Sanggyun.
Astaga kasihan.
"Mana, biar aku bawa pulang," ujarku sambil mengambil Molly. "Dan kamu kriting, tunggu pembalasanku!"
"Oke saya tunggu!!! Dasar om hulk!!!"
Yuqi
"Mana kucing barunya, Qi?" tanya mama begitu aku memasuki rumah.
"Nih," jawabku sambil menyerahkan kandang berisi Muller di dalamnya.
"Lho lho, kok pake cemberut-cemberut? Kan kamu sendiri yang pingin pelihara kucing," kata papa. Aku mendesah kesal.
Mood langsung anjlok gara-gara om hulk!
"Makanya, daripada pelihara kucing, mending pelihara yang lain," lanjut papa. Aku mengernyit.
"Maksudnya?"
"Tuh," papa menunjuk dapur dengan jari telunjuknya.
"NENG YUQIIII!!!"
"BUSET LUCAAAS ITU DITELEN DULU KUENYAA!"
😻
"Uhuk uhuk uhuk!!!"
"Makanya ditelen dulu kalau makan, jangan langsung teriak-teriak. Keselek kan," ujarku sambil menepuk punggung lebar Lucas.
"Ya kan akang seneng ketemu Yuqi. Udah dua hari nggak ketemu."
Aku ketawa. Dasar bucin, kalah nih om Jaehyun.
"Tadi kemana aja? Kok lama banget beli kucing doang? Beli di Arab apa gimana?" tanyanya.
Aku hampir ketawa lagi, sayangnya bayangan Molly dan om hulk tiba-tiba menghampiriku. Aku bergidik.
"Kamu inget om rentenir nggak sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Johnny (ft. Lucas & Yuqi)✔
FanfictionNamanya Seo Johnny, si rentenir galak pecinta kucing. gyutoprakㅡ2018