DAZED:JEONGIN

•problem•

Yona membenarkan posisi duduknya dan menatap Felix dengan serius, berusaha menangkap satu hal yang mengalihkan perhatiannya.

"Kenapa? kamu tau sesuatu tentang Daniel?" Tanya Yona serius, Felix mengangguk pelan.

bersamaan dengan anggukan itu Yona langsung mencengkram tangan Felix. "Cepet bilang, ada hubungan apa kamu sama dia?"

"Aku temen Daniel." Ujar Felix

"Temen?"

Felix ngangguk lagi, "Kita udah temenan dari jaman Daniel susah sampai sekarang. aku berhutang banyak sama dia." Jelasnya

"Dan sekarang, aku bakal bales semua jasa yang Daniel pernah lakuin ke aku." Sambungnya

Yona semakin tak mengerti.

"Terus apa hubungannya? "

Felix meraih tangan Yona kemudian menggenggamnya erat.

"Aku mohon, kamu jangan pernah menyesali semuanya."

Ucap Felix. "T..tapi apa? Daniel baik-baik aja kan? Jawab Lix, dia sehat-sehat aja kan?"

Felix menggeleng, bersamaan dengan itu raut wajah Yona langsung berubah.

"Dia meninggal."

DEG.

FLASHBACK.

"Hey bro! " sapa Daniel sambil menepuk pundak Felix.

"Hey yo! what are u doin' here?" Tanya Felix sambil tersenyum ramah. Daniel mengambil posisi duduk di samping Felix.

"I just want to drink something, what you recommend?" tanya Daniel,

"Lo nggak tau? Disini bar, yang ada cuma Shampagne, Beer, sama Wine, kalo lo mau susu ya pulang." Ledek Felix

"You think i'm a baby?" protes Daniel. "Bayi besar yang baru pertama kali ke sini, hahaha."

"I just kiddin' man, you mau try some Wine? " tanya Felix ke Daniel.

"Bahaya nggak? Itu bikin mabok kan? Yona ngelarang gue minum sih." Timbang Daniel yang ragu-ragu akan tawaran Sahabatnya

"Who is she? Is your girlfriend?"

Daniel menggeleng. "No, dia calon istri gue dimasa yang akan datang, dia udah jadi milik orang lain." ujarnya dengan wajah sedih.

Felix sedikit terkesiap dengan ucapan Daniel. "Apa lo bilang? Jadi lo suka sama istri orang? Lo gila?!" Sarkas Felix

"Nggak, gue bahkan baru tau kalo dia udah nikah."

"Gue tau, pasti lo sekarang lagi patah hati kan? Makanya lo kemari?"

Daniel mengangguk.

"Gue stres, bahkan gue udah janji bakal balik ke Korea buat nemuin dia, tapi masalahnya, gue nggak bisa nerima kenyataan kalo dia udah jadi milik orang lain, Lix."

"Gue nggak sekuat itu, dulu jujur gue pernah ninggalin dia, dan sekarang gue janji bakal ada di samping dia, tapi.. Ah udahlah."

Felix menepuk pundak sahabatnya itu.

"I know what you feel man, tapi lo harus berusaha merelakan semuanya, lo harus tau kalo dia udah jadi milik orang lain dan.. Dia nggak bisa jadi milik lo, lo harus paham itu." Terangnya

"Iya, gue paham, Lix." Sahut Daniel.

"Eh tapi, gue punya satu permintaan ke lo, Lix." Pintanya ke Felix.