20: Sebuah Rasa

10K 1.4K 213
                                    

Sebulan bukan waktu yang panjang sebenarnya. Tapi tidak bagi Johnny. Yuqi, perempuan itu benar-benar menghindarinya. Bahkan sampai dia sembuh dari patah tulang, perempuan itu belum datang.

Johnny bisa aja pergi ke rumah atau kampus Yuqi. Namun ia sadar, Yuqi justru akan sangat membencinya jika dia bertindak senekat itu.

"Pak, ini makanannya."

"Taruh situ aja, Bi."

Bi Sunmi menatap majikannya penuh rasa iba. Suruh naruh, tapi nggak pernah dimakan. Bapak baik-baik aja ya, batinnya.

Johnny menatap pantulan dirinya
dari cermin. kemeja hitam dengan celana kain coklat yang membungkus tubuhnya membuatnya terlihat lebih tampan. Dia memang terpuruk, tapi uang tetap harus dia cari.

"Mau saya antar, pak?" tanya pak Dujun begitu Johnny turun dari kamar.

"Saya naik motor aja."

"Pakㅡ"

"Kamu di rumah aja sama Bi Sunmi. Saya mau ke pet shop."

"Baik, pak."

Johnny segera pergi ke garasi lalu menaiki motor gedenya. Begitu pak Dujun membuka pagar, Johnny dibuat membeku oleh kehadiran seseorang. Seseorang yang ia tunggu satu bulan ini.

"Yuqi..."

"Om Johnny! Hai! Apa kabar?"

Demi Tuhan, Johnny ingin segera turun dari motornya lalu memeluk wanita yang tengah tersenyum merekah di depan matanya saat ini.

"Ih om lihat deh! Sumpah gemes bangeett!"

Johnny diam dengan mata terus menatap Yuqi. Pria itu terus bermonolog dalam hati. Apa ini mimpi? Apa perempuan yang ada di depanku ini nyata? Apa aku berhalusinasi?

"Aduhhh gemes banget gajahnya!" kata Yuqi sambil menunjuk gajah di ujung sana. "Om nggak mau naik gajah?"

"Ha?"

Johnny tersadar saat Yuqi tiba-tiba membalas tatapannya. Senyum Yuqi yang nggak memudar itu malah buat Johnny makin hilang akal.

"Om kenapa?"

"Aku..."

Yuqi tersenyum tipis sebelum akhirnya menggenggam tangan Johnny yang cukup besar di tangannya.

"Ayo lihat yang lain."

Genggaman tangan Yuqi di tangan Johnny membuatnya sadar. Kalau ini nyata. Kalau ini bukan delusi. Kalau ini bukan khayalannya.

"Yuqi."

"Hm?"

Johnny terdiam lalu mengeratkan genggaman tangannya. "Terimakasih. Sudah datang."

Yuqi tersenyum. "Mau makan?"



"Gila sih, makanan disini nggak berubah," kata Yuqi sambil mengunyah burger yang dia pesan.

"Kamu kemana aja sebulan? Bukannya aku minta kamu buat dateng?"

"Dan akhirnya aku dateng kan?"

"Iya sih."

Yuqi tersenyum. "Gimana tangannya?"

Johnny berpikir sejenak. Tangan? Kenapa dengan tanganㅡAh!

"Ini?" tanya Johnny sambil mengangkat tangan kanannya. "Masih sakit!"

"Bohong."

"Serius!"

Yuqi menggeleng. "Tadi udah bisa dipakai nyetir."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Om Johnny (ft. Lucas & Yuqi)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang