3| Drunk

23.3K 2K 87
                                    

'Terkadang berbohong itu lebih baik dari pada harus melukaimu dengan sebuah kebenaran.'

-Bnr-

__________________


"Terimakasi," kata Namjoon saat Nara membawa secangkir coklat panas ke arahnya.

Namjoon sudah berhasil menemukan Nara saat mencoba mencarinya setelah menyelesaikan shooting di restoran.

"Lukaku baik-baik saja, ini hanya luka kecil, tidak perlu khawatir." Nara mengambil posisi duduk di hadapan Namjoon.

"Tetap saja, aku merasa bersalah." Namjoon menatap kubangan coklat panas di tangannya.
"Apa kau tinggal sendiri?" lanjutnya Pria Kim itu.

'Aku benci basa-basi ini,' batin Nara.

"Ah, ne," jawab Nara singkat tidak ingin menjelaskan lebih terperinci.

"Kau tidak terlihat seperti orang Korea, apa kau berdarah campuran?"

'Haruskah aku berbohong?' pikir Nara.

"Tidak, aku orang Korea. Banyak yang bilang seperti itu." Akhirnya Nara berbohong.

Ayah kandung dari Bae Nara adalah orang Canada. Gadis itu hanya tidak ingin membuka identitasnya dengan sembarang orang.

Hening.

"Ah, tujuanku kemari hanyalag untuk meminta maaf, aku akan pulang sekarang. Maaf mengganggu waktu istirahatmu." Namjoon beranjak dari duduknya.

'Ini yang aku tunggu-tunggu sedari tadi,' Nara dalam hati.

"Biar aku antar." Nara berjalan mengikut di belakang Namjoon. Gadis itu baru menyadari Namjoon benar-benar tinggi.

"Bisa aku minta nomer ponselmu? Siapa tau kita bisa bertemu lagi setelah ini," kata Namjoon kembali berbalik menghadap Nara.

'Heol, kenapa dia ingin meminta nomerku? Dia seorang idol dan aku benci itu.'

Nara mengangguk, Namjoon memberikan ponselnya agar Nara bisa mengetik nomer miliknya di sana.

"Ini nomorku, hati-hati di jalan, Namjoon-ssi." Nara memberikan ponsel di genggamannya kembali kepada Namjoon.

Belum sempat Namjoon berkata lagi Nara sudah masuk ke dalam rumah.

Setelahnya Namjoon tertawa melihat layar ponselnya. "Apa-apaan dia? Dia memberikan nomer palsy? Sangat lucu," ucap pria kim itu.

♡♡♡♡

_

"Kenapa kau merebut hidupku? Apa salahku?"

Seorang anak berjalan mendekat. Tangannya yang berlumuran darah sudah mencekik orang di hadapannya.

I D O L  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang