Adriella terbangun saat mendengar suara berisik di kamarnya yang menyebalkan. Ia mengerjapkan matanya.
Sudut bibir Adriella terangkat saat melihat Ardhira yang sedang membuka tirai jendelanya. Ah, satu orang beruntung lainnya yang bisa melihat senyuman Adriella. Dia Ardhira Orzetta Halim, kembaran yang lahir tujuh menit lebih dulu dari dirinya.
"Bangun, Adriell! Ayah bentar lagi bangun, kita udah harus berangkat sekolah." Ardhira menyibak selimut tebal milik Adriella dan mendorong punggung kembarannya pelan.
"Iya-iya. Kenapa gue bisa bangun telat gini," ucap Adriella sambil berjalan sempoyongan menuju kamar mandinya. Dia masih mengantuk dan kesadarannya belum terkumpul sempurna.
***
Pagi-pagi sekali Calson sudah siap untuk berangkat sekolah. Sampai-sampai, para pembantu yang berkerja di rumahnya pada kebingungan. Anak majikan mereka tidak pernah bangun sepagi ini hanya untuk sekolah. Entah apa yang terjadi pada anak majikan mereka, mungkin anak itu mendapat hikmah, hingga menyadari pentingnya berangkat awal ke sekolah.
"Ma, Pa! Calson pergi dulu, sayang kalian semua! Termasuk Mbak Inem!"
Seisi rumah langsung tertawa mendengar teriakan menggelegar Calson. Mereka semua mulai menggoda Inem, Inem adalah pembantu baru rumah keluarga Calson, pembantu itu masih sangatlah muda, baru berumur 18 tahun.
Saat pertama kali bekerja di rumah ini, Inem terpesona dengan ketampanan anak majikannya. Dia sering kali bercerita pada pembantu-pembantu lain tentang ketampanan Calson. Alhasil, pembantu-pembantu lainnya senang menggoda Inem dengan Calson. Calson pun jadi ikutan senang menggoda Inem. Ada kepuasaan tersendiri di dirinya melihat pembantunya yang selalu menunduk malu-malu saat digoda dirinya.
Ah, bodo amat tentang Mbak Inem. Kenapa dirinya jadi memikirkan Mbak Inem, sih?!
Calson masuk ke dalam mobilnya dan mulai menyalakan mesin mobil.
Ia mengendarai mobil itu sambil sesekali bersiul.
Entah kenapa, Calson merasa sangat gembira pagi ini. Jalan raya yang lancar membuat suasana hatinya bertambah baik.
Apa ia gembira karena akan menjemput Adriella?
Calson menggeleng kuat-kuat. Ah, tidak, tidak. Itu tidak mungkin. Ia berusaha menepis pemikiran itu.
Calson memelankan laju mobilnya saat akan tiba di depan rumah Adriella. Dari jauh, dia melihat Adriella sedang berdiri di depan pagar. Gadis itu berdiri menghadap ke arah berlawanan, jadi Calson hanya bisa melihat punggung gadis itu.
Entah perasaan Calson saja atau apa. Tetapi ia merasa ada yang berbeda dari gadis itu. Rambut panjang gadis itu menjadi agak ikal sekarang, tidak seperti kemarin yang lurus.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gamon Boyfriend ✔️
Novela Juvenil"Gue yakin bisa gantiin Meredith di hati lo." Calson tertawa meremehkan. "Let's see, kalo berhasil gue nikahin lo langsung." Adriella Ornetta Halim, gadis misterius SMA Cahaya dengan bola mata biru yang sangat indah. Dengan kecantikannya itu, seharu...