°Felix Healer°

551 69 17
                                    

Yona noleh sementara itu Felix yang lagi berdiri di hadapannya langsung ngehampirin dia,

"Lo kenapa bisa disini? Kaya hantu aja." celetuk Yona, Felix langsung duduk kemudian nyenderin tubuhnya di kursi

"Kan sudah I bilang, kalau You lagi kesusahan, I akan selalu ada untuk You, Hehe." Tawa Felix seraya ngusap rambut Yona,

"Felix?" panggil Yona, lalu dia noleh. "Yes?"

"Boleh minta peluk?" tanya Yona tanpa malu, ya dia memang butuh sandaran saat ini, dan sekarang tak ada pilihan lain, hanya Felix lah yang ada di sampingnya. Felix mengangguk

"Sure, Come on"

Felix merentangkan tangannya, bersamaan dengan itu Yona langsung mendekap tubuh Felix, rasa hangatnya memang beda tapi ini cukup menenangkan untuknya.

"Aku udah lelah Lix, capek." Lirih Yona seraya mendekap erat tubuh Felix, ia merasa tepukan lembut terasa di punggungnya

"Semua ini ngebuat gue sadar kalo kehadiran gue, nggak berarti dimata dia.. Gue capek Felix, gue capek.." Keluh yona

"Jangan khawatir I disini untuk You, jadi You jangan Cry, Okay? Jika You butuh pelukan, I bakal selalu ada untuk You, paham?"

"Tapi, apa kamu nggak keberatan?" Tanya Yona lagi disela pelukannya, Felix menghentikan tepukannya sebentar.

"Why? Kenapa harus keberatan? I sayang sama You, dan You udah tau itu, jadi apa yang berat untuk I??"

Seperdetik kemudian Yona mencubit pinggang Felix hingga yang mpunya meringis kesakitan

"Sayang..sayang, pala lu peyang? Gue masih istri orang Buldong! Ah lu." sentak Yona

"Why? Apa salah? I bisa jadi suami yang baik buat You, bahkan bisa melebihi dia, asal You tau Yona, I suka sama You, I ingin membahagiakan You, I nggak suka ngeliat You Cry."

"- I pengen jadi orang yang pertama datang saat you menangis, dan paling pertama yang you peluk, cause i love you, my yellow rose."

"You love me?" Tanya Yona nggak percaya, Felix dengan semangatnya ngangguk. "Ya, I Love You, bahkan saat pertama I melihat You, I jujur."

"Cause I'm your Healer, Felix is Yona's Healer."

"You're my Healer?"

Felix menganggukkan kepalanya, kemudian menatap ke sebuah objek, yaitu lapangan basket yang ada di hadapan mereka.

"Mau play basket?" tanya Felix ke Yona yang berusaha memecah keadaan, Yona merengut. "Emang bisa?" tanya dia lagi

"Jangan wrong ya, I pernah jadi juara 1 basket se-australia, hehe
"

"Serius? Kok gue kaga percaya ya?" celetuk Yona ke Felix.

"Makanya coba." Felix narik tangan Yona dan bawa dia ke lapangan, kemudian ia melempar bola basket itu ke arah Yona.

"Awas kamu curang" sentak Yona

"I never cheat, tapi I akan cheat your heart." bersamaan dengan itu, semu merah terlihat jelas di wajah Yona. "Dasar Buldong!"

"Tangkap!"

Yona kembali ngelempar bolanya ke arah Felix, kemudian ia men-dribble nya hingga kemudian melempar bola tersebut hingga masuk ke dalam ring.

"See? I jago kan play Basketnya?"
Sombongnya, Yona cuma memoutkan bibirnya, "Kamu curang!"

"Sini deh" suruh Felix.

"Apa? Kamu mau ngapain?"

"Sini aja dulu, I mau say sesuatu, cepet!"

Yona lari kecil ke arah Felix,

"Kenapa?" tanya Yona bingung

"Tutup mata You." suruhnya

"Harus ya? Lo mau ngapain? Ngasih kejutan?" tebak Yona,

"Tau aja You, udah close your eyes, babe." suruh Felix

"Okay..okay."

Yona pun menutup matanya, seperti yang Felix yang suruh

"Udah terus?" -Yona

"Tunggu."

"Apaan sih Lix? Lo mau ngerjain gue ya? Lo tau kan kalo gue itu nggak suka dikerjain jadi---"


CUP!

Dengan segera Yona ngebuka matanya, ia terkejut dengan apa yang Felix lakukan pada dirinya

"Lix, lo.. Lo nyium gue?" Felix ngangguk kenceng.

"I'll try, to be the best healer for you, can you gift me some chance? I'll try to being a good man for you, i'll never make you cry, I promise? Can you?"

Terlihat sebuah keyakinan di mata Felix, sedangkan Yona masih diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun, ia masih bingung dengan perasaannya, entah dia harus menerima Felix ataukah masih tetap menunggu Jeongin yang sudah tak mempermainkan perasaannya, tapi apakah Felix bisa mengobati rasa sakit yang dibuat oleh Jeongin?

"Are you sure? I little bit scared.."

Tangan Felix menggenggam tangan Yona, "don't be scare, i'll promise, believe me yona."

Yona menghela nafasnya, kini sebuah keputusan besar sudah ada di kepalanya,


"Okay, i'll give you chance, but i hope you'll never make my heart broke, you're my healer now."

Sebuah senyuman tersungging di wajah Felix, ya cintanya terbalaskan oleh seorang gadis yang selama ini selalu ada di pikirannya, YoNa (You Name)

"Can I?"

Yona mengangguk, kemudian Felix memeluk Yona dengan erat.


CUP!








"Once again, that was my gift for you, my yellow rose."





"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


••°••



Ayoloh, yonlix shipper kobam kobam :))

mereka udah jadian tuh :))

Horaaayyy


-yonnajung-

DAZED:JEONGINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang