Johnny
"Pak, ini makanannya."
"Taruh meja makan saja, saya mau ganti baju dulu."
"Baik, pak."
Aku berjalan menuju kamar dengan langkah sedikit berat. Seo Kangjun sialan! Setelah membunuh Molly, si brengsek itu menggunakan Yuqi sebagai senjata untuk mengancamku.
"Shit!"
Aku melempar jasku kasar ke ranjang. Kenapa juga dia menyeret Yuqi ke dalam masalah ini? Lebih baik memberikan dia uang sebanyak yang dia mau daripada menimbulkan masalah gila seperti ini.
Otaknya nggak berjalan mulus gara-gara kalah judi denganku. Miris.
Setelah mengganti kemejaku dengan kaos putih polos, aku pun turun menuju dapur. Semua kekonyolan ini membuatku lapㅡ
"Tuh om Jojon turun!"
"Om Johnny!"
Dan dua orangㅡralat, pria gila bernama Lucasㅡitu membuat moodku jadi tambah berantakan.
"Namaku Johnny!"
Lucas hanya mengangkat bahu. Aku menatap Yuqi yang juga tengah menatapku. Ck, kenapa juga dia harus mengajak bocah gendeng ini?
Aku mengabaikan mereka lalu berjalan menuju dapur. Mereka mengikutiku dengan langkah cepat.
Mereka pikir aku induknya apa?!
"Om nggak apa-apa kan?" tanya Yuqi saat aku meminum susu buatan bi Sunmi.
"Kenapa aku harus nggak baik-baik aja?"
"Itu...Molly..."
"Nyawamu lebih penting daripada nyawa Molly."
"Tapiㅡ"
Aku meletakkan gelas di atas meja lalu menatap Yuqi intens. Perempuan itu refleks mundur selangkah sampai tubuh mungilnya menabrak tubuh besar Lucas.
"Jangan natepㅡ"
Aku menahan tangan Yuqi sebelum Lucas menyembunyikannya di belakang tubuhnya. Mataku dan mata Lucas bertemu. Dia menatapku galak.
"Lepasin tangan Yuqi," katanya sambil berusaha menarik Yuqi menjauhiku. Aku buru-buru menahannya.
"Om Johnny kenapa sih?! Aku gigitㅡ"
"Mulai besok jangan datang kesini lagi."
"Apa?" tanyanya. Cengkramanku di pergelangan tangan Yuqi menguat.
Cukup Molly. Aku nggak mau kehilangan dia juga.
"Biar aku yang ke rumahmu."
"HAA?!!"
😻
"Bapak mau kemana?"
"Narik hutang."
Bi Sunmi menatapku dari atas sampai bawah. "Tumben pakai baju santai? Jas bapak udah saya cuci semua."
"Ini beda. Bukan hutang yang itu."
"Terus?"
"Yah, gitulah. Bibi di rumah saja. Kalau ada apa-apa langsung hubungi saya. Jangan terlalu khawatir, saya sudah minta pak Dujun memperketat keamanan di rumah ini."
"Baik, pak."
"Oke, saya pergi dulu."
Aku meraih sepotong roti dari atas meja makan lalu meluncur menuju rumah Yuqi dengan motor gedeku.
Yaya, hutang yang aku maksud adalah Yuqi. Molly boleh tiada, tapi dia masih punya hutang janji. Jadi, dia masih terikat denganku bukan?
Aku harap pacar gilanya itu nggak ada di rumah Yuqi. Malas berdebat dengan orang nggak waras.
Begitu sampai di depan pagar rumah Yuqi, aku pun segera mengambil ponselku.
Aku di depan rumahmu.
Keluar.
Cukup lama aku menunggu balasan dari Yuqi. Aku rasa pacar gilanya itu nggak ada disini. Rumahnya terlihat sepi.Kriting👯
Anjir ngapain di depan rumah Yuqiii?!
Bayar hutangmu.
Kriting👯Utang apaan anjirr?!
Aku mendesah lalu segera menghubungi Yuqi. Bocah itu terlalu bodoh untuk memahami maksudku lewat pesan teks.
"Halㅡ"
"Keluar, aku di depan rumah."
Aku menatap salah satu jendela yang aku yakini sebagai kamar Yuqi. Benar aja, sedetik kemudian dia sudah menatapku dari balik jendela kamarnya.
"Om ngapain disini?!"
"Bayar hutangmu."
"Utang apaanㅡ"
"Temani aku jalan-jalan. Aku bosan."
"Haa?!"
Mataku dan matanya bertemu. Dari penampilannya sih, aku yakin si kriting itu belum mandi. Pakaian tidur masih melekat di tubuhnya.
"Molly udah nggak ada. Jadi temani aku sebagai gantinya."
😻
yoq yang suka markeu bisa mampir ke lapak sodaraq wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Johnny (ft. Lucas & Yuqi)✔
FanficNamanya Seo Johnny, si rentenir galak pecinta kucing. gyutoprakㅡ2018