MGB 37 | She Goes Again

2.7K 121 13
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Calson membanting pintu mobilnya. Ia mengeraskan rahang dan beberapa kali menarik napas dalam. Sebisa mungkin ia berusaha menahan gejolak aneh di dadanya. Kedua matanya terus ia pejam beberapa kali.

Calson malu mengakui ini. Tapi sungguh, matanya tengah berkaca saat ini.

Kesempatan itu benar-benar hilang, tidak tersisa sedikitpun untuk bisa Calson manfaatkan.

Seharusnya Calson sadar, kesempatan dan waktunya telah habis sejak satu bulan yang lalu. Seharusnya ia tahu diri untuk tidak kembali berusaha mendapatkan Adriella. Hati gadis itu sudah terlalu hancur karenanya.

Calson tersenyum tipis sambil mengusap wajahnya kasar. Hati yang hancur memang tak bisa diobati, tak akan pernah bisa.

Calson perlahan menghidupkan mesin mobilnya. Entah apa yang membuat dirinya begitu pasrah kali ini, saat Adriella memutuskan untuk mengakhiri semuanya, dunia Calson terasa hilang seketika. Semangatnya, kepercayaan dirinya benar-benar telah hilang tidak tersisa.

Calson menjalankan mobil hitamnya.

Calson dan Adriella, mereka sudah berakhir, dan memang sudah seharusnya berakhir. Tidak ada lagi yang bisa Calson pertahankan. Tidak ada lagi yang bisa Calson harapkan.

Inilah yang terbaik, inilah yang seharusnya terjadi.

Sebulir air mata tiba-tiba mendarat mulus di pipi Calson. Lagi-lagi Calson tersenyum tipis.

Selamat Adriella, kau berhasil membuat seorang Calson Alfred Leonathan menangisi kepergianmu.

***

"Adriella...." Sebuah suara membuat Adriella terlepas dari rasa terkejutnya. Entah terkejut karena tidak menyangka ia bisa mengatakan kata-kata itu, atau terkejut karena tidak menyangka Calson bisa menerima keputusannya begitu mudah.

"Lo ... lo cinta sama dia."

Adriella terdiam mendengar ujaran Meredith. Ia menoleh pada Meredith yang entah sejak kapan telah berdiri di dekatnya, lalu menundukkan kepalanya. Adriella tidak mau membenarkan, tidak mau juga mengelak.

"Pasti ada sesuatu yang membuat lo ngelakuin ini."

Adriella mengangkat kepalanya. Gadis itu menatap Meredith nanar. Meredith menegang di tempat, mata biru itu menyiratkan banyak hal. Keputusasaan, kegelapan, dan seperti ada sesuatu yang hendak disampaikan oleh mata itu, karena mulut gadis ini seperti tak mampu lagi berbicara.

My Gamon Boyfriend ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang