Pertolongannya

238 21 0
                                    

"Ga mau kak, please aku ga mau kak, aku masih trauma kak, please lepasin aku" ucapku memohon

"Kak please aku ga mau!!" teriakku sambil menangis

"Oke kak aku percaya kakak bisa main basket tapi jangan bawa aku kesana yaa" pintaku

"Oke suatu saat lu harus lihat gue main basket" ucapnya sambil meninggalkan ku di tengah lorong

"hufft.... Dasar cowok aneh" gumamku  
“Kebiasaan deh Ris kamu suka ngilang mulu” ucap Nina yang tiba-tiba ada di belakangku

“Eh iya, tadi aku ditarik sama senior yang nyebelin itu” ucapku jujur

“Ciee..cieee” ledek mereka padaku

“Udah ah ayo pulang, Nin kamu pulang bareng aku kan?” tanyaku pada Nina

“Iya dong Ris” jawab Nina sembari merangkulku

Keesokan harinya aku kesiangan, sehingga aku terburu-terburu untuk berangkat ke kampus. Saat aku akan menyalakan motor aku melihat ke arah ban belakangku ternyata apa yang terjadi 'ban belakang ku bocor' aku tidak tau harus naik apa, ayahku sudah berangkat kerja bersama kakaku dan mamah sudah berangkat kepasar dengan tetanggaku, dirumah tidak ada siapa siapa lagi.

Akupun segera lari keluar rumah dan tiba-tiba ada suara klakson motor yang keras banget

"Tttiiiittt........"

Sontak aku hentikan langkahku sembari berteriak dan menunduk malu.

"Hei jalan tuh lihat-lihat dong" ucap pengendara motor tersebut   

"Maaf saya sedang ter...." ucapanku terhenti saat ku tahu siapa orang yang mengendarai motor itu  

"Kak Edwin" ucapku

"Pantesan...."  jawabnya

"Maksud kak Edwin apa?" tanyaku dengan nada sedikit tinggi

"Ga, ga jadi, udah minggir aku buru-buru" ucapnya

"Kak.."  uacapanku yang terpotong

"Apa? Mau nebeng? Ya udah cepet bawa helm" ucapnya yang seolah-olah tau apa yang akan ku ucapkan tadi

"Peka banget deh, bentar yaaa" teriakku sambil lari ke dalam rumah untuk mengambil helm

Sampailah kita di kampus. Aku pun segera turun dari motor gedenya kak Edwin dan bergegas menuju kelasku, karena hari ini adalah pertama kalinya aku belajar di kampus ini

"Makasih ya kak..." teriakku sambil bersiap lari menuju kelasku

"Tunggu" ucap kak Edwin sambil menarik tanganku hingga badanku dekat sekali dengan kak Edwin.

Tiba-Tiba tangan kak Edwin mengarah ke arah wajahku dan melepaskan pengait helm yang masih menempel di kepalaku, dan melepaskannya dari kepalaku. 

"Makasih kak" ucapku malu dan segera lari masuk ke dalam  

Mata kuliah hari ini pun selesai, rasanya ingin sekali segera pulang dan tidur di kamar terPW.

"Nin kamu pulang naik apa?" tanyaku pada Nina sambil terus berjalan menyusuri lorong

"Aku dijemput Ris, kalau kamu?" tanya Nina yang tau bahwa hari ini aku tidak membawa motor

"Ga tau nih, kayanya aku pulang naik kendaraan umum deh" jawabku

"Maaf ya Ris ga bisa bareng soalnya aku dijemput naik motor dan mau langsung pergi sama kakakku" ucapnya meminta maaf

"Iya Nin ga papa kok tenang aja, oh iya kalau gitu aku duluan ya, dadah assalamualaikum" ucapku

"Waalaikumsalam, hati-hati Ris" jawab Nina yang berbelok ke arah yang berbeda denganku
Saat sedang berjalan menuju parkiran aku bertemu kak Edwin.

"Mau kemana?" tanya kak Edwin

"Mau pulanglah, emang mau kemana lagi" jawabku ketus  

"Biasa aja kali jawabnya, emang mau pulang naik apa? Tadi kan nebeng sama gue "

"So banget pake gue" ucapku dalam hati, tapi bener juga ya tadi kan aku nebeng sama kak Edwin.   

"Iya aku tau kok tadi aku nebeng, oh iya makasih. Maaf tadi belum bilang makasih" jawabku

"Sebagai tanda terimakasih gue mau lo tunggu gue pulang" ucapnya sambil berjalan meninggalkan aku sendirian

"Apa? Kak aku pengen pulangg....." teriakku
Akhirnya aku pun harus nungguin ka Edwin selama 1 jam lebih.

Mau tau lanjutan selengkapnya? Jangan lupa klik bintang dan beri saya komentar yaa.

Terimakasih untuk kalian yang mau membaca cerita ini.
Sungguh ini cerita pertamaku di wattpad. Jangan lupa terus support aku ya

Terimakasih😊

My Senior KampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang