kebersamaan

210 21 0
                                    

Pada saat menunggu ka Edwin, tiba-tiba...

"Kok belum pulang nak?" tanya dosenku yang paling baik hati menurutku tapi tidak menurut teman-temanku

"Oh iya bu belum, saya lagi tunggu kakak tingkat saya" jawabku sambil sedikit menunduk

"Bisa bantu ibu?" tanya dosenku

"Bisa bu bisa, apa yang bisa saya bantu bu?" jawabku semangat dan sedikit takut juga hehe

"Dari pada aku ga ada kerjaan nungguin ka Edwin lama" ucapku dalam hati

"Ayo ikut ibu" ajak ibu sambil melangkahkan kakinya menuju salah satu ruangan

"Assalamu'alaikum" ucap dosenku saat memasuki ruangan tersebut

"Wa'alaikumsalam" jawab semua mahasiswa dan mahasiswi yang ada di ruangan tersebut

Dan apa yang ku lihat? Aku sekarang melihat seorang pria yang sangat menyebalkan yang menyuruhku menunggunya pulang kuliah,kalian juga pasti tahu kan. Pantesan saja aku menunggunya lama, ternyata dia masih ada kelas jam segini.

"Huh, ketemu dia lagi" ucapku dalam hati

"Baik hari ini ibu akan mengadakan kuis,oh iya sebelumnya perkenalkan ini Risya mahasiswi angkatan 2019 yang akan bantu ibu mengawasi kuis kalian" ucap bu dosen

Oh iya dari tadi aku belum perkenalkan nama dosennya ya, nama dosennya adalah bu Lisa yaitu salah satu dosen killer tapi aku suka cara menjelaskannya. Memang bu Lisa itu lumayan galak, tapi jika dia tau bahwa kita itu baik dan pintar maka dia akan berubah menjadi bak ratu dari kayangan yang sangat baik.

"Baik bu" jawab semua mahasiswa dan mahasiswi di ruangan itu yang segera menyiapkan peralatan untuk kuis hari ini.

Aku pun dipintanya untuk membagikan kertas kuis kepada mahasiswa dan mahasiswi yang ada di ruangan tersebut, dan salah satunya kak Edwin, Huft.

Saat aku akan membagikan kertas kuis kepada kak Edwin, tiba-tiba ia melihatku dengan tatapan yang tajam, yang membuatku malas menemuinya.

Kuis pun berjalan dengan lancar, dan mata kuliah hari ini pun selesai dan aku ingin sekali cepat pulang.

"Risya tolong simpankan ini ke ruangan ibu ya, ibu kebelet nih" pinta bu Lisa

"Iya bu" jawabku sambil mengambil tumpukan kertas yang banyak

"Win tolong bantu Risya ya" pintanya pada kak Edwin

"Iya bu siap" jawab kak Edwin
Kita pun menyimpan kertas tersebut di atas meja kerja bu Lisa.

"Makasih ya" ucap bu Lisa

"Iya bu sama-sama" jawab ku dan ka Edwin berbarengan

Singkat cerita aku pun pulang bersama ka Edwin. Saat perjalanan menuju parkiran tiba-tiba kak Edwin menanyakan sesuatu padaku. Pertanyaan yang menurutku tak perlu dipertanyakan.

"Ris kok bisa sama bu Lisa tadi?" tanya ka Edwin yang meleburkan suasana hening di lorong kampus

"Ya gara-gara nunggu kak Edwin lama lahh" jawabku jutek

"Maksudnya kenapa bisa kenal sama bu Lisa?" tanyanya lagi

"Bu Lisa kan dosen aku juga" jawabku polos

"Ihh Risya.....itu mah anak tk juga tau, maksudnya kenapa bu Lisa ga galak sama kamu" jelasnya

"Ya karena aku baiklah, kalau aku nakal ya pasti aku juga kena marah lah" jawabku lagi

"Ris sebelum ada kamu bu Lisa itu selalu membanggakan aku tau" ucapnya

"Terus?" tanyaku yang sebenarnya ga mau tau

My Senior KampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang