'Terkadang yang selalu ada bukanlah yang selalu di harapkan'
-s.a-
______________
Gadis berambut sebahu itu berlari dengan air mata yang berlinang menuju salah satu kamar di rumah sakit tempatnya berpijak sekarang, sedangkan lelaki berkulit pucat itu mengekor di belakang gadis berambut sebahu
Tangisan Nara pecah saat gadis itu memasuki ruangan yang menjadi tujuannya
Kaki gadis itu terasa lumpuh begitu saja saat dugaan terburuknya menjadi kenyataan
Pemandangan di hadapannya sudah cukup menjelaskan semua yang terjadi. Seseorang tengah tertidur dengan selimut putih dan seorang gadis lain yang menangis sambil terduduk di lantai
Kini ruangan itu di dominasi dengan tangisan dua gadis. Nara dan Ji Woo
Beberapa jam yang lalu Ji Woo menerima telepon dari salah seorang petugas panti saat gadis itu sedang berada di studionya dengan Yoongi
Kabar buruk itu mengacaukan semuanya
Petugas panti mengatakan bahwa ibu dari kedua gadis itu mengalami kecelakaan dan nyawanya tak bisa diselamatkan
Setelah petugas panti itu memberikan alamat rumah sakit, Yoongi dan Ji Woo langsung menuju rumah sakit. Yoongi jugalah yang menjemput Nara, hanya lelaki itu yang bisa diandalkan saat ini
Tangisan kedua gadis itu tak kunjung usai, malah semakin histeris. Membuat Yoongi yang masih berdiri di sudut ruangan ikut merasakan sakit hati, sungguh ini juga menyakitinya, saat melihat kekasihnya menangis seperti itu. Ini pertama kalinya Yoongi melihat Ji Woo menangis sehisteris sekarang
Tiga orang suster masuk ke ruangan, mendekat ke arah ranjang “Pasien akan dipindah ke kamar mayat” Ucap salah satu suster kepada Yoongi, hanya Yoongi yang bisa diajak bicara di ruangan itu untuk saat ini
Ketiga suster itu mendorong ranjang keluar ruangan. Ji Woo dan Nara masih terdiam tempat, masih menangis
…….
Karangan bunga nampak memenuhi tempat pelangsungan upacara kepergian ibu Nara dan Ji Woo
Gadis bermarga Bae itu bolak-balik sedari tadi untuk melayani tamu yang datang ke upacara penghormatan terakhir ibunya. Wajah gadis dalam balutan pakaian serba hitam itu terlihat pucat, matanya sembab
Nara mengambil duduk saat tak ada lagi tamu yang berdatangan. Pikirannya melayang jauh, entah siapa yang harus di salahkan untuk kejadian ini, Nara tak tau pasti
Yang Nara tau ibunya mengalami kecelakaan mobil di dekat panti, pengendara mobil itu kabur. Pihak panti sudah meminta maaf karena kelalaiannya
Peristiwa ini bukan sepenuhnya kesalah perseorangan, Nara dan Ji Woo sama-sama merasa bersalah karena menjadi anak yang tak becus dalam mengurus ibunya sendiri
Tak ada maksud untuk membuang ibunya di panti atau bahkan melupakan ibunya, Nara hanya ingin memberikan hal yang baik untuk ibunya
Panti adalah tempat yang aman, mungkin bisa saja Nara atau Ji Woo mengajak ibunya untuk tinggal bersama tetapi nyatanya itu jauh lebih buruk mengingat Nara tak sepenuhnya berada di rumah. Itu sangat berbahaya, maka dari itu Nara dan Ji Woo lebih memilih untuk menitipkan ibunya di panti. Lagi pula kedua gadis itu sangat sering berkunjung
Lagi, pikiran gadis itu melayang jauh. Kini pikirannya dipenuihi oleh Taehyung
Apakah Taehyung tau apa yang sedang terjadi? Sepertinya tidak, terbukti saat lelaki itu belum sama sekali terlihat sejak kemarin di rumah sakit

KAMU SEDANG MEMBACA
I D O L ✔
FanfictionBerawal dari salah masuk konser membuat Bae Nara kembali bertemu dengan mantan pacarnya, Kim Taehyung. Nara tak pernah menyangka hidupnya akan berubah seratus delapan puluh derajat setelah bertemu kembali dengan Kim Taehyung. 'Ingin menghindar nam...