Lanjut Guys

129 17 0
                                        

Selesailah aku makan bersama Nina. Aku pun segera menuju laboratorium untuk mengerjakan tugas bersama Kak Edwin. Kini sudah pukul 4 sore aku pun memutuskan untuk sholat ashar terlebih dahulu.

Sungguh segar sekali air wudhu ini sehingga hati ini pun terasa begitu tenang dan damai. Kulanjutkan dengan sholat dan tak lupa berdzikir serta berdoa.Semua itu membuat semua beban pikiran di kepalaku ini hilang seketika dan aku pun mulai bersemangat kembali untuk mengerjakan tugas bersama Kak Edwin.

"Assalamu'alaikum" ucapku saat menemui Kak Edwin di laboratorium

"Waalaikumsalam, lama banget sih? Makan atau pulang?" jawabnya ketus

"Maaf" jawabku ketus juga sambil membereskan barang-barang yang akan digunakan.

Saat aku sedang mebereskan barang- barang, aku tidak sengaja menyenggol suatu barang dan barang itu hampir jatuh.

"Yang bener dong kalau beresin barang, kalau jatuh gimana? Mau ganti?" ucapnya dengan nada marah dan menangkap barang yang akan jatuh itu.

"Iya, maaf Kak, kan aku juga engga sengaja" ucapku melemah

"Terus aja maaf"

"Ya udah kita lanjut belajar atau mau berantem? Kalau mau berantem aku ngalah aja dan aku mau pulang." jawabku dengan nada sedikit kesal

"Terserah" jawabnya ketus

"Terus aja marah, kesel deh" ucapku sambil mulai menyalakan salah satu alat lab

"Oke udah, sekarang lupain dulu masalahnya, kita lanjut belajar" ucapnya mendamaikan suasana

Kita pun lanjut belajar dengan teliti hingga tak terasa sudah akan magrib. Dan kita melupakan sesuatu yang sangat fatal.

"Jam berapa sekarang kak?" tanyaku pada kak Edwin

"Jam 6, emang kenapa?" jawabnya

"PINTU" ucapku dan Kak Edwin berbarengan
Kitapun berlari kearah pintu. Dan benar saja pintu sudah terkunci, tak lama kemudian listrik pun ikut padam.

"Gimana dong kak?" ucapku cemas

"Tenang kita telfon security nya" jawabnya sembari mencari ponselnya

"Emang punya no nya?" tanyaku

"Engga, tapi gue mau suruh temenku cari tau no nya" jawabnya

"Ya udah ka ayo buruan" ucapku dengan nada takut

"Lo juga suruh temen cari tahu no securitynya" pinta kak Edwin

"Oke..oke"

"Mana sih hp gue " ucap Kak Edwin sambil mencari hpnya. "Oh ini, ya allah hp gue mau mati" ucapnya

"Hp aku tinggal 4% lagi" ucapku

"Ya udah cepet suruh temen cari tahu no security nya"

"Iya ka, temen aku lagi cari no hpnya, terus kita shalat gimana?"

"Ya udah tayamum aja, mau sholat bareng?" tawarnya

“Apa? Gasalah dengarkan aku dia ngajak sholat bareng. Ya allah degdegan banget jantungku”ucapku dalam hati

"Hem apa ka? Sholat bareng?" tanyaku gugup

"Iya, cepet tayamum"

"I..iya ka"

Kami pun sholat berjamaah, sungguh aku degdegan banget. Tapi aku juga bahagia bisa sholat bareng dia. Astagfirullah ga boleh, aku ga boleh baper. Selesai sholat aku melihat ada cahaya yang masuk keruangan. Sedikit demi sedikit cahaya itu menerangi ruangan ini, dan tak lama kemudian datang suara yang menyeru namaku dan nama kak Edwin.

My Senior KampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang