8. The Queen Cage

11.2K 1.1K 19
                                    

Bagaikan makhluk kegelapan yang datang hanya untuk mengacau, Juda dan Vonn memasuki hutan yang terkenal angker di Bethratèn. Langkah kaki keduanya teredam dalam gemerisik dedaunan yang diterpa angin. Yang paling mencolok hanyalah iris lazuardi Vonn yang berpijar nyalang mengawasi sekitaran mereka. Sementara itu, Juda seperti biasa hanya berjalan tenang di belakang.

Kehadiran orang asing seketika menarik perhatian makhluk-makhluk di sana. Akan sangat bagus bila manusia yang bodoh nekat mendekat lalu masuk perangkap. Dia bisa jadi santapan yang lezat. Mereka kemudian mengintip dari pinggiran dahan yang tinggi. Walau dalam kegelapan malam, mereka bisa melihat dua orang berwujud manusia bergerak.

Aneh. Hanya wujudnya saja yang manusia, namun tubuh keduanya tidak menguarkan aroma seperti biasa—apalagi laki-laki yang berjalan di depan. Sampai di satu titik, tiba-tiba dua laki-laki itu berhenti. Mereka pun penasaran apa yang tengah dilakukan Juda dan Vonn di bawah sana.

"Aku merasa kita seperti pencari madu," gerutu Vonn. "Bedanya kita cuma mencari sarangnya yang kotor dan bau. Kau yakin kita benar-benar memerlukan mereka?"

Mengabaikan pertanyaan Vonn, Juda memiringkan kepala dengan mata memejam. Tangan kirinya terangkat, sampai ke sisi lehernya. Gurat otot tampak jelas menghiasi punggung tangan laki-laki itu. Kemudian pada masing-masing ujung jemarinya, tertanam kuku hitam yang memucuk bagaikan duri. Juda hanya perlu memberikan satu tekanan halus pada lehernya hingga segaris luka timbul, menyusul darah yang menyeruak keluar.

Para makhluk yang ada di sana rata-rata punya daya penciuman yang bagus. Dalam sekejap, wangi darah Juda menyebar. Kilat di netra mereka berubah nyarang. Nafsu untuk menyantap buruan tiba-tiba menggelegak pesat. Lolongan liar menggema di segala sudut. Dengan seringai, mereka menunjukkan taring-taring yang tajam, serta air liur yang menetes tanpa henti.

Juda diam sambil mendongak ke atas. Vonn sendiri sudah membentuk ancang-ancang. Raungan mereka memekakkan telinga saat bersamaan melompat turun. Seringai yang sama juga ditunjukkan Vonn. Mulutnya entah sejak kapan melebar disertai moncongnya yang menonjol ke depan. Kedua tangannya berubah menjadi tangan pencakar yang buas.

Juda masih diam menyaksikan bagaimana Vonn membantai semua makhluk-makhluk itu. pandangannya kemudian menyisir. Apabila siluman-siluman receh seperti mereka menyerang secara bersamaan, maka pemimpin suku mereka seharusnya mengawasi. Hanya butuh beberapa detik Juda berhasil menemukannya. Sosoknya dengan cepat berpindah.

Makhluk dengan tubuh besarnya dan rambut panjang yang mencuat berantakan itu terkesiap kaget. Juda tiba-tiba muncul di belakangnya, lalu menghantamkan pukulan yang keras. Makhluk itu lantas terbanting jauh ke tempat semula dia mengawasi. Waktunya bersamaan saat para siluman yang luput dari pembantaian Vonn, lari tunggang langgang.

"Apa yang kau inginkan?" desis makhluk bertubuh beruang itu. Juda membuatnya membentur batang pohon raksasa hingga nyaris patah.

"Beberapa waktu yang lalu ada sekelompok cenayang yang mati dibantai di luar lingkar hutan ini. Kau tahu kan?" Juda melangkah mendekatinya.

"Kau salah jika menuduh kami."

"Aku tidak menuduh kalian. Kalau ada sudut yang tidak terjamah oleh siapa pun di kegelapan tidak berujung di tempat ini, kau pasti tahu."

Sang Siluman terkekeh pelan. "Kau seperti mencari habitat lamamu," katanya. "Tapi sayang sekali, kau sangat salah jika berharap aku bisa menjawabnya. Meski kalian berdua selintas sama menyangkut hal seperti ini, nyatanya dialah yang lebih dulu menandai wilayah kekuasaannya di sini."

"Apa maksudmu?"

"Dia tidak hanya makhluk buas yang mengerikan ... beribu-ribu tahun yang lalu, kaum mereka mendirikan dinasti yang tidak tergoyahkan oleh apa pun. Mereka kaum abadi—tidak akan mati kecuali dibunuh atau bunuh diri. Salah seorang dari mereka kebetulan bangkit dari tidur panjang, tapi dia sama sekali bukan jenis biasa yang akan mudah puas dengan mengisap darah seribu orang."

CassiopeiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang