"gua bakal ngambil apa yang seharusnya jadi milik gua."
setelah ngomong kaya gitu hyunjin langsung pergi dari hadapan yona, gadis itu masih diam dan masih tak paham dengan apa yang hyunjin katakan
bersamaan dengan itu jeongin pun datang, ia melihat yona yang nampak tegang
"kamu kenapa..?" tanya jeongin
"ngga kok, kamu darimana aja..? lama banget, lumutan aku nunggunya tau..!" dengus yona yang dibarengi kekehan oleh jeongin
"mana..? kok ngga ada lumutnya..?" ledek jeongin, "kamu ngomong ama siapa tadi..?"
yona menggeleng. "ngga..a-aku ngga ada ngomong ama siapa-siapa kok.." bohong yona
"Oh--oke ayo kita masuk." ajak jeongin, yona ngangguk dan mereka pun masuk ke dalam apartemen
sebelum itu..
sebenarnya jeongin sedang mengangkat panggilan dari ayahnya, karena tak biasanya jungkook menelepon jeongin jika bukan hal yang penting
makanya jeongin merahasiakan ini, terutama dari yona
"halo yah, ada apa..?" tanya jeongin pada jungkook
"kamu udah pindah kan..? kalian udah ngga tinggal di tempat yang dulu kan..?"
jungkook melempar pertanyaan bertubi-tubi untuk jeongin sampai ia kewalahan untuk menjawab.
"iya yah, aku udah pindah sekarang, aku sama yona udah pindah ke apartemen yang baru, kenapa emangnya, yah..?"
"kamu belum tahu, kalau hyunjin udah pulang." ucap jungkook yang berhasil membuat jeongin ternganga
"a-pa..?! kok bisa..? kak hyunjin..?"
"ayah juga ngga tahu, pokoknya kamu hati-hati sama dia..dan juga jangan biarin dia deket-deket sama yona, atau.." jungkook menjeda kalimat
"atau apa yah..?" tanya jeongin penasaran.
"atau dia bisa ngambil yona dari kamu, kamu tau kan kalau sebenarnya yang dijodohin sama yona itu bukan kamu, tapi hyunjin..dan hyunjin udah suka sama yona dari dulu." jelas jungkook
"udah deh yah, ngga usah diperjelas. " kesal jeongin
"kesel kan..? maka dari itu, kamu harus jagain yona, jangan sampai hyunjin ngerebut yona dari kamu, paham..?"
"iya yah..jeeongin paham." sahut jeongin
"yaudah, kalau gitu..ayah tutup dulu..oke.." Pip
sambungan telepon pun terputus, jeongin menghela nafas kasar.
"gua ngga bisa biarin ini, kak hyunjin ngga boleh deketin yona."
---
yona dan jeongin masuk ke dalam apartemen baru mereka, jika dilihat-lihat apartemennya cukup besar, yona cuma ternganga saat melihat interior apartemen yang sangat bagus, yang dihiasi warna putih dan abu-abu
"kamu suka..?" tanya jeongin sambil meluk yona dari belakang
yona noleh terus ngangguk."banget. kamu pinter banget sih milihnya." pujinya
jeongin cuman senyum
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"iya dong, suami siapa..ayo?."
"suami mimi peri kali..haha." ledek yona sambil beranjak dari tempat tadi.
sedangkan jeongin hanya mempoutkan bibirnya kesal.
"yaaa..kenapa jadi mimi peri sih..?!"
14.23
jeongin nurunin tangga, tak sengaja ia melihat yona lagi sibuk nata vas bunga di meja
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
yona memasukkan batang demi batang bunga ke dalam vas
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
jeongin yang melihat hal tersebut langsung berjalan mendekat ke arah yona, seperti biasa dia ngedusel di leher yona, hingga membuat yona terperanjat kaget.
"lagi bikin apa hayo..?" tanya jeongin
"aish..! kamu ngagetin aja deh..!" dengus yona sambil nyenggol lengan jeongin
"hehe..habisnya dari tadi aku liat kamu sibuk banget, lagi bikin apa sih..?"
jeongin ngambil salah satu bunga yang ada dimeja terus memasangkannya di telinga yona.
"cantik." pujinya lagi, gadis itu cuman tersipu
"apaan sih, kamu.."
saat mereka sedang asiknya bercanda, tiba-tiba suara bel pintu terdengar
TING TONG.
"ah, bentar aku bukain pintu dulu." yona bangkit berjalan menuju pintu masuk
ia pun membuka kan pintu, ia terkejut saat melihat pria jangkung dan seorang wanita cantik tengah berdiri di hadapannya
pria itu menatap yona dengan sorot mata tajam.
"P-papih..?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
