'Entah sejak kapan perasaan kagum di hati berubah menjadi perasaan ingin memiliki'
-s.a-
___________________
"Siapa kau?!" Ketus Namjoon berucap membentak gadis di hadapannya. Nafas lelaki itu naik turun akibat emosi dan berlari
"A-apa maksudmu?" Tanya gadis itu dengan nafas yang tak jauh berbeda dengan Namjoon. Manik mereka saling bertemu. Namjoon menatapnya ketus, sedangkan gadis itu menatap Namjoon takut-takut
"Tak usah berbohong lagi. Kau sudah tertangkap basah. SIAPA KAU SEBENARNYA?!" Tak sadar cengkraman Namjoon di pergelangan tangan gadis itu semakin erat, tapi itu tak berpengaruh, gadis itu terlalu kaget dengan Namjoon yang membentaknya
"A-apa maksudmu? Aku tidak mengerti" Ucap gadis berseragam itu
Namjoon semakin emosi. Kedua rahangnya dieratkan tanpa diminta "Kau yang selama ini meneror Nara kan?" Ucap Namjoon ketus
"T-teror? A-apa maksudmu? Aku tidak mengerti" Ucap sang gadis menahan tangis. Namjoon menyeramkan jika seperti ini, tatapan matanya yang gelap membuat siapa pun yang menatap tak berani mengalihkan pandangan
"Heejung-ah?" Suara seseorang memecahkan ketegangan yang berlangsung. Mereka yang terlibat situasi tegang pun mengalihkan pandangan ke sumber suara
Genggaman erat Namjoon pada lengan gadis berseragam itu otomatis terlepas
"B-bibi.." Gadis itu sedikit terkejut dengan kehadiran perempuan paruh baya yang di panggilnya bibi
Wanita paruh baya itu melirik ke arah Namjoon, kemudian ragu-ragu berucap "Bibi mencarimu ke rumah, ternyata rumahmu kosong"
"Sekolahku baru saja selesai" Jawab yang dipanggil Heejung itu
"Bibi baru saja mendapatkan telepon dari rumah sakit" Lagi wanita paruh baya itu berucap dan kini ekspresinya sedikit menggelap
"Apa kata rumah sakit? Ada apa dengan ibuku? Semua baik-baik saja kan?" Pertanyaan menuntut keluar dari bibir Heejung
Namjoon tak dihiraukan lagi. Emosi lelaki itu entah sejak kapan perlahan menghilang. Kini lelaki itu tengah dilanda bingung oleh kedua orang yang sedang beradu kalimat
"Bibi katakan padaku semua baik-baik saja kan?!" Namjoon agak kaget saat gadis bernama Heejung itu berteriak ke arah wanita paruh baya sambil mengguncang pundak wanita itu
Wanita yang di panggil bibi itu menunduk. Kemudian menatap Heejung dengan tatapan sulit diartikan. Seolah tatapan itu mengatakn bahwa 'semua tidak baik-baik saja'
"Bibi..." panggil Heejung karena yang ditanya tak kunjung menjawab dan malah menangis
"Pihak rumah sakit mengatakan, ibumu..... sudah tiada" ucap wanita paruh baya itu kemudian
Pecah sudah. Hanya tersisa tangisan, tangisan yang memilukan keluar dari bibir Heejung. Dugaannya benar. Hal yang selama ini ia takuti terjadi
Namjoon hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Ia sama sekali tak tau harus berbuat apa, ia tak tau situasi apa yang sedang ia hadapi. Kalimat yang disertai emosi beberapa menit lalu hilang dalam sekejap karena digantikan dengan kebingungan
"Namjoonssi apa kau membawa mobil? Antar aku ke rumah sakit sekarang juga" Heejung tiba-tiba sudah berdiri di hadapan Namjoon sambil mengguncang lengan lelaki itu
"Ne? M-mobil? Aku tidak membawa mobil" Jawab Namjoon terbata, lelaki itu sedikit terkejut karena Heejung yang tiba-tiba mengguncang dirinya sambil menangis memohon. Di tambah lagi gadis bernama Heejung tadi mengetahui namanya. Bagaimana bisa?
KAMU SEDANG MEMBACA
I D O L ✔
FanfictionBerawal dari salah masuk konser membuat Bae Nara kembali bertemu dengan mantan pacarnya, Kim Taehyung. Nara tak pernah menyangka hidupnya akan berubah seratus delapan puluh derajat setelah bertemu kembali dengan Kim Taehyung. 'Ingin menghindar nam...