12: Stranger

7.2K 2.3K 334
                                    

Pelukan bi Sunmi makin mengencang saat enam pria berbadan besar tiba-tiba mendekati kami. Aku nggak ngerti, sumpah. Mereka siapa? Mereka perlu apa?

"Wah, ada perempuan cantik ternyata. Siapa? Pacar Johnny?" tanya salah satu dari mereka yang aku yakini sebagai si bos.

"Aku bukan pacar om Johnㅡ"

"Jangan ganggu dia! Biarkan dia pergi!" sentak bi Sunmi. Pria itu menyeringai.

"Lebih baik membiarkan wanita tua sepertimu pergi daripada melepaskan perempuan cantik di pelukanmu itu," katanya.

Sialan, disaat seperti ini aku masih berpikir kalau dia sangat tampanㅠㅠ

"Kalian berdua, bawa bocah itu ke ruang tengah!"

"Siap, bos!"

"Bi Sunmi!"

"Yuqi!"

Aku meronta, tapi tenaga dua pria sialan ini sangat luar biasa. Kalah deh banteng. Ya Allah kenapa badan Yuqi cuma semeter setengahㅠㅠ

Semakin aku berusaha lepas, semakin besar pula tenaga mereka. Rasanya sakit, pergelangan tanganku sampai memerah.

Dua orang itu melemparkanku ke sofa, sedangkan bi Sunmi dibawa naik ke atas. Demi apapun, aku takut!

"M-Molly?!" sentakku saat melihat Molly ada di dalam kandang, persis di depanku. Mataku sontak melebar.

"Apa yang kau lihat, cantik?"

"I-Itu...Molly..."

"Ah, kucing sialan itu? Aku memberinya racun. Dalam satu jam dia akan mati."

"A-apa?" Om jahat yang kelihatan ganteng itu menyeringai. "SUMPAH OM JAHAT BANGET NGERACUNIN KUCING! BAWA MOLLY KE RUMAH SAKIT, OM! JANGANㅡ"

Sialan, aku kaget setengah mati saat om di depanku ini tiba-tiba memegang daguku lalu mendekatkan wajahnya ke wajahku. Anjir woi ini deket banget!

"Sepertinya kau memang sasaran paling tepat agar adikku itu sudi berlutut padaku."

"Apa?"

"Brengsek!"

Bugh!

"HUAAA!" Aku menjerit saat om di depanku ini tiba-tiba tersungkur. "Om Johnny?!"

Om Johnny cuma diam. Dengan wajah mengerikan, dia pun menarik tanganku lalu menyembunyikan tubuhku di belakang tubuhnya. Di samping kanan kiri om Johnny ada dua anak buahnya yang nggak kalah nyeremin.

"Kukira kau tidak akan datang. Haha!"

"Tutup mulutmu, Seo Kangjun!" pekik om Johnny sambil menarik kerah om jahat yang dia panggil Seo Kangjun. Masing-masing anak buah om Johnny mengamankan dua pria yang udah melemparku ke sofa tadi.

Astaga ini Yuqi lagi syuting drama apa gimana sih?

"Pak Dujun, bawa Yuqi pergi," perintah om Johnny ke pak Dujun yang entah sejak kapan udah ada di sampingku.

"Baik, pak."

"Om, Mollyㅡ"

"Keluar Yuqi!"

"Tapi Molly sekaratㅡ"

"KELUAR AKU BILANG!"

Pak Dujun langsung menarikku dengan wajah seriusnya. Begitu keluar dari rumah om Johnny, beberapa anak buahnya pun masuk dan terdengar suara ribut dari dalam sana.

"Pak Dujun, Mollyㅡ"

"Silahkan masuk ke mobil, Nona Yuqi."

"Pakㅡ"

"Sekarang kondisi Anda lebih penting dari apapun. Silahkan masuk. Bibi Sunmi juga ada di dalam."

Pak Dujun memotong ucapanku dengan nada dinginnya. Demi apapun, semua terlihat asing. Bibi Sunmi, pak Dujun bahkan om Johnny. Semua berubah.

😻

Tepat setelah hampir lima jam menunggu, aku pun medapatkan pesan dari om Johnny. Isinya singkat. "Aku di depan rumahmu," begitu kira-kira.

Aku pun buru-buru menyambar jaket lalu keluar menuju pagar rumah. Ternyata benar, dia ada di sana dengan motor gedenya.

"Om!" sentakku sambil membuka membuka pagar yang udah tergembok. Om Johnny menatapku dengan mata sayunya.

"Kamu nggak apa-apa?" tanyanya pelan. Aku mengangguk. "Maaf, atas kekacauan tadi."

"Om, Molly...gimana?" tanyaku ragu.

"Aku...terlambat."

"Ha? Om..."

Dia mendekatiku perlahan. Dengan agak canggung dia mengusap rambut ikalku pelan.

"Kamu berdiri di depanku tanpa kurang apapun, itu yang paling penting."

😻

dadah molly, welkam om kangjun......

Om Johnny (ft. Lucas & Yuqi)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang