Adriella tidak mengerti, tapi seminggu setelah kejadian jaket hitam itu, Calson tak pernah menampilkan dirinya lagi di depan Adriella.
Apa sebenarnya yang terjadi pada Calson? Apa Calson marah karena Adriella pulang bersama Fernando? Tapi, itu bukan hak Calson untuk marah....
Apa Calson ... cemburu? Ah, yang benar saja Calson cemburu? Itu terasa tidak mungkin.
Apa Calson kecewa? Tapi apa yang menyebabkan Calson kecewa? Lain halnya jika Adriella menolak ajakan pulang bersama Calson dan malah pulang bersama Fernando, itu wajar jika Calson kecewa. Ini? Calson bahkan sama sekali tidak memberinya ajakan untuk pulang bersama.
Adriella benar-benar kehabisan akal.
Gadis itu sekarang sedang duduk termenung di ruang musik sekolahnya. Siswa siswi lain telah keluar untuk beristirahat, tapi Adriella tidak.
Ia lebih berminat untuk duduk sendirian di ruangan ini dan memikirkan hidupnya, daripada keluar untuk makan dan mengobrol.
Adriella bangkit dari kursi. Ia berjalan ke sudut ruangan dan mengambil sebuah gitar yang terletak di situ.
Adriella suka musik. Tapi ia tidak memiliki uang untuk membeli alat-alat musik kesukaannya, contohnya gitar.
Ponsel dan pakaian yang ia miliki saja adalah kiriman dari ibunya. Terkadang, ibunya mengirimkan beberapa kebutuhan sekunder Adriella dan Ardhira, tapi itu sangat jarang. Mungkin dalam setahun bisa dihitung dengan jari banyaknya.
Semua barang itupun tak semua sampai ke tangan Adriella maupun Ardhira. Jika mereka kurang beruntung, maka kiriman barang itu akan diambil terlebih dahulu oleh ayah tirinya, dan ayah tirinya akan membuangnya.
Terakhir kali, ibunya mengirimkan sebuah mobil dan sepeda motor pada mereka. Ayah tiri mereka sempat akan membuangnya, tetapi ibu mereka mengancam akan mencabut saham milik perusahaan Leonathan yang tertanam di perusahaan ayah tiri mereka. Alhasil, ayah tirinya terpaksa membiarkan mobil dan motor itu tetap menjadi milik Adriella.
Adriella masih tidak mengerti, kenapa ibunya bisa memegang kendali perusaan Leonathan?
Hah ... itu tak penting.
Ia berjalan kembali ke kursi yang sempat ia duduki, dan duduk di sana. Adriella mengamati gitar askutik milik sekolahnya dan mulai memetiknya pelan.
Adriella terus memetik. Nada yang keluar dari gitar yang ia mainkan begitu menyayat hati, sangat menyedihkan. Mengapa? Karena, Adriella tidak tahu cara memainkan nada berirama riang.
Lagipula, Adriella sering sedih dan kecewa selama ia hidup, lalu untuk apa ia belajar nada berirama riang?
"Adriella."
Sapaan seseorang menghentikan gerakan jari Adriella. Adriella mendongak dan ia dibuat terkejut karena ternyata Calson-lah yang baru saja menyebut namanya.
Calson.... Setelah sekian lama menghilang, lelaki itu kembali, eh?
"Lo bisa main gitar juga, ya?" Calsoj tersenyum tipis dan berjalan mendekat ke tempat Adriella duduk.
Ia mengambil gitar dari tangan Adriella dan memetik senarnya.
"Gue juga bisa main, tapi enggak jago-jago amat," ucap Calson sambil tersenyum ramah pada Adriella. Tangannya terus memetik gitar itu, nada yang tercipta dari permainan gitar Calsin menyerupai nada lagu berjudul Imagination, milik Shawn Mendes.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gamon Boyfriend ✔️
Roman pour Adolescents"Gue yakin bisa gantiin Meredith di hati lo." Calson tertawa meremehkan. "Let's see, kalo berhasil gue nikahin lo langsung." Adriella Ornetta Halim, gadis misterius SMA Cahaya dengan bola mata biru yang sangat indah. Dengan kecantikannya itu, seharu...