"Ayah!!"
Adriella menutup kedua telinganya dengan tangan sambil menahan tangis. Gadis itu tengah terduduk di lantai kamar mandi sekarang. Ayahnya kembali menyiksa dirinya, kali ini bersama Ardhira. Ardhira dipukul di luar sana, dan Adriella tidak bisa menyelamatkan kembarannya itu karena dieinya terkurung di dalam kamar mandi.
Ting!
Adriella tersentak. Ia mendengar suara notifikasi ponsel. Gadis itu berdiri dari duduknya. Ia berjalan menuju wastafel dan membuka lemari kecil yang terletak di atasnya. Adriella yakin suara itu berasal dari lemari ini.
Adriella tersenyum puas. Ada ponsel di sana. Ia mengambilnya dengan cepat. Ponsel ini ... milik Ardhira rupanya.
Adriella melihat notifikasi yang tertera di layar ponsel Ardhira. Notifikasi dari Instagram.
meredithoaster liked a post you're tagged in.
Meredith? Sial, Adriella baru teringat. Kenapa ia tidak meminta bantuan pada Meredith saja?
Gadis itu membuka ponsel Ardhira yang untungnya tidak dikunci. Ia membuka aplikasi Instagram dan men-DM Meredith.
Belum sempat Meredith membaca dan membalas pesan itu. Pintu kamar mandi tempat Adriella terkurung ditendang. Adriella terperanjat, tangannya dengan segera menyembunyikan benda pipih milik Ardhira itu.
"Anak jalang kurang ajar! Aku sudah mengatakan padamu untuk berhenti berhubungan dengan Fernando, bukan?!" Ayah tirinya berjalan dengan marah menuju tempat Adriella terduduk.
Ia berjongkok dan mensejajarkan tubuh tuanya dengan Adriella yang tengah terduduk di lantai dingin kamar mandi.
Lelaki tua itu menyeringai. Ia mencengkram rambut panjang Adriella dan menariknya dengan kasar. Adriella merintih kesakitan, ia menutup mata dan menggigit bibirnya. Kulit kepalanya terasa seperti dilepas.
"Kau harus diberi pelajaran, jalang," ucap ayahnya penuh penekanan. Ayah tirinya itu berdiri dengan tangan masih setia mencengkram rambut Adriella. Adriella sampai terhuyung dibuatnya.
Lelaki itu tampan ampun menyeret tubuh Adriella dengan menarik rambut gadis itu. Adriella yang malang hanya bisa merintih kesakitan sambil berusaha melepas tangan ayah tirinya.
"Beraninya kau melanggar ucapanku, jalang!" Ayahnya itu melepas cengkramannya ketika ia telah menyeret tubuh Adriella menuju ruang tengah.
"Aku tak melanggar ucapanmu!" Karena tak tahan lagi, Adriella memberanikan diri untuk membentak ayahnya. Toh, ia tidak salah. Ia memang tidak menghubungi Fernando lagi setelah kejadian semalam. Ia bahkan tidak masuk sekolah hanya untuk menghindari Fernando, karena ia tahu Fernando akan menjemputnya saat pulang sekolah.
"Mulut hina!" Ayahnya mengangkat tangannya dan melayangkan sebuah tamparan keras di pipi Adriella.
Kepala Adriella berpaling karena tamparan keras itu. Rambutnya yang panjang teurai berantakan menutupi pipinya yang telah memerah.
Tidak ada teriakan. Hening setelah itu. Hanya terdengar deruan napas marah Adriella beserta isak tangis Ardhira.
"Lihat aku, jalang." Ayahnya itu menendang tangan Adriella.
Adriella tidak mau menatap ayahnya. Ia membangkang dengan terus menundukkan wajahnya.
"Fernando menunggumu di luar. Aku memberimu pilihan, usir dia sekarang atau aku akan menjual tubuh kembaranmu."
Ancaman ayah tirinya sukses membuat Adriella menolehkan wajah dan berdiri dengan cepat walau kakinya terasa sangat sakit.
"Jalang yang pintar," ucap ayah tirinya sambil tersenyum sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gamon Boyfriend ✔️
Roman pour Adolescents"Gue yakin bisa gantiin Meredith di hati lo." Calson tertawa meremehkan. "Let's see, kalo berhasil gue nikahin lo langsung." Adriella Ornetta Halim, gadis misterius SMA Cahaya dengan bola mata biru yang sangat indah. Dengan kecantikannya itu, seharu...