CLUE FOR THIS CHAPTER. ADA YANG UDAH NGIRA-NGIRA BELOM? 🤣
***Calson menekan pedal gas mobilnya sekuat tenaga, membuat Ferrari 12 miliknya melaju dengan sangat cepat.
Calson selalu melampiaskan amarahnya dengan mengendarai mobil dengan kecepatan di atas rata-rata.
Laki-laki itu terus memukul setir kemudinya dan berteriak penuh amarah.
Entah perasaan marah apa yang berkelebat di hatinya ini. Perasaan yang benar-benar asing.
Calson tidak yakin jika perasaan ini adalah perasaan marah biasa.
Sempat terlintas di kepalanya bahwa dia terbakar amarah karena cemburu. Tetapi, dia dengan cepat menghapus pikiran itu. Ia tidak mungkin cemburu! Rasa cemburu hanya berlaku untuk orang yang ia sayangi, dan dia sama sekali tidak menyayangi Adriella.
Adriella hanya salah satu dari sekian banyaknya gadis yang ia jadikan mainan.
Tapi, sialnya, mainannya itu berhasil membuat pikirannya kacau dan berantakan!
Sial! Benar-benar sial! Calson tidak paham lagi bagaimana caranya ia bisa meredamkan amarahnya ini.
Dan lagi, ancaman Fernando membuatnya takut. Oh, tidak, bukan takut, melainkan marah. Ya, marah! Dirinya tidak mungkin takut dengan ancaman tidak berguna dari Fernando!
Si bajingan itu mengancam akan mengambil Adriella? Yang benar saja! Itu tidak mungkin terjadi, bukan?
Ayolah....
Calson mengeraskan rahang dan kembali memukul kuat setir kemudi mobilnya. Tidak seharusnya ia mempersilakan Fernando merebut Adriella, ini tidak bisa! Adriella tidak boleh pergi darinya.
Oh, sial, apa baru saja ia menyesali perbuatannya yang telah mempersilakan Fernando untuk merebut Adriella?
Tidak, tidak, itu tidak mungkin. Tidak mungkin ia menyesal.
Adriella tidak berharga baginya, dan ia tidak akan menyesal telah membuang sesuatu yang tidak berharga.
***
Calson membanting pintu mobilnya dengan keras. Membuat sebagian dari orang yang sedang berlalu lalang di jalanan menatapnya sekilas. Tapi, laki-laki itu tidak peduli dengan tatapan penasaran orang-orang, ia lebih memilih untuk mengerakkan kakinya menuju sebuah minimarket.
Laki-laki itu berdiri di ambang pintu, menelusuri setiap sudut minimarket untuk mencari barang yang ia butuhkan.
Lalu, mata cokelat laki-laki itu berhenti bergerak tepat di rak dekat kasir. Dia melangkah, mengambil sebungkus rokok dan juga korek api. Lalu segera meletakkannya di atas meja kasir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gamon Boyfriend ✔️
Novela Juvenil"Gue yakin bisa gantiin Meredith di hati lo." Calson tertawa meremehkan. "Let's see, kalo berhasil gue nikahin lo langsung." Adriella Ornetta Halim, gadis misterius SMA Cahaya dengan bola mata biru yang sangat indah. Dengan kecantikannya itu, seharu...