4: What My Heart Tell Me To Do

10.1K 2.8K 409
                                    

Karena mulai hari ini aku harus merawat Molly, Muller pun aku titipin ke Lucas. Lucasnya mah iya iya aja, dia juga lumayan suka kucing.

Begitu masuk ke kamar om Johnny yang segede lapangan sepak bola, aku pun langsung mencari kandang Molly yang nggak kalah berkelasnya.

Buset, kalah nih ratu Inggris.

"Molly, sini sini sama kakak," kataku sambil meraih badannya. Untung dia anteng-anteng aja, nggak mengeong apalagi berontak.

Duh, lucu banget sih si Molly. Beda sama majikannya. Hhhh.

Aku menggendongnya sambil mengajaknya berjalan-jalan keliling rumah om Johnny yang luas tapi sepi.

Ya beginilah kehidupan orang kaya.

Setelah aku pikir-pikir, si Johnny nggak cocok banget jadi rentenir. Rumahnya luchu paraaahhh, gemes.

Aku mengitari setiap sudut rumah ini, dan pandanganku jatuh pada satu titik. Aku meyakinkan diriku sendiri kalau aku salah lihat. Tapi setelah dilihat dari jarak sedekat ini, aku yakin 1000% kalau aku nggak salah lihat.

Aku refleks meraih bingkai foto tersebut dengan mata dan bibir terbuka lebar.

Gila...mereka punya hubungan apa?

😻

"Malem-malem ngapain kesini sih? Ganggu manten aja kamu," cerocos om Jaehyun sambil meletakkan sekaleng soda di hadapanku.

Katanya ganggu, tapi disuguhi minum.

"Bentar deh om, aku pinjem istrinya dulu."

"Yaudah ngomong aja sana," kata om Jaehyun sebelum tiduran di paha Ilra.

SUMPAH INI OM AKU KENAPA NGGAK PUNYA MALU DILIHAT KEPONAKANNYA??!!!!

"Duh, om kamu emang lagi manja. Yaudah cerita, ada apa malem-malem kamu kesini?" tanya Ilra sambil mengusap-usap jidat om Jaehyun.

Ya Tuhaaan, kayaknya Yuqi salah timing deh dateng kesiniㅠㅠ

"Ra, tadi aku kan ke rumah Johnnyㅡ"

"Ngapain ke rumah Johnny?!" pekik Ilra. Aku menggeleng.

"Panjang ceritanya. Pokoknya aku kesana dan aku nemuin sesuatu. Sesuatu yang nggak bisa aku nalar pakai otak, Ra."

"Langsung aja, jangan muter-muter," kata om Jaehyun tanpa menatapku.

Huufftt.

Aku menarik nafas panjang. "Aku...nemuin foto mama kamu disana."

"Ha?"

Benar, kali ini semua langsung menatapku, nggak terkecuali om Jaehyun yang awalnya kelihatan nggak tertarik banget.

"Kok bisa?" tanya om Jaehyun. Aku menggeleng.

"Nggak tau, om. kayaknya itu foto lama deh. Dan aku yakin kalau foto itu diambil tanpa sepengetahuan tante Seulgi."

Ilra terlihat kaget setengah mati. Yaiyalah, aku aja kaget, apalagi Ilra?

"K-Kamu kenapa bisa ada di rumah Johnny?" tanya Ilra. Aku berpikir sejenak.

"Aku harus jadi pengasuhnya Molly. Ya gitu deh," jawabku seadanya, malas untuk menceritakan semuanya.

"Apapun alasan kamu, boleh aku minta tolong?"

Aku mengernyit. Perasaanku nggak enak.

"Bertahanlah di rumah Johnny. Cari tau tentang ini, Qi. Aku mohon."




Johnny

"Mbak-mbak yang rawat Molly udah pulang pak tadi sore," kata bibi Sunmi. Aku mendesah kesal lalu mengangguk.

Berani-beraninya dia pulang tanpa pamit ke majikannya?

"Bagaimana pekerjaannya?"

"Bagus pak, dari pagi gendongin Molly terus hehe."

Hhh, ada nilai plusnya juga bocah itu. Nggak salah aku memberinya hukuman dengan merawat Molly.

"Terus awasi pekerjaannya, bi."

"Baik, pak. Kalau begitu saya ke dapur dulu."

Aku mengangguk sebagai balasan. Sebelum kakiku melangkah menaiki tangga, mataku tanpa sengaja menatap bingkai foto kecil yang berdiri rapi di atas meja.

Aku memandangnya beberapa detik sebelum meraihnya.

Haruskah aku membuangnya? Tapi kenangan itu...aku masih ingin menyimpannya lebih lama.

"Tunggu. Yuqi lihat ini nggak ya?" gumamku pada diriku sendiri.

Wah, susah nih kalau dia sampai tau.

😻

sebentaaar, aku masih belum menemukan feelnya wkwk

Om Johnny (ft. Lucas & Yuqi)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang