134340

1.4K 182 22
                                    

"Appa, eomma aku pamit dulu. Ada pekerjaan yang menanti" ucap Namjoon yang sudah siap dengan jaket denim nya dan celana jeans selutut lengkap dengan topi piercing nya.

"Oke sayang, berhati-hatilah. Kami akan menjaga Seokjin" ucap Yesung lalu memeluk Namjoon.

"Jangan lupa ambil pesanan mu" ingat Heechul. Namjoon tersenyum hingga lesung pipit nya terbentuk.

"Aku tidak akan lupa appa" jawab Namjoon. Heechul mengangguk dan menepuk bahu Namjoon.

Akhirnya Namjoon pun berangkat menuju agensi nya untuk menyelesaikan project yang selama ini ia lakukan. Akibat kejadian kemarin malam, pekerjaan yang harusnya ia selesaikan pun tertunda.

---

"Namjoon-ah, apa kau sudah menyelesaikannya?" Tanya Jackson, sahabat Namjoon yang memiliki cafe dan anak dari pendiri G7 company. Tetapi ia menolak untuk dijadikan pewaris G7 dan menyuruh ayahnya untuk memberikan G7 pada adik perempuannya. Karena ia ingin berkarir bersama Namjoon di bidang musik.

"Tunggu sebentar, aku tinggal menulis bagian akhirnya" ucap Namjoon yang sedang berkutat dengan layar cerah di depannya. Dan tangan yang terus memencet keyboard bersinar di depannya.

"Baiklah. Aku sudah membuat beat nya, aku ingin kau mendengarnya" ucap Jackson.

"Oke aku dengarkan sekarang. Berhubung sudah selesai ku ketik juga" ucap Namjoon lalu mengikuti Jackson menuju ruangannya.

Setelah pembuatan lagu yang cukup lama, Namjoon pun memutuskan untuk kembali ke rumah sakit secepatnya. Lagipula ia tak ada job hari ini.

"Aku harus membelikan dia apa lagi ya?" Monolog nya ketika berjalan menuju mobil sport milik Seokjin yang terparkir rapi di basement.

Ia melajukan mobil mewah itu perlahan-lahan sambil menengok kanan dan kiri. Mencari sesuatu yang dapat menarik perhatiannya.

"Lebih baik ku ambil barang itu dulu" monolog nya lagi. Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Untung sore hari ini tidak banyak kendaraan yang berlalu lalang, jadi jati diri Namjoon yang suka kebut-kebutan bisa tersalurkan.

"Terimakasih mbak" ucap Namjoon kepada wanita dengan dress selutut berwarna biru dan blazer dongker yang menutupi kemeja nya. Wanita itu baru saja memberikan Namjoon sebuah tas kecil berisi benda beludru berwarna merah yang entah isinya apa.

Setelah keluar mengambil barang 'itu', Namjoon pun berjalan sebentar memutari mall untuk mencarikan sesuatu untuk Seokjin nya. Ia berjalan dengan santai hingga lupa jika dirinya sedang menjadi perbincangan hangat seluruh warga Korea akibat jumpa pers kala itu. Dan ia juga lupa jika dirinya adalah seorang model yang di gandrungi oleh kaum hawa.

"Omo, bukankah itu Namjoon?" Bisik wanita berkacamata kepada wanita yang membawa tas belanjaan banyak. Mereka berdiri tak jauh dari Namjoon yang sedang berjalan dengan syahdu, yang wajahnya ter ekspos dan hanya ada topi piercing di kepalanya.

"Kyaa! Dia Namjoon!" Teriak salah seorang wanita yang tidak sengaja berteriak ketika melihat wajah tampan Namjoon. Namjoon yang sedang syahdu berjalan pun langsung was-was dan tiba-tiba ingat jika pergerakannya sudah tidak se bebas dulu.

"Namjoon!" Teriak beberapa wanita yang berlari tergesa-gesa ke arah Namjoon yang sekarang sudah mulai berlari kencang menuju parkiran mobil.

"Astaga betapa bodohnya aku, kenapa aku tidak memakai masker ku?!" Rutuk Namjoon pada dirinya sendiri. Ia masih berlari dengan tas kecil di tangan kanan nya. Banyak orang yang melihat aksi kejar-kejaran itu dan semakin banyak orang yang mengejarnya pula.

Genius vs NarcissismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang