°voices°

488 65 2
                                    


"Jin, kamu tau kan kalo perasaan itu nggak bisa dipaksain? Aku harap kamu mau menerima kenyataan kalo aku nggak bisa naruh perasaan ke kamu."

satu buah kalimat itu bagaikan sebuah panah yang menembus jantung seorang Hwang Hyunjin, kala tadi Yona mengatakan jika ia tak bisa menerima perasaan dari seorang Hwang Hyunjin.




BRAK!

Hyunjin membanting Vas bunga yang ada di hadapannya.

"Arghh!!! Kenapa lo kaga bisa ngehargain perasaan gue Yon?! Kenapa?!" Pekiknya lagi

"Pertama Jeongin, sekarang Felix. terus kapan gue bisa dapet posisi di hati lo Yona kapan?!"



"Apa-apaan ini?!"



Hyunjin noleh, dan ia bisa melihat Hwang Minhyun ayah tirinya yang tengah berdiri diambang pintu sambil melihat kekacauan yang terjadi.

"P..papah?"


"Hwang Hyunjin, apa-apaan ini? Jelasin ke papah, ini pasti gara-gara cewek itu kan? Iya? Kamu ditolak lagi?"

Hyunjin bungkam, ia tak bisa ngomong sekarang, sementara itu Minhyun menghela nafasnya kasar lalu berjalan mendekat ke arah Hyunjin

"Sudah, cukup. " ucap Minhyun dibarengi tepukan pundak yang membuat Hyunjin mendonggak.

"Maksud papah apa?"

"Cukup, kamu jangan buang-buang tenaga lagi, cewek itu memang nggak punya perasaan sama kamu, Jin. Udah, papah nggak mau liat kamu kaya gini lagi, dan papah udah mutusin, kamu bakal papah kirim ke USA, mending kamu sekolah disana."

mata Hyunjin membulat ia hendak menolak, tapi ia sadar akan janjinya pada Minhyun waktu itu, ia hanya mengangguk pasrah saat ini dan menerima keputusan Minhyun.

"Iya pah, Hyunjin bakal nurut."

ucap Hyunjin, Minhyun tersenyum puas. "Bagus, dan papah juga bakal mutusin buat jodohin kamu sama Sinbi."

"Iya, Hyunjin bakal nurut, mungkin dengan cara itu Hyunjin bisa lupain Yona."


••°••

Yona terduduk di sofa sambil memijat pelipisnya yang sedikit pusing akibat kejadian yang baru saja ia alami, dimana Hyunjin menarik tangannya kemudian memukul Felix.

"Aku sayang kamu Yon, dari dulu, apa lo nggak bisa ngasih gue kesempatan? Gue bisa mengisi celah dihati lo, gue cinta lo!"



"Sialan." Rutuk Yona lagi. "Kenapa dia harus cinta sama gue? Heran gue." Gumamnya lagi

Jisung, Hyunjin dan entah siapa lagi cowok yang akan datang padanya lalu mengatakan cinta? Ini membuat kepala Yona hampir pecah, belum lagi masalahnya dengan Jeongin,



"Are you okay?"

Tiba-tiba suara berat memecah lamunan Yona.

"Felix? Kamu disini? wajah kamu baik-baik aja kan?" Pertanyaan yang langsung keluar dari mulut Yona.

Felix senyum lalu ngangguk.

"Wajah I nggak apa-apa cuma perih dikit, dont worry."

"Nggak apa-apa, apanya? Liat nih bonyok gini."

Ucap Yona sambil memperhatikan wajah Felix yang lebam akibat pukulan dari Hyunjin.

"Hyunjin emang keterlaluan, dia emang gila."

"Tunggu disini, aku ambilin es sama betadine ya"

Saat Yona mau bangkit dari tempat duduknya tiba-tiba tanganya dicegah oleh Felix.

"Jangan pergi." larang Felix

"Kenapa? Aku mau obatin wajah kamu, kenapa larang aku? Udah nggak akan lama kok."

Yona nyoba jalan tapi tangan Felix masih setia nahan Yona.

"Please, stay here. I need you."

Yona menghela nafasnya kemudian kembali duduk di tempat yang tadi.

"Udah, terus kamu mau apa?"

Tangan Felix meraih tangan Yona kemudian mengenggam erat jari-jari gadis itu.

"Yona, aku pengen kamu tau satu kebenaran yang selama ini pengen banget aku kasih tahu ke kamu." Ujar Felix

Yona mengerutkan keningnya

"Kebenaran? Apa? Jangan bikin aku pusing, aku udah pusing banget Felix, jangan kamu tambahin lagi."

"Nggak, kamu harus tau ini dear, ini penting."

"Apa?"



Felix narik nafas mengumpulkan keberaniannya untuk mengatakan hal ini pada Yona

"Cepet kasih tau aku, Lix." Paksanya

"Aku akan ngasih tahu kamu, tapi kamu harus janji nggak akan sedih ataupun kecewa pada siapapun, paham?"

"Terima apa yang terjadi."


"Iya..iya, jadi apa? Cepet bilang Felix."

Felix ngangguk.



"Kamu masih inget dia kan?" Felix

"Dia? Siapa?" Yona mengerenyit bingung tak paham akan maksud Felix

"Udah deh, bilang aja to the point Felix."
"Ini tentang siapa? Cepet."



"Baik, aku akan kasih tau, ini semua tentang.."

"Tentang?"



"Daniel."



••°••

Ayoloh, selamat berpusing-pusing riaaaaa

ini cerita emang ribet, tapi akhirnya bakal nggak terduga kok

aku bakal menghilangkan satu persatu masa lalu dari Yona, jadi biar jalan ceritanya nyambung dan seru :)

Jadi jangan bosen baca ya,

Dan jangan lupa, baca FF aku yang lagi satu

REINCAR;FELIXLEE

-yonnajung-

DAZED:JEONGINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang