DAZED:JEONGIN

some lie that they make(1)

Hyunjin memasuki rumah besar itu, sudah sangat lama saat terakhir kali ia berada di rumah besar milik  keluarga jeon tersebut, saat ia berjalan di sekeliling lingkungan rumah beberapa maid yang ada di sana langsung membungkuk memberi hormat padanya, seraya tak perduli, ia kembali berjalan tanpa membalas beberapa maid tersebut.

hingga maid-maid tersebut berbisik dan membicarakan dirinya.

kini hyunjin telah sampai di depan ruangan yang ia tuju, laki-laki itu membuka pintu dan nampaklah seorang pria paruh baya yang sedang duduk di singgasana miliknya

ia nampak terkejut akan kehadiran hyunjin yang begitu tiba-tiba.

"halo, ayah." sapa hyunjin pada jungkook.

jungkook yang melihat kehadiran hyunjin langsung bersikap seolah tak terjadi apa-apa

"h-hyunjin..? kok kamu disini..? kalo kamu pulang kan bisa ayah jemput." ucap jungkook basa-basi

hyunjin mengarahkan tubuhnya untuk duduk di sofa yang telah disediakan.

"nggak perlu, aku kemari cuman mau nagih apa yang seharusnya jadi milik aku." sahut hyunjin

terlihat keringat dingin membasahi pelipis jungkook.

"maksud kamu apa nak..? ayah ngga ngerti." bohong laki-laki itu, ia kira membohongi anak pertamanya itu segampang membohongi anak kecil berusia 2 tahun, nyatanya tidak. hyunjin berbeda, ia tak bisa dibohongi

hyunjin mulai natap jungkook tajam."ayah kira aku bisa dibohongin..?" sentak hyunjin yang semakin membuat jungkook tak bisa berkata-kata

"maksud kamu apa hyunjin..? ayah bohong apa..?" tanya jungkook lagi

kini hyunjin tersenyum memamerkan smirknya.

"sebenarnya ayah bego apa pura-pura bego..?" sarkas hyunjin pada jungkook.

"jaga mulut kamu ya jeon hyunjin..!" sentak jungkook pada hyunjin

laki-laki itu semakin tertawa, kala ia mendengar marga jeon tersemat pada namanya, sudah lama sekali saat ayahnya, jeon jungkook memanggilnya dengan marga miliknya

hyunjin mendekatkan kupingnya, apakah ia tak salah dengar

"apa..? apa ayah bisa ulangin sekali lagi..? siapa, jeon hyunjin..? aku..?" tunjuknya pada dirinya sendiri

"terus siapa lagi kalau bukan kamu..?!" jungkook

tawa laki-laki itu berubah menjadi ekspresi datar nan penuh kebencian. "tapi maaf, nama gue bukan jeon hyunjin, tapi hwang hyun jin, gua ngga pernah make marga lu sejak lu buang gue ke tempat itu." ucapnya

jungkook sekarang naik pitam, ia tak menyangka jika sang anak itu berkata sangat kasar padanya.

"lama-lama kamu jadi kasar gini ya..?! siapa yang ngajarin kamu, huh..? apa wanita sial--"

"jangan pernah lu bilang wanita sialan ke ibu gua, bangsat..!" sarkas hyunjin

"HYUNJIN!!"

jungkook dan hyunjin menoleh, lisa yang baru masuk ke ruangan itu langsung berjalan menghampiri mereka berdua

dan..

PLAK!

satu tamparan mendarat di wajah mulus seorang jeon hyunjin.

"jaga ucapan kamu ya..! dia ayah kamu! ngga seharusnya kamu ngomong begitu!" bentak lisa pada hyunjin

hyunjin cuman tersenyum miring sambil memegang pipi kanannya yang baru saja ditampar oleh lisa.

"oh, halo bunda..lama ngga ketemu, eh bunda makin cantik loh.." ucap hyunjin basa basi

"tapi sayang kecantikan lu cuman lu pake buat ngehancurin rumah tangga orang lain."

"JEON HYUNJIN! JAGA MULUT KAMU!"

tangan jungkook udah terangkat bersiap buat mendarat di wajah hyunjin lagi, tapi segera di tepis oleh hyunjin

"gua kesini ngga mau basa-basi ataupun ribut sama lo berdua, gua kesini cuman mau ngambil apa yang harusnya jadi milik gua, paham kan lu..?"

hyunjin mendorong tangan jungkook kemudian berjalan menjauh ke arah pintu keluar, sebelum ia benar-benar keluar ia menoleh sebentar

"Oh ya gua lupa, kalian ngga harus balikinya cepet-cepet kok, gua santai orangnya, tapi jika sampai apa yang gua punya ngga balik ke tangan gua, gua pastiin dia bakal hancur.." ancamnya

"kalian ngerti maksud gue kan..? jadi jangan sampai lu berdua bohongin gue lagi, kalau kalian ngga mau anak kesayangan kalian gua habisin, paham..?" sambung hyunjin lagi

hyunjin berjalan keluar, tapi ia masih sempat senyum ke arah jungkook dan lisa. "nama gua hwang hyunjin, bukan jeon hyunjin..permisi."

---

tbc!

lanjut tidak..?

vote+comment